Konten dari Pengguna

Seblak: Teman atau Musuh Bagi Remaja?

Nesya Mayelin
Pelajar SMA Citra Berkat
26 Januari 2025 12:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nesya Mayelin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: Gambar pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Gambar pribadi
ADVERTISEMENT
Seblak merupakan makanan khas Sunda yang sudah populer di banyak daerah. Secara umum, seblak berasal dari kerupuk yang direbus dengan bumbu bawang dan kencur dengan banyak pilihan topping. Seblak terkenal dengan level pedasnya dan rasanya yang cukup nyegrak. Oleh karena itu, seblak menjadi salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia, terutama para remaja.
ADVERTISEMENT
Remaja Indonesia biasanya berlomba-lomba dengan level pedas seblak, mereka bisa mengonsumsi seblak hingga warna kuahnya terlihat merah terang. Di media sosial terdapat maraknya mukbang seblak, beberapa food vlogger memakan seblak dalam jumlah banyak dan level pedas yang tinggi hingga mengeluarkan banyak keringat.
Di sisi lain, kita tidak dapat pungkiri bahwa mengonsumsi makanan pedas terlalu sering tidak baik untuk tubuh, dapat menyebabkan diare hingga usus buntu. Ditambah dengan bahan dari seblak yang berasal dari kerupuk yang tinggi lemak dan karbohidrat. Selain itu, seblak juga memiliki kandungan MSG cukup tinggi yang tidak baik bagi kesehatan.
Jika Anda merupakan pecinta seblak, berikut adalah beberapa tips untuk mengonsumsi seblak dengan aman:
• Konsumsi seblak dalam porsi dan frekuensi yang tepat, jangan terlalu sering!
ADVERTISEMENT
• Pilih seblak yang minim MSG dan garam.
• Tambahkan sayuran dan buah-buahan untuk meningkatkan nilai gizi seblak.
• Hindari mengonsumsi seblak jika Anda memiliki penyakit jantung atau diabetes.
Seblak adalah makanan dengan rasa yang khas dan lezat, namun kita harus tetap memperhatikan fakta dibaliknya, yang kurang baik bagi kesehatan kita. Oleh karena itu, kita harus pandai dalam mengontrol porsi dan frekuensi dalam mengonsumsi seblak.