Konten dari Pengguna

CCROM IPB University Sukses Gelar 1st ISCCROM, Soroti Isu Kritis Perubahan Iklim

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
13 November 2024 10:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
CCROM IPB University Sukses Gelar 1st ISCCROM, Soroti Isu Kritis Perubahan Iklim
zoom-in-whitePerbesar
CCROM IPB University Sukses Gelar 1st ISCCROM, Soroti Isu Kritis Perubahan Iklim
ADVERTISEMENT
Pusat Pengelolaan Risiko dan Peluang Perubahan Iklim di Asia Tenggara Pasifik (CCROM SEAP), bekerja sama dengan Lembaga Riset Lingkungan dan Perubahan Iklim (LRI LPI) IPB University, telah sukses menyelenggarakan "1st International Seminar on Climate Change, Air Quality, and Urban Forest (ISCCROM)".
ADVERTISEMENT
Berlangsung di Hotel Royal Padjajaran, Bogor (8/11), acara ini dihadiri oleh para ahli, peneliti, dosen, mahasiswa, dan praktisi yang membahas isu-isu kritis terkait perubahan iklim serta dampaknya di berbagai sektor.
Acara dibuka dengan sambutan dari Prof Iskandar Zulkarnaen Siregar, Wakil Rektor IPB University bidang Konektivitas Global, Kerjasama, dan Alumni. Dr Rini Hidayati, Direktur CCROM IPB University, juga hadir untuk memberikan welcoming remark, menekankan pentingnya kolaborasi dalam penelitian dan pengelolaan risiko perubahan iklim.
Di antara pembicara kunci yang hadir, Prof Dwikorita Karnawati, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), mengingatkan pentingnya pengumpulan dan analisis data yang akurat untuk memahami pola perubahan iklim. “Tanpa data yang solid, langkah-langkah mitigasi dan adaptasi tidak dapat diimplementasikan secara efektif,” tegasnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Prof Rizaldi Boer, Kepala LRI LPI IPB University, menyoroti perlunya langkah-langkah konkret dan kolaboratif antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat untuk menghadapi tantangan perubahan iklim yang kian mendesak.
Seminar ini juga menghadirkan pembicara dari berbagai institusi internasional, termasuk Dr Yukio Terao dari National Institute for Environmental Study (NIES) Jepang, Dr Ardhasena Sopaheluwakan dari BMKG, Dr Rr Laras Toersilowati dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Prof Margarita Redina dari Peoples' Friendship University of Russia (RUDN), dan Dr Kathleen Beyer dari University of Tasmania, Australia.
Diskusi dalam seminar ini berfokus pada berbagai topik penting, seperti dampak perubahan iklim terhadap ekosistem, ketahanan pangan, kesehatan, serta isu-isu kualitas udara sebagai dampak dari perubahan iklim. Acara ditutup oleh Dr I Putu Santikayasa, Sekretaris Eksekutif CCROM, yang memberikan closing remark dan menekankan langkah-langkah ke depan yang perlu diambil untuk menghadapi tantangan yang dihadapi akibat perubahan iklim.
ADVERTISEMENT
Para peserta seminar terlibat dalam dialog yang konstruktif, berbagi wawasan dan temuan penelitian yang bertujuan untuk menemukan solusi atas tantangan yang dihadapi, khususnya dalam menghadapi tantangan dan peluang dampak perubahan iklim. Kegiatan seminar ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi lintas disiplin dalam upaya mencapai keberlanjutan lingkungan dalam menghadapi dampak perubahan iklim baik di skala lokal maupun nasional. (*/Rz)