Konten dari Pengguna

Departemen Agribisnis IPB Adakan Lokakarya Kurikulum Desa Berderap Wirausaha

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
21 Juni 2023 9:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Departemen Agribisnis IPB Adakan Lokakarya Kurikulum Desa Berderap Wirausaha
zoom-in-whitePerbesar
Departemen Agribisnis IPB Adakan Lokakarya Kurikulum Desa Berderap Wirausaha
ADVERTISEMENT
Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB University menyelenggarakan Lokakarya Mini Kurikulum Desa Berderap Wirausaha Agribisnis (DBWA) dalam rangka implementasi Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) di Hotel Grand Savero, Bogor, beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Salah satu tujuan lokakarya ini adalah menyinergikan kompetensi mahasiswa dan lulusan Program Studi (Prodi) S1 Agribisnis dengan kebutuhan penumbuhan dan pengembangan wirausaha agribisnis yang berkelanjutan, khususnya di tingkat desa.
“Kegiatan DBWA ini berfokus pada pengembangan agribisnis sapi potong, sapi perah dan wirausaha sosial (agrisociopreneurship) agribisnis peternakan yang inklusif, berkelanjutan dan berbasis inovasi digital,” ujar Dr Dwi Rachmina, Ketua Pelaksana PKKM.
Melalui DBWA ini, kata dia, diharapkan mahasiswa dapat mencari peluang corporate social responsibility (CSR) baru yang dapat diimplementasikan dalam kegiatan agribisnis desa. Kerja sama antara dunia pendidikan, perusahaan dan masyarakat diharapkan dapat menghasilkan sinergi positif dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat desa.
“Melalui DBWA, mahasiswa diharapkan memiliki kompetensi diri yang kuat, seperti kepercayaan diri, kemampuan komunikasi yang baik, logika berpikir yang terarah, kemampuan mengidentifikasi permasalahan dan potensi wilayah, serta semangat untuk membantu masyarakat desa,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan itu, Drh R Gundala Wejasena, MP selaku Kepala Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blora, Jawa Tengah menyampaikan beberapa aspek yang dapat menjadi strategi pengembangan. Salah satu aspek yang dititikberatkan adalah pemanfaatan digital marketing, yaitu dengan media sosia guna meningkatkan penjualan dan promosi produk secara efektif.
Sekretaris Koperasi Peternak Bandung Selatan (KPBS), Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Drh Asep Rahmat Khaerudin, MPt yang juga hadir menuturkan bahwa dalam hal pengembangan agribisnis sapi perah, manajemen data menjadi faktor penting yang perlu diperhatikan. Karena itu, mahasiswa perlu memahami bagaimana data dapat diolah dan dikembangkan menjadi sistem informasi yang efektif dalam mengoptimalkan produksi dan pemasaran produk sapi perah.
“Tantangan dalam memanfaatkan produk sampingan dari sapi perah, terutama dalam budaya petani sayur, yakni belum banyak menggunakan pupuk kandang dari kotoran sapi perah. Manajemen pakan bagi peternakan sapi perah, termasuk hijauan dan konsentrat, penting agar peserta dapat mengoptimalkan kualitas pakan dan memastikan kesehatan dan produktivitas ternak yang optimal,” sambung dia.
ADVERTISEMENT
Dalam rangka mengoptimalkan potensi desa dan mengembangkan ekonomi desa, Rijal Fauzi, ST selaku Strategic Sourcing and Project Management PT Global Dairi Alami dan Budi Susilo, SPt sebagai Chief Executive Officer (CEO) MT Farm menekankan pentingnya mempertimbangkan potensi desa sebagai landasan dalam pengembangan ekonomi desa. Keduanya beranggapan bahwa inovasi tidak selalu berarti menciptakan sesuatu yang baru, tetapi juga dapat mengembangkan dan memanfaatkan potensi yang ada.
Selain itu, pentingnya perhitungan waktu juga ditekankan dalam pelaksanaan program pengembangan ini. Perlu dipertimbangkan apakah waktu yang dialokasikan mampu untuk melakukan perubahan yang signifikan atau cukup untuk menerapkan solusi yang ditawarkan. Jika perlu dilanjutkan secara estafet agar memberikan dampak yang lebih besar dan berkelanjutan bagi pengembangan ekonomi desa.
ADVERTISEMENT
Lokakarya Mini Kurikulum DBWA ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam memperkuat sektor agribisnis di berbagai desa. Dengan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa, diharapkan akan muncul berbagai inovasi dan terobosan dalam mengembangkan wirausaha agribisnis yang berkelanjutan di tingkat desa. (NA/Rz)