Konten dari Pengguna

Dosen IPB University Tularkan Inovasi Media Zeoponik di Kampung Halaman Boyolali

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
5 November 2024 9:36 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dosen IPB University Tularkan Inovasi Media Zeoponik di Kampung Halaman Boyolali
zoom-in-whitePerbesar
Dosen IPB University Tularkan Inovasi Media Zeoponik di Kampung Halaman Boyolali
ADVERTISEMENT
Dr Suwardi dan tim dosen IPB University memperkenalkan inovasi media tanam Zeoponik kepada para petani hortikultura di Kecamatan Mojosongo, Boyolali, Jawa Tengah. Kegiatan yang berlangsung di Kantor Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Mojosongo ini merupakan bagian dari program Dosen Pulang Kampung (Dospulkam) 2024 yang digagas untuk membagikan ilmu dan teknologi kepada masyarakat di kampung halaman para dosen IPB University.
ADVERTISEMENT
Kegiatan pengenalan media Zeoponik tersebut dibuka langsung oleh Camat Mojosongo, Sabdo Haryono, serta dihadiri oleh perwakilan Dinas Pertanian Kabupaten Boyolali, yang diwakili oleh Kepala Bidang Penyuluhan, Joko Susanto. Kehadiran kedua pejabat tersebut menunjukkan dukungan penuh dari pemerintah daerah terhadap inovasi ini, yang diharapkan dapat membantu peningkatan produktivitas para petani di wilayah tersebut.
Dalam acara tersebut, Dr Suwardi menyampaikan pemaparan lengkap tentang media Zeoponik, mulai dari bahan-bahan penyusun, kriteria media tanam yang ideal, hingga hasil penelitian yang telah dikembangkan oleh timnya. Zeoponik sendiri merupakan media tanam berbasis zeolit, kompos, cocopeat, dan pupuk yang dirancang khusus untuk meningkatkan pertumbuhan bibit tanaman hortikultura.
“Salah satu keunggulan Zeoponik adalah kemampuannya dalam mempertahankan electrical conductivity (EC) media tetap rendah, meskipun diberikan pupuk dalam jumlah cukup banyak. Dengan demikian, bibit tanaman dapat tumbuh lebih optimal karena unsur hara yang diperlukan tersedia dalam kondisi stabil,” paparnya.
ADVERTISEMENT
Tak hanya sebatas teori, para petani pun diajak langsung mempraktikkan pembuatan Zeoponik di bawah bimbingan tim. Mereka belajar cara mencampur bahan, mengukur EC dan pH, hingga cara menyimpan Zeoponik yang sudah jadi. Kegiatan praktikum ini mendapatkan antusiasme tinggi dari sekitar 30 orang petani yang hadir. Mereka merupakan perwakilan dari gabungan kelompok tani (Gapoktan) dan kelompok tani wanita (KWT) di Kecamatan Mojosongo.
Wagio, salah satu peserta yang juga petani hortikultura, mengungkapkan kegembiraannya atas kesempatan ini. “Sangat bermanfaat dan menarik sekali. Saya akan mencoba media ini (Zeoponik) untuk pembibitan kates (pepaya),” ujarnya. Respons positif dari para petani menandakan bahwa Zeoponik memiliki potensi besar untuk diadopsi sebagai media tanam alternatif di daerah ini.
ADVERTISEMENT
Inovasi Zeoponik diharapkan dapat membantu para petani di Mojosongo, khususnya dalam pembibitan tanaman hortikultura yang lebih berkualitas. Dinas Pertanian Kabupaten Boyolali juga menyambut baik pengenalan teknologi ini dan berencana untuk memberikan pendampingan bagi petani yang ingin mencoba Zeoponik sebagai media tanam.
Melalui inovasi ini, Dr Suwandi berharap ia dan tim dosen IPB University dapat berperan dalam mendukung ketahanan pangan dan meningkatkan pendapatan petani lokal. Selain memberikan alternatif media tanam yang efisien, kegiatan ini juga menjadi bukti nyata kontribusi perguruan tinggi dalam memberdayakan masyarakat melalui ilmu dan teknologi.
“Melalui program Dospukam, diharapkan lebih banyak inovasi-inovasi serupa yang dapat memberikan dampak langsung kepada masyarakat. Teknologi Zeoponik ini hanyalah salah satu dari sekian banyak inovasi pertanian yang dikembangkan IPB University untuk mendukung pembangunan pertanian berkelanjutan di Indonesia,” ujar Dr Suwandi.
ADVERTISEMENT