Festival Gerakoman 2023, Ajak Mahasiswa IPB Menjadi Pejuang Sustainability

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
6 Desember 2023 9:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Festival Gerakoman 2023, Ajak Mahasiswa IPB Menjadi Pejuang Sustainability
zoom-in-whitePerbesar
Festival Gerakoman 2023, Ajak Mahasiswa IPB Menjadi Pejuang Sustainability
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sudah menjadi tradisi wajib yang selalu dinantikan, Fakultas Ekologi Manusia (Fema) IPB University menggelar Festival Gerakan Aksi Ekologi Manusia (Gerakoman). Festival ini merupakan bagian tak terpisahkan dari momen puncak dari mata kuliah Ekologi Manusia.
ADVERTISEMENT
Dalam festival tersebut, mahasiswa IPB University diajak menjadi pejuang kelestarian bumi dengan menggali ilmu melalui acara talkshow di Festival Gerakoman. Selain itu, acara awarding dipersembahkan untuk mengapresiasi karya-karya mahasiswa IPB University dalam kampanye gerakan aksi ekologi manusia.
Festival yang mengambil tema ‘Earth Warriors Festival: The Heroic Journey of Sustainability’ ini menghadirkan narasumber yang kompeten di bidang ekologi, yakni Dr Ben Chan, (Director Education Academy, United in Diversity Foundation), Jalal CSRA CSP (Board of Supervisors Institute of Certified Sustainability Practitioners), dan Dr Soeryo Adiwibowo (dosen Fema IPB University dan delegasi Indonesia untuk Conference of The Parties). Kegiatan dimoderatori oleh Heru Purwandari MSi, dosen Fema IPB University.
“Sustainability harus diperjuangkan bersama melalui aksi kolektif yang didasari oleh kesadaran moral dan niatan individu agar gerakan ini dapat terwujud,” ujar Dr Rina Mardiana, koordinator mata kuliah Ekologi Manusia dalam sambutannya di Auditorium Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM), 2/12.
ADVERTISEMENT
Salah satu narasumber, Dr Ben mengungkapkan ide keberlanjutan adalah perjalanan yang heroik karena permasalahannya bersifat sistemik. Menurutnya, perlu ada kekuatan eksternal berupa masyarakat, teknologi, ekonomi dan politik untuk mengawal isu keberlanjutan secara utuh.
“Kita harus menggunakan kapasitas kita, terutama semangat entrepreneurship untuk memberikan nilai tambah bagi sesama dan lingkungan,” terangnya.
Dr Soeryo juga mengatakan bahwa festival Gerakoman menjadi momen yang tepat untuk semua mahasiswa, sebagai generasi Z, dari berbagai latar belakang untuk mengawali isu lingkungan dan keberlanjutan.
“Adanya sosial media dan teknologi menjadi modal paling mudah generasi muda untuk menjadi pejuang lingkungan, terlepas dari latar belakang dan identitas masing-masing untuk saling berkolaborasi melalui aksi kolektif,” pungkas dia.
Festival ini diakhiri dengan penampilan karya-karya berupa video aksi gerakan ekologi manusia dan berbagai hiburan yang memanjakan mata para mahasiswa. Awarding juga turut diberikan untuk mengapresiasi kreativitas mahasiswa berupa proyek video, poster dan infografis, yang telah dipilih dari lebih dari 400 karya yang diikutsertakan. (MW/Rz)
ADVERTISEMENT