Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mahasiswa Magang MBKM IPB Berikan Pelatihan Ekoenzim kepada Masyarakat Mlinjon
1 November 2024 15:20 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mahasiswa Magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Departemen Silvikultur, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) IPB University berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek memberikan pelatihan pengolahan limbah organik menjadi ekoenzim kepada masyarakat di Desa Mlinjon.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini merupakan program Dana Padanan Kedaireka tahun 2024 dalam upaya mendukung pengelolaan limbah organik yang ramah lingkungan. Pelatihan ini dilaksanakan di Desa Mlinjon, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur dan dihadiri oleh para warga yang antusias untuk belajar tentang manfaat ekoenzim dan cara pembuatannya.
Ekoenzim menjadi solusi ramah lingkungan untuk mengurangi limbah dan meningkatkan kualitas lingkungan sekitar. Dalam pelatihan yang berlangsung selama satu hari, peserta diperkenalkan pada konsep ekoenzim dan dampak positifnya terhadap lingkungan.
Peserta juga diajarkan teknik fermentasi sederhana untuk mengubah sisa limbah dapur menjadi produk ekoenzim yang bisa digunakan sehari-hari. Para peserta diajak langsung untuk mencoba mencampur bahan-bahan seperti kulit buah, gula, dan air sesuai dengan takaran yang telah ditentukan.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan limbah rumah tangga. “Dengan membuat ekoenzim, kita tidak hanya mengurangi limbah, tetapi juga menciptakan produk alami yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai kebutuhan sehari-hari,” ujar pemateri dari tim Departemen Silvikultur.
Warga Desa Mlinjon menyambut baik pelatihan ini. Mereka mengaku tertarik untuk menerapkan teknik pembuatan ekoenzim di rumah masing-masing. “Ini pengalaman baru yang sangat bermanfaat. Kami jadi tahu cara mengolah sisa buah dan sayur yang biasanya terbuang sia-sia,” ungkap Mariyamah, salah satu peserta pelatihan.
Ke depan, diharapkan lebih banyak warga desa yang turut mengadopsi ekoenzim sebagai upaya bersama dalam menjaga kebersihan lingkungan. Departemen Silvikultur juga berencana untuk memberikan pelatihan lanjutan serta menyediakan fasilitas pendukung agar warga dapat membuat ekoenzim secara berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya pelatihan ekoenzim ini, Desa Mlinjon diharapkan dapat menjadi contoh desa yang aktif mengelola limbah secara berkelanjutan. Ekoenzim tidak hanya mengurangi volume sampah organik, tetapi juga berkontribusi terhadap kualitas lingkungan hidup yang lebih sehat. Inisiatif ini merupakan bagian dari langkah Departemen Silvikultur untuk mendukung pelestarian lingkungan di tingkat desa.
Melalui upaya pelatihan dan pengembangan seperti ini, Desa Mlinjon bersama Departemen Silvikultur berharap dapat mewujudkan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan lestari bagi generasi mendatang. (*/Rz)