Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Peneliti Washington University Jelaskan Ancaman Biodiversitas Pada Mahasiswa IPB
22 Mei 2024 8:51 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mahasiswa IPB University mendapat kuliah tamu dari Prof Rendall C Kyes, Peneliti Washington University mengenai ancaman biodiversitas. Kegiatan yang berjudul “Threat to Biological Diversity” dilaksanakan di Auditorium Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Kampus IPB Darmaga, pada 20/5.
ADVERTISEMENT
Penelitian Prof Rendall berfokus pada studi berbasis lapangan tentang primata non manusia dan satwa liar lainnya dalam bidang biologi konservasi dan kesehatan global. Di sela sela penyampaian materi, Prof Rendall menyampaikan bahwa ia sangat senang bisa kembali ke IPB University untuk memberikan materi yang sangat penting dipahami masyarakat luas.
“Ancaman biodiversitas atau keanekaragaman hayati ini penting menjadi perhatian semua pihak. Pada 22 Mei diperingati sebagai hari International Biodiversity, sehingga momennya sangat tepat bagi kita untuk sama sama berpikir tentang biodiversitas,” ungkapnya.
Selain itu ia menambahkan bahwa pelestarian biodiversitas bukan hanya tanggungjawab orang orang yang menekuni bidang biologi atau bidang lingkungan akan tetapi semua pihak, agar sumber daya alam tetap terjaga.
ADVERTISEMENT
“Masyarakat termasuk generasi muda harus lebih menghargai dan membangkitkan rasa tanggung jawab untuk mencoba menghambat kerusakan dan kehilangan biodiversitas sambil mencari solusi untuk perbaikan biodiversitas,” tutur Prof Rendall.
Lanjutnya, selama 40 tahun ia melakukan penelitian masih terjadi kerusakan sumberdaya hayati. Prof Rendall menyebutkan akar dari masalah rusaknya biodiversitas adalah besarnya populasi manusia.
“Tahun 2024, populasi manusia mencapai, 8,1 miliar sementara dunia tidak bisa mendukung percepatan jumlah populasi manusia. Sebanyak 60 persen kepunahan terjadi pada satwa primata, 2,5 persen terjadi pada biomassa serangga. Hal tersebut terjadi karena aktivitas manusia, pestisida, pabrik hingga eksploitasi berlebihan,” ucapnya.
Sementara itu, Dr Huda Darusman selaku Kepala Pusat Studi Satwa Primata IPB University menyampaikan rasa terimakasih kepada Randall C Kyes yang telah memberikan training untuk mahasiswa. Selain itu, Kepala Lembaga Riset Internasional IPB University, Prof Anas Miftah Fauzi juga ikut menyampaikan pentingnya konservasi dan pemanfaatan berkelanjutan. (dh/Lp)
ADVERTISEMENT