Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Petani Milenial, Potensi & Kisah Suksesnya Patut Menjadi Inspirasi Generasi Muda
1 Maret 2023 10:14 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Fakta di lapangan saat ini, tren generasi muda masih belum mencakup kegiatan bertani. Masih terdapat pandangan bahwa profesi petani adalah profesi yang kurang menyejahterakan. Bahkan dianggap rendah.
ADVERTISEMENT
“Pertanian ini harus bisa kita upayakan agar bisa menjadi magnet bagi generasi muda,” ungkap Prima Gandhi, SP, MSi, Wakil Manajer Sekolah Vokasi IPB University Sukabumi dalam webinar Propaktani bertajuk ‘Pemuda Petani Mahasiswa Milenial Sukses Bertani’ yang digelar oleh Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian RI, (24/02).
Menurutnya, sudah semestinya pekerjaan di sektor pertanian diperbanyak karena permintaan kebutuhan pangan masyarakat kian meningkat setiap tahunnya. Bahkan terakhir, pemerintah berencana kembali mengimpor daging dan gula untuk memenuhi kebutuhan pangan menjelang Bulan Ramadhan.
“Artinya di sini ada peluang di bidang pertanian. Maka untuk menumbuhkan minat (berkarir) di bidang pertanian, pemerintah sudah merancang program bersama petani milenial dengan memanfaatkan teknologi pertanian yang canggih dan cerdas,” tambah Prima.
ADVERTISEMENT
Program petani milenial, sebut dia, diharapkan dapat mengatasi kurangnya tenaga kerja. Di samping itu, program ini mampu meningkatkan produksi yang akan mendukung ketahanan pangan di setiap daerah, setiap tahunnya.
“Program petani millenial ini akan mendorong adanya regenerasi pekerja di sektor pertanian yang memiliki inovasi, gagasan dan kreatifitas,” imbuhnya. Generasi muda dinilainya akan membawa suasana baru di sektor pertanian. Citra baru sektor pertanian dinilai juga akan lebih menarik dengan hadirnya pemanfaatan teknologi digital dan modern.
Prima Gandhi menyebut, kisah sukses petani milenial sejauh ini sudah banyak, dengan masing-masing komoditasnya. Di usia yang terbilang muda dapat membuka lapangan pekerjaan. Di sisi lain meraih keuntungan dari bisnis pertanian yang digelutinya, dari bisnis on farm hingga off farm.
ADVERTISEMENT
“Karena itu kita berharap petani milenial dapat mendobrak metode pertanian yang masih konvensional menjadi sistem pertanian berbasis teknologi di sisi on farm maupun off farm,” tutur dia.
Menurutnya, para pemuda lebih cocok untuk terjun di bagian pemasaran melalui metode teknologi digital. Harapannya, teknologi digital akan meningkatkan keuntungan bisnis serta harga yang ditetapkan kepada konsumen semakin menurun.
“Kita juga berharap produk pertanian banyak diusahakan oleh petani milenial mampu menjadi alat untuk bersaing secara internasional dan menjadi pondasi kesejahteraan bangsa dengan meningkatkan kegiatan ekspor dan menekan impor bahan pangan,” ujarnya.
Tenaga pemuda sangat dibutuhkan sebagai promotor untuk kegiatan pertanian saat ini. Dengan peluang yang sangat luas, ia berpesan agar generasi muda yang melek teknologi dapat menyebarkan ilmu dan manfaat kepada petani konvensional di pedesaan. Sehingga dapat menciptakan kedaulatan pangan nasional.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan tersebut, hadir tiga alumni IPB University untuk berbagi kisah sukses sebagai petani milenial. Ketiga alumni IPB University ini adalah Cindy Nur Oktaviani, Founder Yayasan Barudak Tatanen Indonesia, Hajrian Rizqi Albarki, SPt, Manager Istiqomah Maju Farm, dan Adi Poernomo SP, Grower Intern Corso’s Horticulture Ohio, USA.
Ketiga alumni ini menceritakan sepak terjangnya dalam merintis bisnis pertanian, membantu petani desa dan mendorong gerakan petani milenial. Cerita alumni IPB University ini diharapkan dapat dijadikan inspirasi dan motivasi bagi generasi muda agar tidak perlu takut terjun ke sektor pertanian. (MW/Rz)