Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Scores IPB Ungkap Pemodelan Numerik untuk Deteksi Pola Persebaran Larva Terumbu
24 Maret 2023 9:33 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan (ITK) IPB University kembali menghadirkan pakar terbaik dalam School of Coral Reef Restoration (Scores). Kali ini, hadir sebagai narasumber Dr Muhammad Faiz Mohd Hanapiah dari International Islamic University Malaysia (IIUM) dengan tema ‘Connecting the Dots: Dispersal of Coral Larvae in Pahang Coastal Waters’.
ADVERTISEMENT
Dr Faiz menyampaikan bahwa distribusi terumbu karang di laut lepas berkaitan dengan kondisi dari perairan tersebut. Salah satunya adalah kondisi oseanografi atau arus laut yang berperan sebagai agen pembawa larva planula sampai menemukan substrat yang cocok.
“Pemodelan sebaran larva terumbu karang perlu dipelajari untuk menyediakan informasi potensi pemulihan terumbu karang dan keberlanjutan keturunan biota karang. Hal ini bertujuan untuk melihat kesuksesan sebuah ekosistem terumbu karang melakukan pemulihan habitat karang karena kerusakan alami maupun antropogenik,” tuturnya.
Ia menyebut, organisme non migrasi seperti terumbu karang sangat bergantung pada sebaran larvanya. Sebaran larva ini bergantung pada arus sebagai pengangkut utama dalam penyebaran hingga mencapai substrat yang tepat untuk perkembangbiakan larva.
“Memahami sumber dan pola tenggelamnya larva terumbu karang merupakan kunci utama dalam merancang kawasan perlindungan laut untuk pengelolaan ekosistem yang berkelanjutan”, ungkap peneliti karang asal Malaysia ini.
ADVERTISEMENT
Dr Faiz menjelaskan, terdapat beberapa metode yang digunakan untuk memperkirakan pola sebaran larva, di antaranya population genetic, direct tracking dan yang terbaru dengan numerical modeling. Pemodelan numerik (numerical modeling) adalah salah satu metode yang banyak digunakan dalam menentukan pola arus yang terdapat di laut.
“Komponen utama dalam pemodelan sebaran larva yaitu kalibrasi model hidrodinamika perairan, sumber potensial keberadaan larva, waktu penyebaran larva setelah pemijahan, dan durasi larva pelagis,” sebutnya.
Proses kalibrasi, kata dia, membutuhkan data seperti kemiringan permukaan dasar laut, batimetri, serta kecepatan dan arah angin yang mempengaruhi arus. Lokasi yang menjadi sumber potensi larva berada di perairan terumbu karang dekat pantai.
Sementara, waktu penyebaran larva sendiri dipengaruhi oleh suhu permukaan perairan. Kenaikan suhu secara bertahap akan mempercepat terjadinya pemijahan. “Pada bulan Maret hingga Mei terjadi kenaikan suhu perairan hingga 31 derajat celcius dan pada April hingga Mei terjadi musim pemijahan,” terangnya.
ADVERTISEMENT
Adapun, lanjut Dr Faiz, durasi larva pelagis merupakan rentang waktu di mana larva berenang bebas hingga menetap pada substrat yang cocok dan tumbuh menjadi karang dewasa. Pada spesies seperti Acropora, durasi larva pelagis berlangsung sekitar 10-14 hari setelah pemijahan.
“Pemodelan yang kami lakukan misalnya di Kepulauan Tioman didapatkan hasil bahwa sebaran larva mencapai jarak hingga 70-100 km dari lokasi pemijahan dan sekitar 40-50 km dari pantai,” jelas Dr Faiz.
“Perlu inovasi untuk menunjang berbagai penelitian terumbu karang oleh akademisi dan berbagi data dari beberapa agensi pemerintah dan melakukan workshop serta pelatihan bersama masyarakat”, tutup Dr Faiz.
Salah satu peneliti karang asal IPB University mengungkapkan kesannya mengikuti kegiatan ini. “Saya sangat senang dan penasaran untuk mendengar lebih lanjut tentang penelitian Dr Faiz di Malaysia. Hingga saat ini, Scores telah menghadirkan banyak narasumber mulai dari nasional maupun internasional. Semoga kita bisa belajar bersama serta mendapatkan ilmu baru dalam forum ini,” tuturnya. (DHAA/ARS/Rz)
ADVERTISEMENT