Konten dari Pengguna

Daftar Negara yang Menganut Asas Ius Sanguinis dan Ius Soli

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
28 Juni 2022 20:10 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi seorang anak yang berhak mendapatkan status kewarganegaraan. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi seorang anak yang berhak mendapatkan status kewarganegaraan. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setiap negara memiliki asas tersendiri untuk menentukan kewarganegaraan penduduknya. Sebagai contoh, Indonesia merupakan negara yang menganut asas ius sanguinis. Selain Indonesia, negara apa saja yang menganut asas ius sanguinis?
ADVERTISEMENT
Penentuan kewarganegaraan ini dilakukan bukan tanpa alasan. Kewarganegaraan mampu mewujudkan hubungan atau ikatan antara penduduk dengan negara yang ditempatinya.
Kewarganegaraan sendiri dapat diartikan menjadi dua hal, yakni:
Dari pengertian di atas, terciptalah sebuah asas kewarganegaraan yang digunakan untuk menentukan status setiap penduduk yang mendiami suatu negara, agar tercipta kehidupan yang bermasyarakat, berbangsa, serta bernegara.
Menurut Modul PPKn Kelas X terbitan Tim Kemdikbud Ristek, asas kewarganegaraan adalah dasar berpikir untuk menentukan masuk tidaknya seseorang dalam golongan warga negara dari suatu negara. Asas yang biasa dipakai untuk menentukan kewarganegaraan seseorang ada dua, yakni asas ius sanguinis dan asal ius soli.
ADVERTISEMENT
Lantas, apa sebenarnya maksud dari asas ius sanguinis? Negara mana saja yang menganut asas ini? Untuk menjawab pertanyaan ini, simak pembahasan berikut.
Ilustrasi warga negara Indonesia yang mendapatkan kewarganegaraan berdasarkan asas ius sanguinis. Foto: Unsplash

Pengertian Asas Ius Sanguinis

Ius sanguinis atau jus sanguinis merupakan bahasa Latin yang memiliki arti "asas keturunan" atau "hak untuk darah/pertalian darah".
Mengutip buku Pendidikan Kewarganegaraan karya Dr. Susilawati, M.A., M.Han dkk., asas ius sanguinis adalah dasar kewarganegaraan seseorang yang ditentukan berdasarkan keturunan orang yang bersangkutan.
Contohnya, seseorang dilahirkan di negara Indonesia, sedangkan orang tuanya berkewarganegaraan Belanda. Secara keturunan atau pertalian darah, orang tersebut dinyatakan sebagai warga negara Belanda. Sebagai informasi, Belanda merupakan sebuah negara yang menganut asas ius sanguinis.
Jadi, berdasarkan asas ius sanguinis ini, kewarganegaraan anak selalu mengikuti kewarganegaraan orang tuanya, tanpa harus memperhatikan di mana seseorang itu lahir.
ADVERTISEMENT
Hal ini berbeda dengan asas ius soli yang digunakan untuk menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan tempat kelahirannya. Itulah mengapa, kewarganegaraan seseorang tidak terpengaruh oleh kewarganegaraan orang tuanya, karena yang menjadi patokan adalah tempat kelahirannya.
Biasanya, negara penganut asas ius soli memiliki tujuan untuk bisa menambah jumlah penduduk di negara tersebut. Lain halnya dengan negara penganut asas ius sanguinis yang bertujuan untuk melestarikan dan mempertahankan keturunan bangsa tersebut.
Ilustrasu negara Amerika Serikat yang menganut asas ius soli. Foto: Unspalsh

Negara yang Menganut Asas Ius Sanguinis dan Ius Soli

Setelah memahami pengertian asas ius sanguinis, dapat disimpulkan bahwa negara yang menganut asas ini akan mengakui seseorang sebagai warga negaranya, jika orang tersebut lahir dari orang tua yang berasal dari negara tersebut (dilihat dari keturunannya).
ADVERTISEMENT
Dihimpun dari Buku Siswa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) yang ditulis oleh Dra. Vipti Retna Nugraheni, M.Ed., contoh negara yang menerapkan asas ius sanguinis sebagai penentu kewarganegaraan, di antaranya meliputi:
Bersumber dari laman resmi milik Merriam Webster, penerapan asas ius sanguinis ini menguntungkan bagi negara daratan seperti Tiongkok.
Seperti diketahui, Tiongkok tidak menetap di suatu wilayah negara tertentu. Namun, seseorang yang lahir negara ini, tetap dianggap sebagai warga negaranya berdasarkan keturunan, meskipun lahir di tempat lain (negara tetangga).
Lantas, bagaimana dengan negara-negara yang menganut asas ius soli? Bentuk negara yang menganut asas ius soli kebanyakan terletak di bagian belahan barat bumi, seperti negara-negara di benua Amerika.
ADVERTISEMENT
Menyadur dari buku Ikhtisar dalam Memahami Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan karya Drs. H. Abdul Kabir, M.Si.,, inilah daftar negara penganut asas ius soli:
Namun, ternyata beberapa negara lain menerapkan prinsip ius soli dengan persyaratan. Negara yang dimaksud antara lain:
ADVERTISEMENT
(VIO)