Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Tentang Cedera Ligamen Lutut Anterior (ACL) dan Pesepak Bola yang Mengalaminya
19 Oktober 2020 16:28 WIB
Tulisan dari Daniel Simanullang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sumpah serapah menghiasi derby Merseyside, selain serapah pada VAR dan keputusan wasit soal gol Henderson yang dianulir, publik juga menghamburkan kekecewaan pada Jordan Pickford, kiper Everton, yang secara tidak sengaja menerjang Virgil Van Dijk guna menghalau bola yang ingin dilesakkan oleh bek Liverpool tersebut. Terlepas dari posisi Virgil yang offside, publik juga mengkritisi keputusan wasit yang tidak memberikan hukuman pada Pickford akibat terjangannya kepada Virgil. Rasa nelangsa fans Liverpool juga makin bertambah ketika mengetahui kabar terkini yang mengatakan bahwa Virgil harus absen merumput kurang lebih 8 bulan setelah hasil pemeriksaan akhir tim medis menyatakan bahwa Virgil mengalami cidera ligament lutut anterior yang akrab disebut cedera ACL.
ADVERTISEMENT
Bagi para pemain sepak bola, cedera ACL ini ibarat sebuah kiamat kecil bagi karier seorang pemain. Ketika seorang pemain mengalami cedera ini, performanya hanya akan mencapai 90 persen dari performa sebelum mengalami cedera ini. ACL bagi para pesepak bola ibarat lutut Achilles, sebuah titik yang sangat rentan bagi pesepak bola itu sendiri. Sekali area ini mengalami masalah atau cedera bukan tidak mungkin karier pemain itu akan merosot dan tidak jarang harus pensiun dini karena berbagai komplikasi pasca-operasi dan penyembuhannya.
Perkembangan dunia medis yang pesat telah memengaruhi bagaimana para pemain mengatasi masalah ini. Operasi yang dilakukan guna memperbaiki dan mengganti tendon yang rusak dengan tendon dari jaringan tubuh lain yang biasanya diambil dari tendon area hamstring pemain tersebut dan ini hanya berlangsung 30–45 menit.
ADVERTISEMENT
Pascaoperasi pemain akan berjalan dengan alat bantu tongkat selama 2-3 bulan. Selanjutnya pemain akan belajar berjalan untuk menguatkan dan menstabilkan posisi lututnya dengan berbagai metode seperti berjalan, naik tangga, atau berjalan cepat selama sebulan. Proses penyembuhan paling cepat adalah 6 bulan. Namun jika merujuk pada kasus-kasus yang terjadi pada pesepak bola yang pernah mengalaminya, masalah mendasar setelah proses penyembuhan adalah efek trauma yang menggelayut dalam diri pemain. Kehati-hatian dalam memperlakukan ACL agar tidak mengalami cedera lagi kadang menjadi masalah tersendiri bagi pemain tersebut karena tidak jarang sikap tersebut malah membuat performa pemain merosot. Intinya jika mengalami cedera ACL, si pemain seperti sudah memakan buah simalakama.
ADVERTISEMENT
Siapa saja pemain sepak bola yang pernah mengalami cedera ACL dan bagaimana kiprahnya pascacedera tersebut, mari kita lihat nama-nama besar berikut.
Radamel Falcao
Striker yang moncer bersama Porto dan Atletico Madrid ini pertama kali mengalami cedera ACL ketika masih membela River Plate. Cedera yang dialaminya tidak parah dan dapat diperbaiki dengan absen selama dua bulan dimulai dari November 2005 pada pertandingan melawan San Lorenzo. Namun cedera kedua terjadi lagi dan memaksanya rehat total selama sepuluh bulan. Cedera ketiga kala membela Monaco adalah titik balik dari Falcao mengalami penurunan performa, pasca-cedera ini Falcao tidak dapat mencapai performa terbaiknya seperti kala bermain di Porto dan Atletico Madrid. Saat ini Falcao bermain untuk Galatasaray.
ADVERTISEMENT
Alan Shearer
Salah satu penyintas cedera ACL adalah legenda Blackburn Rovers dan Newcastle United ini. Cedera ini dialami oleh Shearer ketika musim debutnya bersama Blackburn Rovers setelah dibeli dari Southampton. Proses pemulihannya luar biasa dan ketika comeback langsung mencetak 31 gol dari 40 penampilan. Cedera ini juga dia alami di Newcastle dan pada akhirnya memengaruhi performanya. Meskipun demikian cedera ACL tidak memupus nama Shearer sebagai salah satu penyerang tersubur yang pernah bermain di Liga Inggris.
Alessandro Del Piero
Hampir sama dengan Falcao. Del Piero mengalami cedera ACL ketika performa puncaknya pada tahun 1998. Sebelum cedera ACL, Del Piero mencetak 32 gol dari 47 pertandingan yang ia ikuti dan membawa Juventus jawara Seri A dan runner up di UCL. Pada akhirnya ketika Del Piero Kembali ke lapangan, permainan Del Piero berubah. Jika pada awalnya sering berlari dan menjelajah lapangan, pada musim comeback Del Piero, permainannya lebih santai dan bermain lebih direct. Bersama Ronaldo Brazil, Del Piero adalah salah satu dari sedikit pemain yang mampu survive sebagai penyintas cedera ACL dengan mengubah gaya bermainnya dan kembali dengan performa dan capaian di gelaran Piala Dunia. Apa yang dilakukan oleh Del Piero sudah lebih dahulu dilakukan oleh Ronaldo Brazil ketika comeback gemilang pada perhelatan Piala Dunia pasca cedera ACL.
Selain nama-nama di atas, tulisan ini akan semakin panjang jika kita menambahkan nama Cristiano Ronaldo, Ruud Van Nistelrooy, Roberto Baggio, Xavi, Roy Keane, Totti, Pires, Zlatan Ibrahimovic, Kurt Zouma, Paul Gaisciogne, dan Theo Walcott. Satu hal yang pasti cedera ini akan mengubah segalanya bagi pemain itu sendiri sebab ketika cedera ACL sudah mengenai seorang pemain, maka performanya dengan gaya bermain lama tidak akan sama seperti dulu lagi. Pembelajaran dari kasus cedera ACL yang menimpa Ronaldo Brazil, Del Piero, atau Cristiano Ronaldo adalah jika tetap ingin survive dalam level tinggi permainan sepak bola setelah cedera ACL, pemain harus mengubah gaya bermain dengan namun lebih simpel dan efisien.
ADVERTISEMENT
Refrensi :
https://orthoinfo.aaos.org/en/diseases--conditions/anterior-cruciate-ligament-acl-injuries