Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Strategi Publisitas Almaz Fried Chicken
13 Oktober 2024 9:42 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Nida Fadlilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Strategi Publisitas Almaz Fried Chicken - Bisnis kuliner yang sangat kompetitif membuat perusahaan perlu serius dalam melakukan publisitas. Publisitas yang efektif akan berguna untuk menarik pelanggan dengan biaya yang relatif lebih murah daripada iklan.
ADVERTISEMENT
Artikel ini akan membahas mengenai strategi publisitas yang dapat diterapkan oleh Almaz Fried Chicken sebagai bisnis ayam goreng Saudi yang baru didirikan di Indonesia.
Sekilas tentang Almaz Fried Chicken
Dari artikel yang ditulis Info Brand, Almaz Fried Chicken digagas oleh pebisnis muda bernama Okta Wirawan. Sebelumnya ia sudah berhasil dalam bisnis nasi kebuli Abuya Group. Mengepakkan lagi sayap usaha, ia pun membuka usaha ayam goreng Saudi Almaz Fried Chicken pada bulan Juni 2024 yang diklaim memiliki rasa yang mirip dengan ayam goreng Saudi Albaik.
Dari penuturan Okta Wirawan dalam unggahan reels pertama akun Instagram @almazfriedchicken, kehadiran Almaz Fried Chicken adalah untuk mengobati rindu mengonsumsi ayam khas Saudi, "Rasa rempah dan tekstur yang sangat khas akan membawa memori kalian pada saat haji dan umroh," tutur pebisnis yang akrab disapa Wira itu.
ADVERTISEMENT
Dari beberapa sumber, kehadiran Almaz Fried Chicken juga bertujuan untuk menjawab permintaan konsumen akibat salah satu perusahaan serupa yang diboikot sehingga dapat menjadi produk pengganti bagi masyarakat.
Selain itu, pemilik bisnis ini menyampaikan bahwa 5% keuntungan dari Almaz Fried Chicken akan disumbangkan untuk Palestina.
Strategi Publisitas Almaz Fried Chicken
Berikut ini adalah strategi publisitas yang dapat diterapkan oleh Almaz Fried Chicken untuk meningkatkan brand awareness dan penjualan.
Memanfaatkan Media Sosial
Di dalam buku "Strategic Planning for Public Relations" karya Smith (2017), menyebutkan bahwa salah satu strategi publisitas adalah pelaksanaan kampanye. Kampanye yang dimaksud adalah promosi produk dari perusahaan.
Saluran yang dipilih untuk promosi bisa melalui media sosial . Berdasarkan penelitian Probohastuti (2017), media sosial dinilai sangat efektif dalam promosi penjualan karena dapat dengan mudah diakses oleh siapa saja.
ADVERTISEMENT
Terpantau dalam media sosialnya, Almaz Fried Chicken sudah mempraktikkan strategi ini. Namun, pada bagian umpan balik dengan followers, tampaknya perlu ditingkatkan kembali agar citra positif perusahaan baik di mata publik.
Melakukan Partisipasi pada Acara Lokal
Partisipasi pada acara lokal akan meningkatkan brand awareness dengan publik. Tak hanya di dunia maya, masyarakat di dunia nyata pun perlu mendapatkan akses jika Almaz Fried Chicken ingin meningkatkan jangkauan pasarnya. Partisipasi pada acara lokal dapat berupa:
Berkolaborasi dengan Influencer dan Media
Kehadiran pemengaruh atau influencer akan membantu dalam penyebaran informasi mengenai Almaz Fried Chicken. Selain itu, berkolaborasi dengan media baik lokal maupun nasional akan memberikan keuntungan kepada perusahaan sehingga produknya lebih dikenal.
ADVERTISEMENT
Itulah strategi publisitas Almaz Fried Chicken yang dapat diterapkan untuk meningkatkan brand awareness dan penjualan. Merujuk pada Macnamara (2013), publisitas, event, dan newsletter merupakan tiga kegiatan public relations yang saling menunjang dalam mencapai tujuan-tujuan spesifik suatu perusahaan. Maka dari itu, akan sangat bermanfaat jika perusahaan serius merumuskan strategi-strategi yang berkaitan dengan tiga hal tersebut.
Referensi:
Macnamara, J. (2013). Strategi Public Relations. Gramedia Pustaka Utama.
Purbohastuti, A. W. (2017). Efektivitas media sosial sebagai media promosi. Tirtayasa Ekonomika, 12(2), 212-231.
Smith, R. D. (2017). Strategic Planning for Public Relations. New York: Routledge.
Penulis:
Nida Fadlilah (Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi Universitas Andalas)