Benarkah Lumba-Lumba Bisa Mabuk karena Ikan Buntal?

5 Juni 2017 13:05 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Ikan lumba-lumba. (Foto: Dok. Best Animation)
zoom-in-whitePerbesar
Ikan lumba-lumba. (Foto: Dok. Best Animation)
Sekitar tahun 2013-2014 publik dihebohkan dengan kabar yang menyebut lumba-lumba ternyata juga bisa mabuk. Kala itu disebutkan lumba-lumba bisa nge-fly dengan cara menggigit ikan buntal yang dikenal beracun.
ADVERTISEMENT
Kabar ini bermula saat BBC One membuat sebuah film dokumenter 900 jam melihat kehidupan liar lumba-lumba. Kala itu kamera merekam sebuah kegiatan unik di mana para lumba-lumba muda bermain dengan ikan buntal.
Mereka menggigit lembut ikan buntal kemudian melakukan berbagai kegiatan super aktif yang diduga dipicu oleh racun tetrodotoxin yang memang ada pada kulit, daging dan organ dalam ikan buntal. Beberapa peneliti pun kemudian percaya hewan pintar ini punya cara yang mereka gunakan untuk bisa nge-fly yaitu dengan menggigit ikan buntal.
Lumba-lumba dipercaya punya cara untuk mengonsumsi 'takaran pas' dosis racun ikan buntal yang bisa membuat mereka mabuk.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, tak semua peneliti dan pakar hewan percaya. Mereka mengatakan, racun tetrodotoxin dalam ikan buntal justru akan memicu kebal atau mati rasa. Sehingga tak mungkin bisa membuat lumba-lumba mabuk.
Dilansir Daily Mail, seorang peneliti bernama Krista Nicholson dari Murdoch University, Perth, Australia mengatakan, ia banyak menemukan lumba-lumba yang berinteraksi dengan ikan buntal di perairan Mandurah.
"Saya melihat mereka bermain dengan ikan buntal, kemudian ya mereka bermain-main seperti biasa, tak ada perilaku khusus lain" ujarnya.
Hal serupa juga disampaikan Christie Wilcox, penulis buku Discover's Science Sushi blog. Ia mengatakan, lumba-lumba itu hewan yang sangat ingin tahu. Bisa jadi perilaku mereka pada ikan buntal merupakan rasa ingin tahu saja.
ADVERTISEMENT
Ikan buntal sendiri memang dikenal punya racun yang mematikan. Meski ikan tersebut terlihat tidak berbahaya, namun racun yang terkadung dalam tubuhnya bisa membunuh manusia.
Racun ikan buntal juga dikenal lebih mematikan dari pada sianida.
Tetrodotoxin bekerja dengan menghambat saluran natrium dan melumpuhkan otot sementara korban tetap sadar sepenuhnya. Korban kemudian tidak dapat bernafas secara normal, dan akhirnya meninggal karena sesak napas.
Di Jepang ikan buntal sering dijadikan santapan lezat berupa sashimi. Para koki yang menyajikan ikan ini juga harus punya lisensi ahli yang di dapat melalui kursus khusus selama dua tahun.
"Ikan buntal punya racun tetrodotoxin yang mematikan saraf tubuh, tapi racun ini tidak terbawa pada aliran darah ke otak. Ini bukan obat-obatan yang bisa punya efek pada otak. Jadi aku rasa tidak mungkin racun itu (tetrodotoxin) bisa membuat lumba-lumba mabuk," tutur Wilcox seperti dikutip dari ABC News.
ADVERTISEMENT
Ia menambahkan, jika ingin mabuk, lumba-lumba mungkin akan memilih untuk mengkonsumsi hewan laut lain seperti ikan Sarpa Salpa yang memang bisa menimbulkan halusinasi hingga berhari-hari jika dikonsumsi.
Hingga saat ini kebenaran lumba-lumba yang bisa nge-fly dengan ikan buntal masih menjadi perdebatan.