Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Sisi Gelap Dunia Kriminal dari Perspektif Wanita: The Shadow Strays
27 Oktober 2024 16:33 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Nirvana Suatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Film laga Indonesia "The Shadow Strays" yang disutradarai oleh Timo Tjahjanto berhasil menjadi sorotan di panggung perfilman internasional.
ADVERTISEMENT
Berbeda dari banyak film laga yang biasanya menempatkan pria sebagai tokoh protagonis, The Shadow Strays berani menampilkan wanita sebagai tokoh utama yang memainkan karakter seorang pembunuh bayaran.
Mengambil latar yang penuh konflik dan berbahaya, The Shadow Strays bercerita tentang seorang wanita bernama 13 yang menyusup ke dalam jaringan kriminal besar demi menyelamatkan seorang anak bernasib malang yang terjebak dalam cengkeraman sindikat kejahatan.
ADVERTISEMENT
Dalam film ini, penonton diajak memahami masa lalu sang karakter utama, serta trauma dan dilema yang terus membayangi pilihannya, namun disuguhkan juga dengan realitas keras yang dihadapi seorang wanita dalam lingkungan kriminalitas yang penuh dengan kekerasan dan tipu daya.
Penggunaan perempuan sebagai representasi seseorang yang kuat dan berani menunjukkan adanya penggunaan paradigma kritis dalam film ini. Paradigma kritis dalam film sendiri bertujuan sebagai kritik sosial, transformasi, emansipasi, dan social empowerment.
Realitas sosial yang telah terbentuk dalam masyarakat bahwa perempuan merupakan makhluk yang lemah berusaha dibantah dalam film ini dengan menghadirkan karakter-karakter perempuan yang kuat seperti pada karakter utamanya yaitu 13, dan gurunya yang juga seorang pembunuh bayaran yaitu Umbra.
Terdapat bentuk social empowerment yang ditunjukkan pada film ini yang memperlihatkan bagaimana seorang wanita mampu mengalahkan sekumpulan mafia yang hampir seluruhnya merupakan pria.
ADVERTISEMENT
"Saya ingin menceritakan dinamika antara seorang guru dan muridnya, dan juga sebuah cerita yang pada dalam hatinya itu adalah sebuah cinta matriarki. Pada dasarnya itu yang ingin saya ceritakan" ujar Timo Tjahjanto . Berdasarkan pandangannya, Timo juga mengakui bahwa film ini lahir berdasarkan inspirasi dari sistem kepemimpinan yang didominasi oleh perempuan.
Alur cerita yang dikemas dengan pendekatan sinematik yang matang dan berani menuntun film ini mencapai kesuksesannya di pasar internasional.
Kesuksesan besar nampak jelas ketika film ini berhasil masuk Top 10 Netflix di 85 negara termasuk Amerika Serikat, Kanada, Perancis, Inggris, Jerman, Spanyol, Jepang, Korea Selatan, Hong Kong, dan Indonesia.
Kesuksesan The Shadow Strays membuka peluang besar bagi sineas Indonesia untuk lebih berani mengekspresikan ide-ide baru dengan perspektif yang unik.
ADVERTISEMENT
Semoga kesuksesan ini dapat menjadi inspirasi untuk melahirkan lebih banyak karya perfilman Indonesia yang memiliki kualitas dan cerita yang menarik untuk ditonton oleh penikmat film global, sehingga perfilman Indonesia semakin diperhitungkan di panggung internasional.
Penulis:
Nirvana Shania Suatan_Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Referensi:
Astuti, V. A. R. (2022). Filmologi Kajian Film. Yogyakarta: UNY Press
Tempo. (2024, Oktober 26). Serba-serbi film The Shadow Strays yang tayang di Netflix. Tempo.co. https://seleb.tempo.co/read/1930132/serba-serbi-film-the-shadow-strays-yang-tayang-di-netflix
Kapanlagi. (2024, Oktober 24). 8 fakta menarik The Shadow Strays, film laga Indonesia di Netflix yang trending di 85 negara. Kapanlagi.com. Diakses pada 26 Oktober 2024, dari https://www.kapanlagi.com/foto/berita-foto/indonesia/8-fakta-menarik-the-shadow-strays-film-laga-indonesia-di-netflix-yang-trending-di-85-negara.html