Seperti Apa Festival Cap Go Meh Di Singkawang?

Nita Sellya
Nita Sellya (Teh Nit) adalah lifestyle blogger yang membahas macam-macam, kadang sesuai pengalaman sendiri, kadang sesuai pengalaman orang lain.
Konten dari Pengguna
1 Desember 2019 17:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nita Sellya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menjelang Cap Go Meh 2020, Singkawang adalah salah satu kota yang dituju para wisatawan untuk disaksikan perayaannya. Seperti apa sih? Ini adalah pengalaman saya datang ke sana pada tahun 2016, mungkin bisa memberi gambarang bagi yang belum pernah ikut perayaan Cap Go Meh di Singkawang.
ADVERTISEMENT
Ciri khas Cap Go Meh Singkawang adalah Pawai Tatung. Apakah Tatung itu? Menurut Wikipedia:
“Pak, tatung pernah mengganggu penonton gak?”
“Aman kok, Mbak. Penjagaan banyak. Dan mereka belum pernah ganggu penonton.”
“Ada yang pernah kesambet?”
“Jarang sekali. Karena buat jadi tatung itu banyak syaratnya, gak sembarangan. Harus puasa makan dan puasa bersetubuh, juga ada ritual lain. Roh leluhur dan dewa cuma memilih mereka yang menjalankan puasa dan ritual tersebut.”
ADVERTISEMENT
Demikian kurang lebih dialog saya dengan salah satu panitia Cap Go Meh 2016 di Singkawang.
Oke. Aman. Kayaknya.
Sebagai yang lahir dan tumbuh besar di kalangan keluarga yang akrab dengan permistisan, saya cenderung rada sensitif sama hal-hal kayak gini. Gak, gak bikin saya jadi pemberani. Malah jadi penakut. Sering dianggap aneh kalau lagi datang ke tempat baru dan ngewanti-wanti buat jaga sikap ke teman-teman. Dianggap percaya tahayul. Ya percaya gak percaya sih. Cuma saya lebih memilih untuk main aman aja.
Pawai Tatung Cap Gomeh 2016 di Singkawang ini sungguh ramai dan meriaaah. Dan iya, aman. setidaknya 50% aparat keamanan kota diturunkan ke satu acara ini aja, menurut salah satu anggota kepolisian yang saya ajak ngobrol sebentar.
ADVERTISEMENT
Para Polwan yang menjaga acara
Acara sebenarnya dimulai jam 9 pagi. Tapi dari jam 6 pagi pun pengunjung sudah berdatangan mencari tempat duduk yang strategis untuk menyaksikan acara. Penonton tamu yang mendapat duduk di podium dikenakan sebesar Rp 150.000/orang sudah termasuk snack. Dan biasanya tiket sudah habis seminggu sebelum acara dimulai.
Penonton sudah ramai sejak pagi bahkan dini hari
Tari-tarian sebelum masuk ke pawai tatung
Jam 9 pagi acara dimulai dengan tari NKRI yang merupakan gabungan kebudayaan tiga etnis terbesar di Singkawang: Dayak, Tionghoa, dan Melayu. Dilanjut dengan berbagai sambutan dari Pemda Singkawang, dari Wagub Kalimantan Barat, dan dari Kementrian Pariwisata Indonesia.
Sekitar menjelang jam 10 pagi pawai tatung pun dimulai.
Ciri khas para tatung: Mereka kebal senjata tajam. Liat kan ada yang wajahnya ditusuk-tusuk jarum panjang, ada yang jilat-jilat golok, ada yang duduk/berdiri/bersandar di atas pedang ataugolok atau paku. Sangar yah.
ADVERTISEMENT
Perayaan Cap Go Meh Singkawang tahun 2019 bisa dibaca di sini.
Bagaimana, apakah kamu sudah mengagendakan menyaksikan Festival Cap Go Meh 2020 di Singkawang?