Pengaruh Brown Canyon Sebagai Pariwisata Terhadap Lingkungan Sekitar

Brown Canyon adalah salah satu wisata sekaligus bekas tempat pertambangan yang terdapat di daerah Semarang, Jawa Tengah. Dikenal dengan tebingnya yang menjulang tinggi dan tanah berwarna cokelat, tempat ini sering dijadikan lokasi foto.

Tempat ini awalnya adalah lokasi penambangan pasir yang kemudian berubah menjadi kawasan wisata setelah penambangan dihentikan. Wisata ini dapat dijadikan sebagai trekking disekitar area, serta pemandangan di wisata ini bisa dinikmati oleh siapa saja, dapat memberi ketenangan dan kedamaian karena jauh dari tempat keramaian.

Namun, perlu diperhatikan kondisi lingkungan yang ingin dijadikan tempat wisata. Karena pada hakikatnya, jika lingkungan sekitar berpontensi baik. Maka wisata akan dapat berjalan dengan lancar. Brown Canyon dijadikan sebagai tempat wisata, karena ingin warga sekitar bisa menikmati aktivitas hiburan dengan harga yang terjangkau. Namun proses penambangan kondisi Brown Canyon dapat mengalami kerusakan lingkungan akibat perubahan struktur tanah yang disebabkan oleh penambangan yang tidak dilakukan secara tersaring serta adanya polusi udara dan krisis air bersih. Lingkungan yang baik akan berpengaruh kepada wisata yang dapat wisata itu berkembang pesat.

Kegiatan pertambangan telah terbukti memiliki dampak lingkungan yang signifikan, mulai dari polusi udara dan air hingga perusakan habitat dan hilang-nya keanekaragaman hayati. Oleh karena itu, penerapan kebijakan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) yang efektif sangat penting untuk mengurangi dampak dampak tersebut dan memastikan pembangunan yang berkelanjutan. Serta dengan adanya wisata, maka kondisi sumber daya mineral harus terbilang baik, karena Sumber Daya Mineral merupakan sumber daya alam yang mengandung mineral dan bahan tambang yang memiliki nilai ekonomi, bahan-bahan yang terdapat didalamnya ini biasa digunakan sebagai bahan produksi bernilai tinggi.

Tebing tebing yang terdapat di Brown Canyon. (Sumber : Dokumentasi Penulis 2024)

Daftar referensi : https://ejournal.pnc.ac.id/index.php/jppl/article/download/2004/660

http://www.jurnal.peneliti.net/index.php/JIWP/article/view/7484/6286