Konten dari Pengguna

Pembunuhan Burung Pipit Berakhir Pada Bencana Kelaparan dan Kanibalisme

Adita Pratiwi
Mahasiswi Universitas Negeri Semarang
27 Mei 2022 19:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Adita Pratiwi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://images.pexels.com/photos/10813671/pexels-photo-10813671.jpeg?auto=compress&cs=tinysrgb&w=600
zoom-in-whitePerbesar
https://images.pexels.com/photos/10813671/pexels-photo-10813671.jpeg?auto=compress&cs=tinysrgb&w=600
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bencana kelaparan merupakan suatu bencana berkurangnya bahan makanan pada suatu wilayah bencana dan yang selalu terjadi pada sejarah peradaban umat manusia. Bencana kelaparan mampu menciptakan banyak korban jiwa dan membuat manusia kehilangan sisi kemanusiaannya. Salah satu bencana kelaparan mengerikan pernah terjadi pada negara China.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 1958 China mengalami bencana kelaparan selama empat tahun lamanya. Saat itu China dipimpin oleh Mao Zedong. Sebagai seorang pemimpin Mao Zedong membuat program pembangunan Great Leap Forward (lompatan jauh ke depan) untuk menjadikan China menjadi negara maju. Salah satu kebijakan dari program tersebut adalah tentang metode pertanian yang baru. Bibit tanaman ditanam tiga sampai empat meter di dalam tanah tapi dengan jarak yang berdekatan. Metode baru ini membuah pertumbuhan tanaman menjadi terganggu dan banyak terjadi gagal panen.
Saat tanda-tanda krisis pangan mulai terlihat Mao Zedong meminta rakyat untuk membunuh empat hama yang dianggap sudah terlalu banyak memakan hasil pertanian, hama tersebut adalah nyamuk, lalat, tikus, dan burung pipit. Masuknya burung pipit ke dalam daftar nama hama yang harus dibunuh karena burung pipit telah banyak memakan hasil pertanian seperti beras, gandum, dan biji-bijian.
ADVERTISEMENT
Rakyat China dimobilisasi untuk membunuh burung pipit. Rakyat China membunuh burung pipit dengan cara ditembak. Tapi ada cara unik yang digunakan yaitu memukul pot dan panci atau benda lain yang menghasilkan bunyi untuk menakut-nakuti burung pipit. Sehingga burung puput kelelahan terbang dan akhirnya mati. Tak lupa mereka juga menghancurkan sarang burung pipit.
Pembunuhan burung pipit membuat populasinya hampir punah saat itu. Tercatat ada sekitar 600.000.000 burung pipit yang terbunuh. Satu tahun setelah pembunuhan burung pipit muncul bencana baru yaitu meningkatnya populasi belalang karena predator alaminya telah habis dibunuh manusia. Dibunuhnya burung pipit membuat rantai makanan rusak sehingga belalang dengan mudah memakan hasil pertanian. Hal tersebut membuat bahan produksi pertanian anjlok dan bencana kelaparan dimulai.
ADVERTISEMENT
Dimasa bencana kelaparan ini terjadi praktek kanibalisme untuk demi bertahan hidup, ada anak memakan orang tua, orang tua makan anak, tetangga makan tetangga, teman-teman makan teman. Selain itu terjadi juga perampokan yang mana perampok juga memakan para penghuni rumah. Berdasarkan buku Tomb Stone karya Yang Jishen menyebutkan bahwa ada 36 juta kasus kematian karena kanibalisme.
Bencana kelaparan empat tahun China (1958-1962) mampu membunuh 15 juta korban jiwa. Data ini merupakan data yang dirilis pemerintah China. Sedangkan menurut para ilmuan korban jiwa lebih dari data tersebut yaitu antara 45-78 juta korban.