Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Hubungan Hereditas dan Lingkungan dalam Perkembangan
25 September 2024 9:03 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Nova Pebriyani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Lingkungan perkembangan adalah konsep kunci dalam psikologi perkembangan dan pendidikan di Indonesia. Kedua faktor tersebut sangat mempengaruhi dalam membentuk perkembangan. Seperti fisik, kognitif, emosional, serta sosial individu. Lalu, hereditas menyediakan dasar biologis bagi perkembangan, sedangkan lingkungan memberikan konteks di mana potensi biologis tersebut dapat berkembang secara utuh.
ADVERTISEMENT
A. Hereditas
Hereditas mengacu pada karakteristik genetik yang diwarisi dari orang tua, yang dapat mempengaruhi berbagai aspek perkembangan seseorang, seperti fisik, kecerdasan, dan kepribadian. Individu yang berasal dari keluarga dengan tingkat kecerdasan tinggi cenderung memiliki potensi intelektual yang lebih besar. Seperti contoh, warna bola mata, bentuk dari tubuhnya, tinggi badan, bahkan risiko penyakit tertentu juga bisa menurun.
Meskipun hereditas memainkan peran penting dalam pembentukan ciri-ciri individu, pengaruhnya tidak bersifat mutlak. Artinya, faktor lain seperti lingkungan, pendidikan, pola asuh, dan pengalaman hidup juga memainkan peran penting dalam perkembangan seseorang. Jadi, walaupun seseorang mungkin mewarisi sifat-sifat tertentu dari orang tuanya, hasil akhirnya masih bisa dipengaruhi oleh faktor luar lainnya.
ADVERTISEMENT
B. Lingkungan Perkembangan
Lingkungan perkembangan mengacu pada segala faktor luar yang mempengaruhi individu. Seperti dari keluarga, pendidikan, teman sebaya, bahkan hingga budaya. Kondisi lingkungan yang mendukung, seperti keluarga yang hangat dan sekolah yang berkualitas tentu dapat memberikan stimulus yang baik bagi perkembangan anak. Contohnya seperti, jika anak berada di lingkungan keluarga yang harmonis dan suportif pasti akan memiliki perkembangan sosial dan emosional yang lebih baik serta nilai-nilai yang diterapkan dalam keluarga membentuk kepribadian dan perilaku anak dibandingkan dengan mereka yang hidup dalam situasi keluarga yang penuh konflik.
Faktor genetik dan lingkungan adalah kunci dalam memahami perkembangan manusia. Tentu saja keduanya bekerja bersama-sama dalam mempengaruhi hasil akhir perkembangan individu. Genetik tentu dapat memberikan potensi bagi anak, namun realisasi potensi tersebut tentu sangat bergantung pada dukungan lingkungannya. Contoh, anak yang mewarisi bakat menari secara keturunan mungkin tidak dapat mengembangkan potensi ini sepenuhnya jika tidak adanya lingkungan yang mendukung.
ADVERTISEMENT
Menurut Sarlito Wirawan Sarwono ia menjelaskan bahwa hubungan antara hereditas dan lingkungan tentu akan membentuk karakteristik individu secara keseluruhan yang di mana gen akan mengarahkan perkembangan dan lingkungan menentukan hasil kualitas pencapaian potensi tersebut.
Dosen Pengampu: Maolidah, M.Psi