Konten dari Pengguna

Lupa dan Kejenuhan dalam Proses Belajar Siswa

Nova Pebriyani
Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
2 November 2024 17:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nova Pebriyani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sumber foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Sumber foto: Shutterstock
Pengertian Lupa dalam Proses Belajar
Lupa atau forgetting adalah fenomena yang sering dialami oleh banyak orang dan tentu menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Dari waktu ke waktu, kita semua tentu pernah mengalami situasi di mana kita tidak bisa mengingat sesuatu yang tampaknya mudah atau bahkan penting. Meskipun siapa saja tentu pasti pernah yang mengalami lupa, hal ini sebenarnya menunjukkan bagaimana ingatan kita bekerja, baik dalam menyimpan maupun mengingat kembali informasi yang telah kita alami.
ADVERTISEMENT
Artinya, bahwa lupa lebih bermakna psikologis, lupa dapat diartikan sebagai keadaan dimana terjadinya proses penghapusan informasi yang mengakibatkan jejak-jejak ingatan hilang atau menjadi kabur. Lupa atau hilangnya kemampuan untuk menyebut/mengingat kembali apa-apa yang sebelumnya telah kita pelajari secara sederhana. Ia menambahkan lupa sebagai ketidakmampuan mengenal atau mengingat sesuatu yang pernah dipelajari atau di alami. Sedangkan hilang ingatan adalah hilangnya kemampuan untuk mengingat atau menimbulkan.
KAPAN SI TERJADI LUPA?
Adapun kapan terjadi lupa menurut Lahey diantaranya:
1. Decay Theory: Informasi yang diterima sudah lama tersimpan dalam memori dan tidak pernah digunakan.
2. Interference Theory: Teori ini bertolak belakang dengan teori Decay Theory, lupa bukan karena informasi tersimpan lama, tapi terganggu dengan informasi lain. Seperti contoh ketika kita mendapatkan informasi yang mirip dengan informasi sebelumnya.
ADVERTISEMENT
3. Reconstruction Theory: Teori ini beranggapan bahwa informasi yang sudah tersimpan kemudian sulit diingat kembali bukan karena lupa, tapi munculnya distorted atau muncul dalam bentuk yang konkret. Seperti contoh, ketika kita tidak menyukai seseorang, maka yang akan kita selalu ingat adalah sisi negatifnya.
4. Motivated Forgetting: Teori ini menyatakan jika informasi hilang karena bentuk kesengajaan yang dapat meninggalkan efek trauma jika diingat.
Pengertian Kejenuhan dalam Belajar
Kejenuhan adalah fenomena yang sering dialami oleh banyak pelajar dan dapat menghambat kemajuan serta mengurangi efektivitas dalam belajar. Dengan mencari tau penyebab dan dampak kejenuhan, kita dapat mencari solusi yang tepat untuk mengatasi masalah ini dan menciptakan pengalaman belajar yang lebih menyenangkan dan produktif.
ADVERTISEMENT
Salah satu alasan utama mengapa siswa merasa jenuh saat belajar adalah karena mereka harus mengikuti rutinitas yang sama terus-menerus tanpa variasi. Jadi, ketika siswa hanya belajar dengan cara yang sama setiap hari dan guru mengajar dengan metode yang membosankan, tentu mereka bisa merasa bosan. Kejenuhan ini bisa membuat siswa kehilangan minat dan semangat dalam belajar. Untuk mengatasi kejenuhan ini, penting untuk memperkenalkan variasi dalam cara belajar. Contohnya:
Dengan cara ini, siswa akan lebih termotivasi dan merasa lebih terlibat dalam pembelajaran.