Konten dari Pengguna

Teori Behavioristik dan Humanistik Terhadap Proses Belajar

Nova Pebriyani
Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
27 September 2024 16:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nova Pebriyani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
1. Teori Behavioristik
Para ahli mengungkap cara kerja proses belajar manusia yaitu dengan berdasarkan pengalaman dan latar belakang keilmuan masing-masing ahli, maka muncullah berbagai teori belajar, termasuk teori belajar behavioristik. Karena, behavioristik dikembangkan oleh para ahli yang berlatar belakang fisika dan kedokteran, maka teori belajar behavioristik merupakan pendekatan teoritis yang berasumsi bahwa permasalahan utama dalam psikologi adalah perilaku, tanpa menghubungkan gagasan tentang kesadaran atau spiritualitas.
Dalam bukunya, Ratna dan Danny memperjelas bahwa behavioristik adalah aliran psikologi yang memandang individu hanya dari fenomena fisik dan mengabaikan aspek spiritualnya. Dengan kata lain, behavioristik tidak mengakui adanya kecerdasan, bakat, minat, dan emosi individu dalam belajar. Melalui peristiwa belajar, refleks dilatih dan menjadi kebiasaan yang diperoleh individu.
ADVERTISEMENT
Jadi, behavioristik itu merupakan pandangan teoretis yang berasumsi bahwa masalah utama psikologi adalah perilaku, tanpa menghubungkan gagasan tentang kesadaran atau spiritualitas. Pandangan ilmu perilaku menyatakan bahwa belajar adalah perubahan perilaku yang dapat diamati yang terjadi melalui respons yang melibatkan penguatan berdasarkan prinsip mekanistik.
2. Teori Humanistik
Teori humanistik dalam pendidikan menekankan pada aktualisasi diri dan memaksimalkan potensi individu. Penganut aliran ini percaya bahwa proses belajar dimulai dari diri orang itu sendiri. Teori ini cenderung lebih sejalan dengan ilmu filsafat yang menitikberatkan pada bagaimana pendidikan dapat memanusiakan manusia dengan mengedepankan pengalaman dan pemahaman individu. Secara keseluruhan, teori humanistik berupaya mengintegrasikan berbagai pendekatan untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih holistik dan relevan dengan perkembangan individu.
ADVERTISEMENT
Jadi, secara keseluruhan, teori humanistik berfokus pada pertumbuhan manusia, kesehatan mental, dan pencarian makna dan tujuan hidup.