Romantisme Benua Biru

Novi Fitmawati
Traditional cake enthusiast, love baking and travelling.
Konten dari Pengguna
19 Mei 2022 14:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Novi Fitmawati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kastil Praha dari tepian sungai Vltava. Sumber: Koleksi Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Kastil Praha dari tepian sungai Vltava. Sumber: Koleksi Pribadi
ADVERTISEMENT
Kisah Cinta di Negeri 1000 kastil

Sejak Pemerintah Ceko memberlakukan status emergency state pada bulan Maret 2020. KBRI Praha turut berperan aktif melindungi warga negara Indonesia yang berada di negeri seribu kastil ini. Nomor Hotline tidak henti-hentinya menerima laporan dari masyarakat baik dari warga yang telah lama tinggal di Ceko maupun para pekerja migran yang terdampak pandemi.

Mereka membutuhkan informasi terkait peraturan selama pembatasan pandemi, jadwal penerbangan yang selalu berubah, serta informasi hak dan kewajiban pekerja selama peraturan pembatasan pandemi ini diberlakukan.
ADVERTISEMENT
Efek pandemi ini membuat lumpuh perekonomian Ceko tahun 2020. Dimana Ceko sangat mengandalkan pendapatan dari sektor pariwisata yang menyumbang angka sebesar 50,2% dari GDP.
Mayoritas pekerja migran Indonesia di Ceko bekerja di sektor hospitality ini seperti concierge, housekeeping, waiter/waitress dan buffet. Dan ada juga beberapa pekerja yang bekerja di bidang spa therapist. Persoalan yang selalu ditanyakan adalah besaran social security jika terkena lay-off.
Kebijakan lockdown yang diberlakukan pemerintah Ceko ini menghadirkan kisah sedih, lucu dan unik. Saya dihubungi oleh seorang mahasiswi yang sedang melaksanakan tugas belajarnya di kota Olomouc.
Saat tengah malam ketika orang-orang sudah tertidur lelap, mahasiswa tersebut menghubungi saya di hotline KBRI dan curhat sembari menangis karena tidak bisa pulang menemui jenazah ibundanya yang meninggal, tiket kepulangan ke Indonesia dibatalkan secara sepihak oleh maskapai penerbangan.
ADVERTISEMENT
Ada juga turis warga negara Indonesia yang panik karena takut tidak bisa keluar dari Ceko, ada Pekerja Migran Indonesia yang sedih karena terkena lay-off sampai terkena penyakit kulit. Dering telepon dari HP hotline terdengar keras dan tidak seperti biasanya kali ini bunyinya berkali-kali.
Saya melihat nama yang tertera di hotline tersebut lalu saya mengangkatnya dan terdengar suara lirih dari seorang wanita, “Ibu, apakah Ibu jadi datang menjemput Saya?” Ada nada khawatir dan cemas juga terselip harap di sana. ”Iya, Saya sedang menuju kearah Kralove. Tunggu ya!”. Jawab saya lugas!
Mobil van berwarna hitam pun meluncur ke kota Kralove yang memakan waktu kurang lebih satu jam dari kota Praha. Saya ditemani Vera wanita tangguh yang telah 16 tahun tinggal di Ceko.
ADVERTISEMENT
“Cinta yang telepon ya Bu?” tanya Vera yang sedang asyik menyetiri saya dan seraya konsentrasi memandang jalanan yang dipenuhi pohon-pohon pinus. “Iya mba, dia bilang menunggu kita di terminal bis dekat supermarket Lidl”. Jawab saya.
Vera adalah salah seorang staf saya yang selalu siap siaga menemani jika dibutuhkan untuk menemui WNI yang membutuhkan bantuan dan informasi di Ceko.
Saya menginjakkan kaki di negeri ini 8 bulan yang lalu. Negeri yang sangat indah dengan lanskap berbukit dan kota-kota yang memiliki bangunan tua bernuansa gotik ditambah lagi dengan banyaknya taman di tiap sudut-sudut kota. Kota Praha sendiri dilintasi sungai Vltava yang bersih dan cantik.
Keindahan sungai Vltava menjadi lengkap dengan adanya Charles Bridge sebuah jembatan klasik yang dibangun pada tahun 1357 masehi. Charles bridge selalu berhasil memesona pengunjung yang melintasinya. Jembatan ini menjadi salah satu ikon kota praha.
ADVERTISEMENT
Prague Castle yang terlihat menjulang megah di pusat kota Praha menambah keindahan dan keanggunan kota Praha. Semua yang pernah berkunjung ke Ceko pasti setuju kalau Praha dan kota-kota disekitarnya sangat indah.
Charles Bridge. Sumber: Koleksi Pribadi
Keindahan arsitektur dan romantisnya kota Praha menjadikan kota ini menjadi salah satu tempat favorit wisata di Eropa Timur. Namun, keromantisan kota-kota di Ceko tidak serta merta menjadikan warga Ceko terbawa suasana romantis.
Ini observasi dan informasi yang saya peroleh dari Vera, wanita manis asli peranakan Ambon Bandung, sahabat dan sekaligus staf saya di kantor yang menikah dengan warga Ceko.Dia menjelaskan bahwa orang Ceko itu sangat disiplin, pekerja keras, dan tepat waktu tapi karakternya kaku dan dingin.
ADVERTISEMENT
Sulit rasanya menemukan warga Ceko yang senang berbasa-basi dan memuji dengan kata-kata romantis. Sifat kaku dan dingin tersebut tercermin saat bertemu di tempat umum, mungkin karena bangsa Ceko terlalu lama dipengaruhi rezim komunis kurang lebih 50 tahun.
Republik Ceko sendiri bergabung menjadi anggota Uni Eropa pada tanggal 1 Mei 2004. Selama bergabung dengan Uni Eropa perekonomian Ceko tumbuh dan berkembang dengan pesat, Ceko masuk dalam kategori negara dengan ekonomi paling maju di Uni Eropa, Ceko menduduki peringkat ke-9.
Penilaian tersebut berdasarkan peningkatan nilai GDP per kapita, nilai investasi dan kompleksitas dan diversifikasi produk ekonomi. Saya melihat karena sikap disiplin dan etos kerja keras bangsa Ceko yang diadopsi dari negara tetangganya Jerman menjadikan salah satu modal kesuksesan dalam melewati masa pandemi.
ADVERTISEMENT
“Kita sudah sampai Bu”. Ujar Vera yang sudah memarkir mobil Van hitam di bawah pohon rindang di dalam terminal bis. Mataku menangkap sosok wanita yang memiliki rambut berombak dengan kulit berwarna gelap. Wanita tersebut duduk sambil sesekali menyeka airmata dengan tisu di tangannya.
“Mba Cinta ya?” tanyaku menghampiri dirinya. Cinta mendongakkan kepalanya sambil menatap tajam ke arahku. “Iya Ibu, saya Cinta”, Jawabnya. “Bagaimana? apakah mau ikut kami dulu ke KBRI untuk menenangkan pikiran atau mau kami temani untuk bertemu suami?” Saya berikan dua pilihan dengan gamblang. “Saya terserah Ibu, mau dibawa kemana?” Jawab cinta lemah dengan tatapan nanar.
Setelah menatap lekat kedua bola mata cinta yang berwarna hitam dan indah saya berkata: “Baiklah, kita lebih baik ke KBRI. Mba Cinta bisa tinggal di sana untuk sementara”.
ADVERTISEMENT
Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga baik dalam bentuk kekerasan fisik maupun verbal abuse pada pernikahan campur merupakan kasus yang kerap kali terjadi di Ceko, namun biasanya pihak yang berseteru tidak mau melaporkan.
Kali ini kami mendapatkan laporan perlakuan tidak menyenangkan dari suami Cinta dari salah satu Diaspora Indonesia yang menjadi tempat curhatan Cinta.
Sumber: Foto: istock.com
Cinta, gadis manis berasal dari salah satu wilayah di daerah timur Indonesia tersebut datang ke Ceko sebagai spa therapist dan bekerja di salah satu tempat therapist di Praha. Jalan hidup membawanya berkenalan dengan suami tampan pemilik mata biru dan hidung mancung dengan tinggi 180 cm.
Tanpa dinyana suami Cinta yang mengenal cinta hanya dalam beberapa bulan kemudian melamar dirinya. Dan mereka selanjutnya menikah di Ceko dengan doa-restu dan sambutan suka-cita keluarga besar Cinta.
ADVERTISEMENT
“Saya malu Bu! Jika harus menceritakan semua ini kepada mama dan keluarga di kampung, mereka sangat bahagia saat tahu Saya menemukan kekasih hati Saya di sini, orang tua Saya sangat bangga dan berharap pernikahan ini langgeng dan menghasilkan keturunan yang tampan perpaduan Saya dan suami.
Saya ga pernah menyangka sikap suami Saya akan berubah seperti sekarang. Kata-katanya kasar begitu juga dengan Ibu mertua. Saya seperti binatang diusir dari rumah dan ini sudah kelima kalinya. Saya ga punya uang untuk kembali ke Indonesia”. Ujar Cinta sambil berurai air mata. Refleks Saya peluk tubuh ringkihnya.
Bersama Vera, Saya mulai menanyakan Cinta terkait kronologis kejadian kenapa suaminya bisa berkata kasar dan mengusir Cinta dari rumah. Vera berkesimpulan hal tersebut terjadi karena Cinta tidak memiliki pekerjaan dan hanya bersantai di rumah selama lebih dari 8 bulan.
ADVERTISEMENT
Iya, semenjak pandemi terjadi, Cinta di rumahkan oleh perusahaan tempat dia bekerja. Selanjutnya saat pembatasan dilonggarkan cinta yang sudah merasa nyaman di rumah hanya bersantai dan tidak segera mencari pekerjaan.
Suami dan Ibu mertua yang jengah melihat Cinta yang tidak segera mencari aktifitas mulai berbicara kasar dan puncaknya suami Cinta mengusir Cinta setiap pagi dan membukakan pintu rumah setelah jam 9 malam dan hal ini berlangsung selama 5 hari berturut-turut.
Saya meminta Vera memberikan penjelasan dan pengertian kepada Cinta terkait karakteristik pria Ceko. Prinsip dan falsafah hidup yang mereka pegang berbeda jauh dari prinsip hidup yang dianut di Indonesia.
Jika di Indonesia istri bekerja merupakan pilihan dan untuk membantu suami menambah penghasilan rumah tangga. Hal tersebut berbeda dengan prinsip yang dianut di Ceko dan beberapa negara Eropa lainnya.
ADVERTISEMENT
Seseorang itu tidak dimaklumi hanya bersantai di rumah karena suami bukan pemberi nafkah utama keluarga, istri juga berkewajiban untuk mencari nafkah.
Wanita yang hanya menyandarkan pengeluaran hidupnya hanya kepada suami dianggap “Gold Digger”. Definisi tersebut sangat berbeda jauh dari definisi “Gold Digger”jika kita lihat dari kacamata dan perspektif bangsa Indonesia.
Memang benar pepatah lama yang mengatakan: “lain padang lain belalang, lain lubuk lain ikannya”. Tentunya pemahaman budaya yang berbeda tersebut menjadikan perspektif yang berbeda dari tiap individu dalam menilai suatu isu dan permasalahan di suatu negara.
Keesokan hari, suami Cinta menjemputnya pulang, setelah meminta ijin kepada KBRI. Cinta bersikeras bahwa suaminya harus menandatangani surat perjanjian tidak akan berkata kasar dan mengusirnya lagi dari rumah jika tidak, Cinta mengancam akan kembali ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
Saya dan Vera kembali mengingatkan Cinta untuk segera mencari pekerjaan sesuai dengan keahlian yang Cinta miliki dan memberi suaminya kesempatan karena Cinta sudah terlanjur menambatkan hatinya kepada pemilik mata biru itu.
Namun, jika sikap suaminya tidak berubah, Cinta tetap memiliki uang untuk membeli tiket ke Indonesia dari penghasilannya. Kemandirian, itu yang kami tekankan kepada Cinta.
Pada tanggal 17 Agustus 2021, saat perayaan hari kemerdekaan di Wisma Duta, Saya melihat sesosok wanita yang sangat manis berkemeja merah, menggunakan celana putih, rambut hitam sepinggangnya sangat indah dan menarik perhatian tersenyum ke arah Saya.
“Ibu, masih ingat Saya kan?’. Suara lembut keluar dari bibirnya yang merah. “Cinta!”, Saya terperanjat, Saya nyaris tak mengenalinya karena setahun telah berlalu saat terakhir kami bertemu.
ADVERTISEMENT
Penampilan Cinta berubah drastis, badannya lebih langsing dan wajahnya lebih bersih serta berseri-seri, senyum manis dengan lesung pipi yang menghiasi kedua pipinya membuat saya langsung memujinya. “Kamu Cantik sekali, sama siapa?”.
Tiba-tiba si jangkung pemilik wajah tampan dan mata biru melingkarkan tangannya di pinggang Cinta. “Suami saya bersikeras ingin mengantarkan saya ke sini Bu”. Saya kemudian menggandeng tangan Cinta dan memberikan isyarat kepada suaminya, saya hanya ingin bicara berdua saja dengan Cinta.
Saya langsung bertanya “Semua baik-baik saja?”. “Iya ibu, semenjak kejadian itu, saya mulai kembali bekerja dan beraktifitas, suami Saya tidak pernah berkata kasar. Terimakasih ibu atas bantuan, dukungan dan sarannya”. Ujar Cinta sambil memeluk Saya.
Saya menatap Cinta dan berkata, “Saya bangga sama kamu Cinta, terus berjuang untuk cinta dan juga hidupmu”, karena Tuhan menganugerahkan, pikiran, kaki dan tangan untuk berusaha dan bekerja serta mandiri. Semoga selalu bahagia sama suami tampan kekasih hatimu ya”.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan permasalahan cinta, Saya mengambil beberapa kesimpulan yaitu: