Formula AIDA sebagai Panduan Menyusun Sebuah Struktur 'Copy'

Nugraha Eka Putra
Football, Film, & Techno addict | Liverpool FC #YNWA | Mail: [email protected]
Konten dari Pengguna
11 April 2019 12:10 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nugraha Eka Putra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi meja kerja (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi meja kerja (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pada artikel sebelumnya, saya menulis tentang bagaimana seharusnya seorang copywriter berpikir. Dalam artikel kali ini, saya membahas lanjutannya, yakni tentang cara untuk meningkatkan efektivitas penjualan dengan teknik copywriting.
ADVERTISEMENT
Ada sedikit perbedaan yang perlu anda perhatikan ketika menulis sebuah copy, jika dibandingkan dengan ketika anda harus menulis sebuah artikel atau berita. Ketika anda menulis sebuah berita, tulisan anda dituntut untuk faktual dengan berpedoman pada 5W1H, yaitu who, what, where, when, why, dan how. Namun, untuk menulis sebuah copy, anda dituntut untuk bisa menarik perhatian target market anda.
Ada sebuah formula yang dapat memudahkan anda untuk menulis sebuah copy. Namanya formula AIDA.
Apa itu AIDA?
AIDA adalah singkatan dari Attention, Interest, Desire, dan Action. Formula ini dapat anda gunakan sebagai dasar penulisan copy, sehingga anda akan lebih mudah untuk membuat sebuah copy yang bisa meningkatkan efektivitas penjualan anda.
ATTENTION
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Silverpop pada tahun 2013 menerangkan bahwa untuk menarik perhatian seseorang, atau dalam hal ini adalah target market anda, dibutuhkan waktu sekitar 8 detik atau kurang.
ADVERTISEMENT
Jika manusia pada umumnya berkedip kira-kira setiap 4 detik sekali, maka menurut penelitian tersebut untuk menarik perhatian target market anda dibutuhkan waktu yang setara dengan dua kali kedipan mata. Jika anda tidak dapat menarik perhatian target market anda dalam waktu yang singkat tersebut, anda akan ditinggalkan. Good bye!
Dengan waktu yang sesingkat itu, tahapan ini menjadi amat krusial. Lalu, bagaimana caranya untuk menarik perhatian target market anda?
Ada tiga elemen yang harus anda perhatikan, yaitu judul, gambar, dan kalimat pembuka. Dalam penulisan copy, kalimat pembuka menjadi hal yang krusial. Anda harus bisa memberikan apa yang target market anda pedulikan tentang bisnis anda. Munculkan solusi dari masalah utama mereka, dan buat mereka menemukan diri dan masalah mereka dalam kalimat tersebut.
ADVERTISEMENT
Jika produk anda adalah produk kecantikan, anda bisa membuat kalimat attention seperti ini:
"Dapatkan kulit putih, cerah, dan lembut hanya dalam waktu 7 hari!"
Dalam sebuah kalimat singkat tersebut, anda sudah memunculkan solusi dari masalah target market anda, memunculkan keunggulan produk anda, dan membuat target market anda menangkap bahwa hal itulah yang menjadi masalah mereka.
INTEREST
Setelah anda berhasil menarik perhatian target market anda, selanjutnya anda harus membuat mereka tertarik pada anda. Untuk memancing interest, anda bisa menyajikan beberapa hal berikut:
Jika mengambil contoh kasus yang sama seperti di atas, yaitu produk kecantikan, anda bisa memunculkan alasan kenapa produk anda bisa menjawab permasalahan target market anda dan memunculkan kondisi ideal yang didapatkan jika mereka memilih produk anda.
ADVERTISEMENT
"Dapatkan kulit putih, halus, dan lembut hanya dalam waktu seminggu! Anda akan menjadi lebih percaya diri, menarik, dan makin dicintai suami!"
Sebuah kalimat yang sederhana, but you nailed it!
DESIRE
Ini adalah tahap di mana anda harus mampu membuat target market anda benar-benar menginginkan produk anda. Kita harus bisa memainkan perasaan mereka pada fase ini.
Pada artikel tentang copywriter sebelumnya, saya sudah katakan bahwa copywriter juga harus mendalami psikologi manusia. Nah, di tahap ini, kita harus bisa memainkan hal tersebut. Kita harus bisa memainkan emosi dan logika mereka.
Caranya? Kita bisa menjelaskan tentang manfaat produk yang kita miliki, atau memancing emosi mereka lalu memberikan solusi dengan produk atau jasa yang kita punya.
ADVERTISEMENT
Kalau kita akan menyebutkan manfaat, kita harus berhati-hati agar tidak tertukar dengan fitur. Fitur adalah komponen dari produk kita, sementara manfaat adalah keuntungan yang bisa didapat dari fitur. Masih ingat bagaimana seorang copywriter seharusnya berpikir? Pada dasarnya, tidak ada yang peduli pada anda.
Mereka (target market anda) itu tidak peduli dengan sejarah produk anda, kelebihan produk anda, spesifikasi produk anda, atau bahan-bahan apa saja yang digunakan dalam produk anda, bagi mereka semua hal tersebut TIDAK PENTING.
Bagi mereka, yang mereka pedulikan hanya sebatas apakah produk anda itu memiliki MANFAAT untuk mereka? That's all.
Perbedaan jika anda menulis fitur dan manfaat:
Fitur: “Snapdragon 636, GPU Adreno 509, IPS LCD 18:9 ratio FHD+, 5.000 mAh battery”
ADVERTISEMENT
Manfaat: "Bermain game lancar dengan setelah grafis tertinggi, gak perlu lagi takut kehabisan baterai karena bisa awet 2 hari!"
Kira-kira dari dua kalimat di atas, mana yang lebih menjawab permasalahan target market anda?
ACTION
Ini adalah tahap di mana anda harus bisa mengajak target market anda untuk mengambil tindakan yang sesuai dengan apa yang anda inginkan. Bisa untuk membeli produk, membuat akun, mengunduh, menelepon, atau apapun itu yang menjadi tujuan utama anda.
Namun perlu anda ingat, di tahap action ini, anda harus menentukan satu tujuan akhir saja. Jika anda memaksa untuk menetapkan lebih dari satu tujuan akhir, tulisan anda akan menjadi berantakan dan tidak memiliki struktur yang rapih, bahkan bisa membingungkan pembaca anda.
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya, formula AIDA ini memudahkan anda untuk membuat sebuah struktur copy yang rapi dan efektif. Di luar dari itu, seorang copywriter sendiri dituntut untuk mampu mengembangkan ide dan menyusun kalimat yang mampu menarik perhatian konsumen.
See you in the next article. Thank you!