Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengapa Persib Banyak Disukai oleh Masyarakat Jawa Barat?
6 Juni 2024 17:52 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Nugroho Sulistyo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Aura kemenangan Persib Bandung masih terasa sampai saat ini di media sosial. Klub sepak bola kebanggaan Kota Bandung bahkan Jawa Barat itu sukses menjuarai Liga 1 musim 2023/2024 pada Jumat malam, 31 Mei 2024 setelah mengalahkan Madura United pada laga Final Liga 1 Championship Series leg ke-2 dengan skor 1-3, unggul agregat 1-6. Alhasil Maung Bandung kini meraih gelar Liga 1 Indonesia yang ke-3 kalinya yang sebelumnya telah diraih pada tahun 1994/1995 dan 2014.
ADVERTISEMENT
Hampir di setiap sudut kota di Jawa Barat menggelar nonton bareng (nobar) menyaksikan Persib berlaga sejak gelaran fase Championship Series. Dengan kemenangan ini para bobotoh merayakan Persib juara dengan melakukan pawai atau konvoi sambil mengenakan dan membawa atribut tim kebanggaannya keliling kota.
Menjadi menarik pada pembahasan kali ini adalah muncul pertanyaan mengapa Persib begitu dicintai banyak masyarakat di Jawa Barat? Persib dengan jelas klub berasal dari Kota Bandung, sementara di kota atau kabupaten lainnya di Jawa Barat juga memiliki klub sepakbola sendiri, seperti Bogor dengan klub Persikabo yang juga bermain di Liga 1, lalu ada klub Persika asal Karawang, bahkan Kabupaten Bandung memiliki klub sepakbola yaitu Persikab.
Memang, klub-klub tersebut juga memiliki basis supporter sendiri. Namun, hal menarik lainnya ketika Persib bertandang ke salah satu klub Jawa Barat misalnya, tetap akan dipenuhi oleh Bobotoh, sebutan pendukung Maung Bandung tersebut.
ADVERTISEMENT
Secara historis, Persib tentu dikenal sebagai klub sepak bola paling berprestasi di Jawa Barat dengan konsisten berada di kasta teratas liga Indonesia bahkan meraih gelar juara. Masuk akal jika hal tersebut menjadi alasan Persib dicintai oleh masyarakat Jawa Barat.
Namun, sebetulnya Persib seolah sudah menjadi identitas atau budaya masyarakat Jawa Barat yang dibawa secara turun temurun. Mengutip dalam Naskah Akademik Hari Jadi Persib, perjalanan perkembangan Persib ini telah memengaruhi budaya dan identitas masyarakat Kota Kembang bahkan Jawa Barat.
Kehadiran Persib telah membawa makna mendalam tentang identitas, kebanggaan, dan loyalitas masyarakat yang terkandung. Jauh sebelum kemerdekaan Republik Indonesia, nama Persib yang semula BIVB (Bandoeng Inlandsche Voetball Bond) menjadi salah satu klub cikal bakal lahirnya federasi sepak bola nasional, yaitu PSSI.
ADVERTISEMENT
Persib adalah tradisi masyarakat Jawa Barat yang mengagungkannya menjadi “Budaya Tatar Sunda”. Dari orang tua, dewasa, remaja, hingga balita sekalipun tak lepas dari pengaruh yang dibawa sebagai Bobotoh Persib. Mereka begitu bersemangat jika menyaksikan Persib bermain, animo yang luar biasa ini juga menjadi magnet perekonomian yang dimanfaatkan para pelaku usaha dengan menjual atribut dan merchandise Persib hingga kuliner.
Ada salah satu istilah penting dalam budaya, disebutkan yaitu "tradisi". Tradisi merupakan suatu aspek penting yang dapat diekspresikan dalam kebiasaan-kebiasaan tak tertulis, pantangan-pantangan, dan sanksi-sanksi. Tradisi mengekspresikan suatu budaya, memberi anggota-anggotanya suatu rasa memiliki dan keunikan (Mulyana, 2009).
Stadion selalu dipenuhi oleh puluhan ribu Bobotoh jika Persib berlaga, bahkan pada era perserikatan di tahun 1985, sejarah mencatat Persib pernah memecahkan rekor disaksikan oleh 150.000 suporter di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, pada laga melawan PSMS Medan. Kala Persib bermain di kandang atau tandang, tidak selalu dari suporter Bandung saja yang hadir, namun Jawa Barat dan bahkan luar Pulau Jawa pun hadir.
ADVERTISEMENT
Persib bukanlah klub sepak bola yang baru lahir, ia memiliki sejarah yang panjang bagi masyarakat Kota Bandung dan Jawa Barat. Persib bukan hanya sekadar klub sepak bola, namun juga sebagai simbol kebanggaan daerah. Adanya Persib membuat orang-orang saling merangkul dari berbagai latar belakang, kelas sosial, dan daerah.
Dengan menjadi Bobotoh, mereka dapat terhubung satu sama lain yang tidak hanya di Bandung saja, namun juga di seluruh Jawa Barat lainnya bahkan Se-Indonesia. Tak mengherankan jika pada laga final kemarin hampir seluruh kota di Jawa Barat merayakan kemenangan Persib. Istilah “Persib Nu Aing” atau “Persib Bahasa Hate” menunjukkan identitas diri yang sebagian hidupnya ada untuk Persib.
Hal ini menjadi sumber suasana hati mereka dalam menjalani hidup, maka suatu hal unik jika Persib memenangkan pertandingan merupakan kebahagiaan yang luar biasa karena dapat mempengaruhi suasana hati di hari itu juga.
ADVERTISEMENT
Sebaliknya, jika Persib kalah maka dalam satu hari atau beberapa hari ke depan mereka akan merasa suntuk, badmood, dan tidak memiliki gairah menjalani aktivitas. Persib merupakan gambaran tentang bagaimana klub sepak bola memiliki dampak yang mendalam dalam konteks sosial budaya. Persib juga menjadi simbol identitas dan semangat bagi masyarakat Jawa Barat.
Persib bukan hanya sebuah klub sepak bola, lebih jauh dari itu Persib adalah warisan budaya Sunda yang dibawa secara turun temurun dari usia dini hingga lanjut usia. Persib adalah simbol budaya Tatar Sunda yang tak lepas dari masyarakat Jawa Barat itu sendiri.
Terlepas Jawa Barat memiliki banyak klub sepak bola, namun Persib telah menjadi prioritas dan kebahagiaan bagi mereka. Persib adalah ungkapan hati yang muncul dengan sendirinya dan turut memengaruhi kehidupan sehari-hari Bobotoh.
ADVERTISEMENT