Konten dari Pengguna

Integritas di Balik Tugas ASN sebagai Panitia Seleksi Pengadaan ASN

Ikhma Fakhiroh
Saya adalah seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan jabatan Civil Service Human Resource Analyst yang bekerja pada Pemerintah Kabupaten Karawang dengan latar belakang pendidikan saya adalah S1 Akuntansi
24 Februari 2025 13:06 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ikhma Fakhiroh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Saat bertugas sebagai Panitia Seleksi Pengadaan CPNS (sumber : dok. pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Saat bertugas sebagai Panitia Seleksi Pengadaan CPNS (sumber : dok. pribadi)
ADVERTISEMENT
Sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), kita memegang peran penting dalam membangun negara melalui pelayanan publik yang berkualitas. Salah satu tugas yang sangat krusial dan penuh amanah adalah menjadi bagian dari panitia seleksi pengadaan ASN. Proses seleksi ini tidak hanya menentukan siapa yang akan bergabung dalam pemerintahan, tetapi juga memastikan kualitas pelayanan yang akan diterima masyarakat.
ADVERTISEMENT
Dalam menjalankan tugas ini, kita tidak lepas dari Core Values ASN BerAKHLAK, salah satunya adalah implementasi nilai “akuntabel”. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang ASN, nilai akuntabel diartikan sebagai “bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan”. Salah satu panduan perilakuknya meliputi pelaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin, dan berintegritas tinggi.
Penerapan integritas bagi ASN tentunya tak bisa ditawar-tawar lagi. Bagaimana integritas dalam seleksi pengadaan ASN memainkan peran penting dalam menjaga amanah dan kepercayaan masyarakat, berkaitan dengan isu bahwa untuk menjadi seorang ASN itu butuh modal materi yang tidak sedikit, bahkan dibutuhkan kedekatan dengan para pejabat berwenang?.
Menjadi panitia seleksi pengadaan ASN, berarti melaksanakan tugas setiap tahapan seleksi dengan penuh tanggung jawab, jujur, dan tanpa ada kepentingan pribadi yang mengganggu objektivitas. Seperti yang kita ketahui, seleksi pengadaan ASN dilaksanakan melalui beberapa tahapan seleksi, mulai dari seleksi administrasi, kompetensi dasar sampai dengan kompetensi bidang.
ADVERTISEMENT
Seleksi kompetensi tersebut menggunakan metode computer assisted test Badan Kepegawaian Negara, atau yang biasa disebut CAT. Metode seleksi CAT ini bersifat transparan, cepat, dan akuntabel, dimana hasilnya akan terpampang secara livescore melalui youtube. Sehingga seluruh lapisan masyarakat bisa melihatnya secara langsung.
Peserta diberi kesempatan yang sama untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka. Tidak boleh ada pilih kasih, apalagi pengaruh dari pihak luar yang bisa merusak proses seleksi. Misalnya, jika seorang anggota panitia memiliki hubungan dekat dengan peserta seleksi, ia harus menghindari mengambil keputusan yang dapat mempengaruhi hasil seleksi untuk menjaga keadilan.
Selain itu, sebagai panitia, wajib menjaga kerahasiaan informasi. Seperti data pribadi peserta dan hasil seleksi harus dirahasiakan dengan ketat hingga pengumuman resmi dilakukan. Jika informasi ini bocor atau disalahgunakan, bukan hanya kredibilitas panitia seleksi yang akan terganggu, tetapi juga akan merusak kepercayaan masyarakat terhadap sistem seleksi.
ADVERTISEMENT
Dalam setiap proses seleksi, salah satu tantangan terbesar adalah menghindari konflik kepentingan. Panitia seleksi harus memastikan bahwa tidak ada kepentingan pribadi yang mempengaruhi proses penilaian.
Misalnya, jika seorang panitia bahkan para pejabat memiliki hubungan pribadi dengan peserta seleksi, penilaian tetap berdasarkan peraturan yang berlaku secara nasional dan sudah jelas nilai akan terpampang secara livescore. Sehingga bisa dilihat secara langsung, tidak bisa dicurangi sehingga objektivitas tetap terjaga. Konflik kepentingan ini jika tidak dikelola dengan baik, bisa memunculkan anggapan bahwa seleksi dilakukan secara tidak adil, dan dapat merusak reputasi pemerintahan.
Tidak dipungkiri, saat ini masih ada juga yang mempercayai bahwa untuk dapat lulus menjadi ASN itu harus bayar dan sampai mengeluarkan rupiah yang tidak sedikit. Hal ini sudah dipastikan merupakan tindakan penipuan, karena kelulusan peserta adalah prestasi dan hasil kerja peserta itu sendiri, bukan dari bantuan orang lain maupun karena kedekatan dengan para pejabat.
ADVERTISEMENT
Panitia selalu menghimbau agar masyarakat tidak mempercayai apabila ada orang/pihak tertentu yang menjanjikan dapat membantu kelulusan dalam setiap tahapan seleksi, dengan keharusan menyediakan sejumlah uang atau dalam bentuk lain. Karena Panitia mengumumkan hasil seleksi setiap tahapan secara jelas dan dapat dipertanggungjawabkan. Masyarakat akan merasa lebih percaya bahwa pemerintah memilih ASN berdasarkan kemampuan dan bukan karena faktor lain.
Transparansi ini sangat penting untuk memastikan bahwa setiap peserta yang terpilih benar-benar layak, dan jangan sampai ada lagi terdengar ada yang menjadi korban tindakan penipuan.
Integritas dalam seleksi ASN tidak hanya menjaga kualitas proses, tetapi juga berpengaruh langsung pada kualitas ASN yang terpilih, sehingga masyarakat akan yakin bahwa mereka yang lolos seleksi benar-benar memenuhi kualifikasi dan hasil seleksi serta siap untuk melayani masyarakat dengan penuh dedikasi, kompeten dan jujur.
ADVERTISEMENT
Seorang ASN yang terpilih melalui proses seleksi yang berintegritas, akan lebih menghargai nilai-nilai kejujuran dan transparansi dalam tugas-tugas mereka nanti. Seperti pengalaman saya, saat mengikuti seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dibutuhkan formasi yang sangat sedikit, namun jumlah saingan yang begitu banyak. Namun, dengan usaha belajar dan tentunya kekuatan doa dari kedua orang tua, akhirnya saya dapat lulus seleksi sebagai CPNS.
Awalnya saya pernah mendengar berita, bahwa untuk menjadi CPNS membutuhkan modal uang yang besar, namun saya mengabaikan berita tersebut dan tetap mengikuti seleksi dengan dukungan semangat dan doa dari kedua orang tua. Saya juga tidak punya keluarga atau kenal dengan pejabat. Hal ini pun sudah saya buktikan, bahwa untuk menjadi ASN, tidak ada pungutan sedikitpun.
ADVERTISEMENT
Rasa syukur saya wujudkan dengan integritas dalam tugas sebagai ASN, yaitu berusaha jujur dalam setiap tindakan dan perkataan, berusaha melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab, menghargai orang lain serta bekerja secara konsisten tanpa melanggar aturan.
Jika seorang ASN terpilih melalui seleksi yang jujur, ia akan lebih sadar betapa berharganya amanah yang diberikan oleh negara dan masyarakat. Ia pun akan menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab dan tidak akan terlibat dalam perilaku yang merugikan masyarakat, seperti korupsi atau penyalahgunaan wewenang.
Sebagai panitia seleksi pengadaan ASN, kita memiliki tanggung jawab yang besar. Tidak hanya memilih individu yang memenuhi syarat, tetapi juga menjaga agar proses seleksi tetap adil dan penuh integritas. Kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah sangat bergantung pada bagaimana kita menjalankan tugas ini.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, mari kita jaga nilai-nilai integritas kita dalam menjalankan tugas sebagai ASN, karena integritas yang kita jaga akan memastikan bahwa pemerintah memiliki ASN yang berkualitas dan dapat dipercaya. Selain itu dengan integritas maka hidup akan lebih bernilai dan selalu menjadi inspirasi.