Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Kepatuhan Pemeriksaan Kehamilan Kurangi Risiko Preeklampsia
3 Februari 2025 16:26 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari nur aini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Preeklampsia masih menjadi ancaman serius bagi ibu hamil, terutama di Indonesia. Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan di Praktik Mandiri Bidan X, Bangkalan, menemukan bahwa kepatuhan ibu hamil dalam melakukan pemeriksaan antenatal care (ANC) berperan penting dalam mencegah preeklampsia.
ADVERTISEMENT
Penelitian ini dilakukan oleh Zakkiyatus Zainiyah dan Dewi Anggriani Harahap, yang menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian preeklampsia pada ibu hamil trimester III. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil yang tidak patuh dalam menjalani pemeriksaan ANC minimal empat kali selama kehamilan memiliki risiko 10 kali lebih besar mengalami preeklampsia dibandingkan dengan yang patuh.
Preeklampsia: Ancaman bagi Ibu dan Janin
Preeklampsia adalah kondisi yang ditandai dengan tekanan darah tinggi (≥140/90 mmHg) serta adanya protein dalam urine dan pembengkakan. Kondisi ini bisa terjadi setelah usia kehamilan 20 minggu dan berisiko menyebabkan komplikasi serius bagi ibu maupun bayi, termasuk berat badan lahir rendah hingga kematian perinatal.
Menurut data Dinas Kesehatan Jawa Timur, preeklampsia menjadi penyebab utama kematian ibu di wilayah tersebut pada tahun 2018, dengan angka mencapai 31% dari total kematian ibu hamil.
ADVERTISEMENT
Faktor Risiko Preeklampsia
Penelitian ini juga mengungkap beberapa faktor lain yang berhubungan dengan kejadian preeklampsia, seperti usia ibu, tingkat pendidikan, pekerjaan, serta tingkat kecemasan. Namun, dari hasil analisis, hanya kepatuhan terhadap ANC yang menunjukkan hubungan signifikan dengan kejadian preeklampsia.
"Ibu yang tidak patuh menjalani pemeriksaan kehamilan cenderung tidak mendapatkan deteksi dini risiko preeklampsia, sehingga sulit dilakukan pencegahan sejak awal," kata Zakkiyatus Zainiyah, salah satu peneliti dalam studi ini.
Pentingnya Pemeriksaan Rutin bagi Ibu Hamil
Pemeriksaan antenatal care minimal empat kali selama kehamilan tidak hanya bertujuan untuk memastikan kondisi kesehatan ibu dan janin, tetapi juga sebagai langkah pencegahan terhadap berbagai komplikasi, termasuk preeklampsia. Pemeriksaan ini meliputi pengukuran tekanan darah, pemantauan berat badan, pemeriksaan urin, serta edukasi kesehatan bagi ibu hamil.
ADVERTISEMENT
Penelitian ini menekankan pentingnya meningkatkan kesadaran ibu hamil untuk lebih rutin memeriksakan kehamilannya. Selain itu, tenaga kesehatan juga disarankan untuk lebih aktif dalam mengedukasi ibu hamil mengenai bahaya preeklampsia dan cara pencegahannya.
"Dengan meningkatnya kesadaran ibu hamil akan pentingnya pemeriksaan rutin, diharapkan angka kejadian preeklampsia dapat ditekan, sehingga kehamilan menjadi lebih sehat dan aman bagi ibu maupun bayi," tutup Zakkiyatus.
Kesimpulan
Hasil penelitian ini menegaskan bahwa kepatuhan terhadap pemeriksaan kehamilan secara rutin sangat berpengaruh dalam mencegah preeklampsia. Oleh karena itu, ibu hamil dianjurkan untuk aktif mengikuti layanan ANC, sementara tenaga medis perlu terus memberikan edukasi mengenai pentingnya deteksi dini dan pencegahan preeklampsia.