Pentingnya Vaksin HPV dan Pap Smear bagi Perempuan

nur aini
Bidan homecare baby massage, perawatan ibu nifas Serta BBL dan Tenaga Kependidikan Laboran di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya
Konten dari Pengguna
12 Juni 2023 8:44 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari nur aini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi vaksin HPV. Foto: KT Stock photos/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vaksin HPV. Foto: KT Stock photos/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Akhir-akhir ini baru ada pengumuman dari dinas kesehatan bahwa akan mewajibkan dan menggratiskan vaksin HPV untuk anak usia 9–12 tahun. Sebenarnya apa bedanya vaksin HPV dan Pap Smear?
ADVERTISEMENT
Kalau belum menikah lebih baik vaksin HPV atau Pap Smear, dan kalau sudah menikah atau sudah aktif berhubungan seksual masih boleh vaksin HPV tidak? Sebelumnya kita ketahui dulu apa itu vaksin HPV dan Pap smear.

Apa Tujuan dari Vaksin HPV?

Ilustrasi vaksin HPV. Foto: Jarun Ontakrai/Shutterstock
Tujuannya adalah untuk memberikan perlindungan terhadap virus HPV (Human Papilloma Virus) yang mana beberapa sub-typenya itu bisa menyebabkan kanker serviks atau kanker leher rahim.
Jadi, kanker serviks/leher rahim itu adalah jenis kanker yang paling banyak di derita perempuan diseluruh dunia dan sifatnya itu mematikan.
Menurut Kementerian Kesehatan Indonesia, 95% disebabkan oleh infeksi virus HPV tipe 16 dan 18. Bisa dikatakan juga kanker serviks/leher rahim ini sebagai pembunuh nomor 2 setelah kanker payudara bagi perempuan.
ADVERTISEMENT
Ketika mereka sudah aktif atau sudah pernah berhubungan seksual. Terutama buat yang menikah atau melakukan aktivitas seksual di usia muda atau di bawah 20 tahun, mempunyai riwayat infeksi di daerah kelamin atau radang panggul (IMS), sering berganti-ganti pasangan saat melakukan hubungan seksual, kurang menjaga kebersihan alat kelamin, ada riwayat kanker pada keluarga, perempuan yang sudah melahirkan banyak anak, merokok atau terpapar asap rokok, adanya riwayat test pap smear yang abnormal, dan penurunan kekebalan tubuh.
Jadi, vaksin HPV ini tujuan sama seperti vaksin-vaksin yang lainnya yaitu bekerjanya dengan memicu tubuh untuk membentuk antibodi terhadap virus HPV sehingga jika suatu saat nanti terpapar virus HPV, tubuh kita sudah mempunyai benteng pertahanan duluan untuk membunuh virus HPV ini.
ADVERTISEMENT
Vaksin HPV ini paling tepat diberikan sebelum seseorang pernah berhubungan seksual, karena jika seseorang sudah pernah berhubungan seksual itu sudah ada risiko virus HPV sudah masuk ke dalam, jadi sebelum virus HPV ini masuk seharusnya sudah di bentengi dulu dengan antibodi yang timbul dari vaksin HPV.
Apalagi kalau hubungan seksualnya di bawah 20 tahun artinya mungkin saja sudah terpapar dan tubuhnya sudah membentuk antibodi terhadap virus HPV ini.
Makanya, kalau sudah berhubungan seksual terus melakukan vaksin HPV efektivitasnya akan menurun, karena vaksin ini sifatnya mencegah bukan mengobati.

Apa yang Dimaksud dengan Pap Smear?

Ilustrasi vagina atau organ kewanitaan. Foto: JasminkaM/Shutterstock
Pap smear adalah prosedur pengambilan dan pemeriksaan sampel sel dari leher rahim atau serviks untuk melihat ada atau tidaknya kelainan di sel leher rahim yang dapat mengarah keganasan pada kanker serviks.
ADVERTISEMENT
Pemeriksaan ini hanya boleh dilakukan untuk yang sudah aktif berhubungan seksual atau sudah menikah, karena cara pemeriksaannya akan dimasukkan speculum ke dalam vagina untuk mengambil sampel sel serviks. Yang mana ini tidak etis untuk dilakukan pada perempuan yang belum pernah berhubungan seksual.
Jadi, Pap smear ini sifatnya pemeriksaan deteksi dini dan Vaksin HPV sifatnya pencegahan. Kalau sudah menikah atau sudah berhubungan seksual lebih baik melakukan pemeriksaan Pap smear saja, karena kan untuk melihat kelainan yang ada di sel leher rahim yang mengarah keganasan atau tidak.
Tapi yang perlu diketahui hasil pap smear itu menggambarkan kondisi sel rahim pada hari diambil sampel dan bisa berubah kurun waktu setahun, dua tahun, atau 6 bulan lagi.
ADVERTISEMENT
Pap semar itu disarankan untuk dilakukan secara berkala setiap tahunnya, tetapi setiap pasien belum tentu sama karena virus HPV itu butuh waktu 7–15 tahun untuk berkembang dari infeksi jadi kanker serviks. Kalau di atas 30 tahun bisa pap smear dan HPV DNA test 5 tahun sekali atau kalau pap smear saja bisa 3 tahun sekali.