Konten dari Pengguna

Tips Atasi Rasa Takut Melahirkan

nur aini
Bidan homecare baby massage, perawatan ibu nifas Serta BBL dan Tenaga Kependidikan Laboran di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya
29 Agustus 2023 11:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari nur aini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi foto hami. foto:pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi foto hami. foto:pixabay.com
ADVERTISEMENT
Beberapa ibu muda yang ingin melahirkan pastinya ada rasa takut dan cemas saat menghadapi proses persalinan normal ataupun operasi sesar. Sebenarnya rasa takut itu hal yang sangat wajar sekali yang dialami ibu-ibu terutama ibu yang baru pertama kali melahirkan anak pertamanya walaupun mungkin saja juga akan dialami ibu dengan persalinan kedua karena mungkin ada trauma dengan persalinan pertama. Tapi ada juga ketakutannya itu sampai melebih batas sampai depresi, anxiety, dan ini biasanya disebut “toxophobia” yaitu suatu kondisi dimana seorang ibu sangat takut melahirkan walaupun ingin sekali punya anak, dan toxophobia ini membutuhkan treatment yang lebih daripada rasa cemas dan khawatir yang biasanya. Nah, misalnya menjelang trimester 3 akhir banyak ibu-ibu yang merasak susah tidur, terbayang-bayang itu mungkin ada sedikit rasa kekhawatiran dan rasa takut melahirkan walaupun tidak sehebat saat mengalami toxophobia.
ADVERTISEMENT
Bagaimana Cara Mengatasi Diri agar tidak takut saat menjelang Persalinan ?
1. Bekali diri dengan ilmu
ilustrasi buku pengetahuan. foto:pixabay.com
Bisa bekali dirimu dengan pengetahuan-pengatahuan tentang melahirkan, nifas, menyusui. Dengan mengetahui apa yang akan terjadi, itu akan mempunyai gambaran. Lah dengan adanya gambaran inilah akan mulai sedikit tenang dengan proses yang akan dilalui. Jadi, hal pertama yang bisa dilakukan yaitu perbanyak pengetahuan-pengetahuan tentang kehamilan, persalinan, nifas, dan menyusui
2. Buat Perencanan Persalinan
Ilustrasi membuat perencanaan. foto:pixabay.com
Lah kalau sudah mengetahui proses persalinan, proses menyusui seperti apaa, nah ibu-ibu muda semua bisa membuat perencanaan persalinan. Misalnya ingin melahirkan dengan cara apa, ingin ditolong siapa, didampingi siapa, ingin melahirkan dimana, kalau ada kejadian emergency itu pengennya bagaimana apa ingin langsung disesar ataukah ingin di induksi dulu. Ketika ada planning atau perencanaan otomatis alam bawah sadar kita akan merasa sudah terorganisir dan harapannya akan berjalan sesuai rencana. Jadi tidak seperti menghadapi sesuatu yang tidak tahu apa-apa, lah biasanya kalau menghadapi sesuatu yang belum ada pandangan itu akan lebih cemas tapi kalay sudah terbuat rencana itu akan sedikit lebih tenang dibandingkan kalau tidak ada perencanaan.
ADVERTISEMENT
3. Curhat dengan Penolong Persalinan
Sampaikan ke provider penolong persalinan yang sudah Anda pilih. Biasanya penolong persalinan yang baik akan mendengarkan curhatan dari pasien-pasiennya. Misalnya “aku takut melahirkan dok, kalau seperti ini bagaimana ya, kalau seperti ini bagaimana ya dokter.” Biasa tenaga kesehatan dalam hal ini dokter kandungan maupun bidan akan menjelaskan proses persalinan itu seperti apa, lalu menanyakan kembali ke si pasien,”bagaimana apakah mau menerima?.” Kalau saya sih percaya kamu bisa karena kondisimu sehat dan kondisi bayimu juga sehat, posisinya baik, semua keadaaan fisikmu juga baik, jadi menurutku sih kamu bisa menjalani proses persalinan ini dengaan baik. Tetapi kalau misalnya kamu tetap takut, menanyakan lagi kepilihannya yang lain. Sebenarnya sangat jarang tenaga kesehatan yang malah menakut-nakutkan hal-hal yang belum terjadi kepada pasien atau kliennya. Jadic ceritakanlah ke provider kesehatan apapun itu.
ADVERTISEMENT
4. Meditasi, Mindfulness
Selanjutnya kamu bisa belajar meditasi, mindfulness, hypnobirthing itu sangat membantu, ketika sudah mempelajari meditasi, mindfulness, ataupun hypnibirthing kita akan sadar bahwa kehamilan memang seperti ini, proses persalinan itu nantinya akan seperti ini. Nah, ketika sudah mulai sadar betul bagaimana prosesnya, akan mudah untuk menerima keadaan. Ketika sudah bisa menerima keadaan, tentunya akan lebih siap untuk menghadapi proses yang ada, dan rasa ketakutan, khawatir akan berkurang sedikit demi sedikit. Coba deh meditasi dimulai dengan belajar menyadari nafas itu yang paling penting. Sediahkan waktu 5-10 menit untuk bermeditasi. Kalau misalnya kesulitan bermeditasi bisa download aplikasi simplehabit, balance, atau bisa liat panduan meditasi di youtube, lakukan setiap pagi dan rasakan perbedaannya.
ADVERTISEMENT
5. Konsultasi ke Psikologi
Kalau misalnya bener-bener merasa cemas, takut, gelisah, anxiety, dsb, bisa dilanjutkan untuk konsultasi ke psikologi. Pelayanan ANC Terpadu di Puskesmas salah satunya yaitu konsultasi ke Psikolog. Jadi, kalau ada yang konsultasi ke psikolog itu bukan gila atau ada gangguan mental tetapi ini memang usaha pemerintah untuk menyiapkan mental ibu yang akan melahirkan nantinya. Jadi jangan malu, jika ada hal yang mau dikonsulkan silahkan datang ke psikolog.
STOP MENCARI-CARI TESTIMONI PERSALINAN! Dari orang-orang yang sekiranya sedikit lebay. Kamu bisa membaca atau mencari tahu tentang persalinan yang indah-indah. Karena memang banyak yang menceritakan sisi indah dari persalinan, bukan hanya rasa sekedar nyerinya, bukan sekedar rasa sakitnya, bukan sekedar seribu sakit jadi satu. Tetapi ada rasa membahagiakan dari persalinan. Nah, carilah highligh atau orang-orang yang menceritakan sisi positive dari persalinan. Kalau misalnya takut dengan proses persalinan, ya jangan nonton proses persalinan yang berdarah, jangan menanyakan ke orang yang sekiranya sedikit lebay atau yang tingkat kesakitannya rendah. Karena memang tingkat seseorang itu berbeda-beda.
ADVERTISEMENT
Jadi, kesimpulannya bahwa menghadapi rasa takut menjelang persalinan itu wajar. Yang tidak boleh itu berada di dekapan rasa takut dan tidak melakukan apa-apa, kalau misal butuh bantuan tenaga ahli silahkan mencari bantuan ataupun kalau mau curhat silahkan menghubungi tenaga profesional yang dipilih.