Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Alasan Meningkatnya Popularitas Thrift di Kalangan Gen Z
2 Januari 2025 19:49 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Nur Auralia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa tahun terakhir, fenomena thrift atau belanja barang bekas telah menjadi salah satu tren paling mencolok di kalangan Generasi Z. Generasi yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an ini menunjukkan minat yang besar terhadap fashion thrift, dan hal ini bukan tanpa alasan. Ada beberapa faktor yang mendorong tren ini, mulai dari kesadaran lingkungan hingga keinginan untuk mengekspresikan diri secara kreatif. Munculnya thrift store, baik fisik maupun online, telah menarik perhatian banyak anak muda yang mencari cara baru untuk berbelanja. Namun, apa yang sebenarnya membuat thrift begitu digemari oleh generasi ini? Berikut adalah beberapa alasan mengapa thrift digemari kalangan generasi Z.
ADVERTISEMENT
1. Harga yang dikeluarkan Lebih Minim
Di tengah meningkatnya biaya hidup, terutama di kota-kota besar, thrift menawarkan solusi yang ekonomis. Barang-barang bekas biasanya dijual dengan harga yang jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan barang baru. Alasan mengapa thirft ini digemari dan populer dikalangan generasi Z, karena mengeluarakan minim biaya bisa mendapatkan barang dengan baragam modelnya bahkan dapat ditemukan barang-barang yang tergolong langka. Dan juga, harga barang bekas terutama pakaian jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan barang baru. Selain itu, dengan thrifting juga memberi kesempatan barang-barang branded dengan harga yang lebih rendah tentunya bagi mereka, dengan pengeluaran minim untuk sebuah fashion sangat membantu apalagi bagi mereka mahasiswa maupun mereka yang memiliki budget pas-pasan.
ADVERTISEMENT
2. Unik dan Fashionable
Tentunya di thrifting kita tidak hanya menemukan barang-barang branded, tetapi juga barang-barang unik yang tidak banyak ditemukan di toko-toko biasanya. Pakaian vintage, aksesoris antik, maupun perabotan rumah jaman dulu dan langka sering kali menjadi incaran generasi Z. Thrifting memungkinkan individu untuk mengekspresikan gaya dan ciri khas pribadi mereka dengan lebih unik dan kreatif.
3. Pengalaman Berbelanja yang Menyenangkan
Berbelanja di thrift store sering kali dianggap sebagai petualangan. Setiap kunjungan bisa menjadi pengalaman yang berbeda, di mana kita tidak pernah tahu apa yang akan ditemukan. Proses mencari barang-barang unik dan berharga di antara tumpukan pakaian bekas memberikan sensasi tersendiri. Generasi Z, yang sering kali mencari pengalaman yang lebih dari sekadar transaksi, menemukan kesenangan dalam proses ini.
ADVERTISEMENT
4. Dukungan terhadap Komunitas Lokal
Banyak thrift store yang dikelola oleh organisasi nirlaba atau komunitas lokal. Dengan berbelanja di thrift, Generasi Z tidak hanya mendapatkan barang yang mereka inginkan, tetapi juga berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat. Ini menciptakan rasa keterhubungan dan dukungan terhadap usaha-usaha lokal, yang semakin penting di era globalisasi ini.
5. Pengaruh Media Sosial
Media sosial memainkan peran besar dalam mempopulerkan thrift di kalangan Generasi Z. Platform seperti Instagram dan TikTok telah menjadi tempat bagi para influencer untuk berbagi penemuan thrift mereka, memberikan inspirasi dan motivasi bagi orang lain untuk mencoba belanja barang bekas. Hashtag seperti #thriftfinds dan #thriftstorechallenge telah menciptakan komunitas online yang saling mendukung, di mana setiap orang dapat berbagi pengalaman dan tips.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan
Meningkatnya popularitas thrift di kalangan Generasi Z bukanlah kebetulan. Kesadaran lingkungan, keinginan untuk mengekspresikan diri, harga yang terjangkau, pengalaman berbelanja yang menyenangkan, dukungan terhadap komunitas lokal, dan pengaruh media sosial semuanya berkontribusi pada tren ini. Thrift bukan hanya sekadar pilihan belanja, tetapi juga sebuah gerakan yang mencerminkan nilai-nilai dan aspirasi generasi muda saat ini. Dengan terus mendukung dan merayakan thrift, kita tidak hanya menciptakan gaya hidup yang lebih berkelanjutan, tetapi juga membangun komunitas yang lebih inklusif dan kreatif. Mari kita sambut tren ini dan berkontribusi pada masa depan yang lebih baik.