Anies Salat Jumat di Masjid Cut Meutia Sebelum Hadiri Penetapan KPU

5 Mei 2017 14:15 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Anies di Pasar Burung (Foto: Aria Pradana/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anies di Pasar Burung (Foto: Aria Pradana/kumparan)
KPU DKI siang ini akan menetapkan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno sebagai gubernur dan calon gubernur terpilih. Jelang penetapan, cagub terpilih, Anies Baswedan, salat Jumat di Masjid Cut Meutia.
ADVERTISEMENT
"Ya alhamdulillah, habis salat jumat di Cut Meutia kemudian nanti makan siang sama teman-teman. Tidak ada yang khusus yang kami kerjakan. Tadi pagi juga meeting untuk review program-program kerja kami," ujar Anies usai salat Jumat di Masjid Cut Meutia, Jakarta, Jumat (5/5).
Anies yang mengenakan baju biru dan celana cokelat sempat melakukan sesi foto bersama warga usai menuaikan ibadah salat. Setelah salat Jumat, Anies juga makan siang di warung yang tak jauh dari masjid tersebut.
Anies berharap acara tersebut akan berlangsung dengan mulus dan menjadi salah satu simbol berlangsungnya demokrasi dengan baik di Jakarta. Meski bersamaan dengan aksi 55, ia mengaku hanya akan mengikuti proses yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemilu saja.
ADVERTISEMENT
"Kalau saya terkaitnya dengan KPU, penyelenggara pemilu, dan kami ikut saja prosesnya," ujarnya.
Anies juga berjanji akan segera mengumumkan jajaran tim yang akan membantu di masa peralihan. Untuk prioritas programnya sendiri, Anies belum mau banyak bicara, namun ia menolak timnya yang ikut membantu disebut sebagai tim transisi.
"Oh nanti, masih panjang. Masih bulan Oktober. Jadi, biarkan pak gubernur menuntaskan semua pekerjaannya, kami bersiap-siap, masih ada waktu yang panjang. Tidak buru-buru, tapi kami ingin kerjakan semuanya dengan tertib dan baik," ujarnya.
Anies juga memastikan ada beberapa program dari petahana yang akan dilanjutkan di masa kepemimpinannya.
ADVERTISEMENT
"Misalnya, penyelenggaraan kesehatan, diteruskan enggak? Teruskan. Penyelenggaraan pendidikan diteruskan enggak? Diteruskan. Karena sifat dari kepemimpinan itu estafet. Ada hal yang memang diteruskan, ada hal yang diperbaharui. Itu sebuah proses yang normal," tambah Anies.