Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Djarot: Donor Darah Bentuk Implementasi Pancasila
1 Juni 2017 16:23 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Salah satu rangkaian acara memperingati hari lahir Pancasila digelar di Taman Waduk Pluit, Jakarta Utara. Plt Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat nampak hadir.
ADVERTISEMENT
Tiba di lokasi sekitar pukul 14.47 WIB, Kamis (1/6), Djarot langsung memasuki tenda di mana gunting rambut gratis dan pengobatan gratis diadakan. Warga sangat antusias menyambut Djarot dan berkumpul di depan tenda tersebut.
Di dalam tenda, Djarot sempat berkeliling melihat aktivitas warga di dalamnya. Dia juga sempat melayani permintaan para dokter untuk berswafoto bersama.
Djarot kembali bergeser memasuki tenda berikutnya yakni tenda yang sudah disiapkan oleh Palang Merah Indonesia (PMI) untuk melihat warga yang menyumbangkan darahnya.
"Baru berapa kali donor?" tanya Djarot kepada seorang bapak yang sedang terbaring mendonorkan darahnya.
"Baru pertama kali, Pak," jawab bapak itu kepada Djarot.
ADVERTISEMENT
"Baru pertama kali? Luar biasa," kata Djarot memuji. Salah seorang pendonor darah juga ikutan 'pamer' kepada Djarot karena telah empat kali mendonorkan darahnya.
"Empat kali? Wah bagus. Biar sehat yah," jawabnya memuji.
Djarot kembali bergeser ke tenda lain untuk berpidato. Dalam pidatonya, Djarot menuturkan kegiatan yang diselenggarakan oleh Menara Indonesia Kuat ini merupakan implementasi dari Pancasila yang sesungguhnya.
"Inilah bentuk konkret, bentuk nyata dari pelaksanaan sila-sila Pancasila. Ini yang saya sebut spesial karena Pancasila bukan hanya dipidatokan, bukan hanya dihafal, tapi lebih daripada itu Pancasila harus diamalkan dalam bentuk tindakan nyata. Inilah bentuk pengamalan Pancasila yang paling konkret lewat berbagi dan saling bantu membantu sesama," ujar Djarot.
ADVERTISEMENT
Djarot juga memuji adanya kegiatan donor darah pada bulan Puasa. Pasalnya saat bulan Puasa, pasokan stok darah biasanya berkurang.
"Pada saat bulan puasa kita krisis darah biasanya. Maka darah saya Pancasila, maka yang sehat donorkan kepada yang lain yang membutuhkan. Setetes darah kita bermanfaat untuk nyawa orang lain," imbaunya.
"Dan ketika (darah) diberikan kepada orang lain maka itu enggak bisa milih-milih. Semua dapat kesempatan yang sama untuk mendapatkan setetes darah tanpa membedakan apa suku, agama, dan golongannya," seru Djarot.
Lebih lanjut, Djarot memberikan apresiasi kepada panitia atas inisiatifnya menggelar acara dan kepada masyarakat yang dengan antusias berpartisipasi dalam acara ini.
ADVERTISEMENT
"Inilah bentuk gotong royong dari Pancasila. Yang kedua, berkali-kali saya sampaikan bahwa kita diikat satu ideologi yaitu Pancasila. NKRI itu juga adalah dasar dari rumah Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika terangkum dalam Pancasila," tuturnya.