Duterte ke Putin: Filipina Butuh Senjata Modern untuk Lawan ISIS

24 Mei 2017 4:17 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Serangan di Kota Marawi (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Serangan di Kota Marawi (Foto: Istimewa)
Presiden Filipina Rodrigo Duterte saat ini masih berada di Rusia. Di saat yang sama, negaranya sedang menghadapi masalah besar karena salah satu kota di Filipina, Marawi, dikuasai oleh ISIS.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, Rabu (24/5), dalam pertemuan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, Rodrigo mengungkapkan kegelisahannya. Dia menyebut, Filipina membutuhkan senjata modern untuk memerangi ISIS. Filipina membutuhkan dukungan Rusia.
Rodrigo Duterte  (Foto: REUTERS/Erik De Castro)
zoom-in-whitePerbesar
Rodrigo Duterte (Foto: REUTERS/Erik De Castro)
Duterte juga mengatakan, dia harus menghentikan kunjungannya ke Moskow dan segera kembali ke negaranya. Beberapa agenda kunjungan Duterte di Rusia terpaksa dibatalkan.
Sementara itu, Putin berharap konflik di Filipina akan diselesaikan 'dengan kerugian minimum'. Dia juga mengatakan ada prospek kerjasama ekonomi dan militer antara Moskow dan Manila.
Saat ini Kota Marawi sudah dikuasai oleh kelompok radikal Maute. Kelompok ini merupakan gerakan radikal yang terdiri dari mantan milisi Moro Islamic Liberation Front dan dianggao memiliki hubungan kuat dengan ISIS.
ADVERTISEMENT
Kelompok ini terlibat baku tembak dengan militer Filipina. Setidaknya 3 tentara Filipina tewas dan 12 lainnya luka-luka. Warga di kota Marawi dilanda kepanikan dan banyak di antaranya yang mengungsi ke kota lain yang dianggap lebih aman.