Sandi: Pak Djarot kan Bukan Ahli Hukum, Jangan Berkomentar

27 Maret 2017 17:55 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Sandiaga di Kramat Sentiong, Jakarta Timur (Foto: Mustaqim Amna/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sandiaga di Kramat Sentiong, Jakarta Timur (Foto: Mustaqim Amna/kumparan)
Calon Wakil Gubernur Djarot Syaiful Hidayat sempat mengomentari rivalnya, Sandiaga Uno, yang meminta keringanan terkait pemanggilannya ke Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan. Djarot mempertanyakan apakah kasus yang menjerat Sandi begitu berat hingga cawagub nomor tiga itu harus meminta penundaan pemanggilan.
ADVERTISEMENT
Djarot bahkan membandingkan kasus tersebut dengan kasus pengahadangan yang sempat menimpanya. Diamenyebut, sebagai warga yang patuh hukum, sudah seharusnya Sandi memenuhi panggilan polisi. Sandiaga Uno, dalam kesempatan terpisah memberikan klarifikasi terkait hal tersebut.
"Yang kami terima adalah undangan untuk klarifikasi. Pak Djarot kan bukan ahli hukum, selayaknya jangan berkomentar terhadap permasalahan hukum. Tapi ya enggak apa-apa, namanya juga politik. Dia berhak berkomentar, enggak usah baper.Kami OK-OCE banget kok," ujar Sandi di Manggarai, Jakarta Selatan, Senin (27/3), usai mengikuti acara OK OCE.
Djarot dan Sandiaga (Foto: ANTARA FOTO)
zoom-in-whitePerbesar
Djarot dan Sandiaga (Foto: ANTARA FOTO)
Ia juga memastikan akan hadir jika kembali diundang untuk memberikan klarifikasi terkait kasus sengketa tanah yang menyeret namanya sebagai saksi. Ia mengaku tidak ingin membuat masalah ini menjadi polemik yang berkepanjangan.
ADVERTISEMENT
"Buat saya, semakin mendekati hari H, terpaannya semakin kuat, kami harus makin siap. Pak Djarot mungkin belum konsultasi dengan tim hukumnya," tambah Sandi.
Sebelumnya, Sandi mengaku tidak datang ke pemanggilannya karena berbenturan dengan jadwal kampanyenya yang padat. Ia bahkan sempat meminta agar pemanggilannya sebagai saksi ditunda hingga masa kampanye atau pilgub berakhir.