Konten dari Pengguna

Buya Hamka: Perjuangan dan Warisan yang Membangun Islam dan Pendidikan Moderat

Nur Yuannisa Luthfiah
Nur Yuannisa Luthfiah Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
14 Juni 2023 19:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nur Yuannisa Luthfiah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Buya Hamka (Sumber: Novel Biografi Buya Hamka Karya A. Fuadi)
zoom-in-whitePerbesar
Buya Hamka (Sumber: Novel Biografi Buya Hamka Karya A. Fuadi)

Ulama dan Penulis Terkemuka yang Berpengaruh di Indonesia

ADVERTISEMENT

Buya Hamka atau Haji Abdul Malik Karim Amrullah dikenal sebagai peneliti dan penulis ternama di Indonesia. Namun, dibalik kesuksesannya terdapat banyak perjuangan dan tantangan dalam hidupnya.

Salah satu perjuangan besar Buya Hamka adalah perjuangan agama Islam yang moderat dan toleran. Pada masa itu, agama Islam di Indonesia diwarnai dengan perselisihan dan konflik antar kelompok yang berbeda, yang masing-masing diyakini benar. Buya Hamka menolak fanatisme agama dan memperjuangkan Islam inklusif yang dapat mencakup semua umat Islam tanpa memandang kelompok atau golongan. Selain itu, Buya Hamka juga memperjuangkan pendidikan dan pengembangan spiritual masyarakat Indonesia. Pada masa penjajahan Belanda, pendidikan hanya diberikan kepada kalangan elite dan terpelajar. Buya Hamka percaya bahwa pendidikan harus diperluas ke semua orang sehingga setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan mempengaruhi masyarakat.
ADVERTISEMENT
Buya Hamka sendiri sangat mencintai ilmu dan rajin belajar. Setelah menyelesaikan studinya di Mesir, ia kembali ke Indonesia, mengajar di beberapa pesantren dan menulis serta menerbitkan karya-karya yang berhubungan dengan agama Islam dan kehidupan sosial masyarakat Indonesia. Karya-karyanya yang terkenal seperti "Tafsir Al-Azhar" dan "Di Bawah Lindungan Ka'bah" tidak hanya diapresiasi oleh masyarakat Indonesia, tetapi juga di negara lain seperti Malaysia, Singapura dan Brunei. Dalam karyanya, Buya Hamka menekankan pentingnya nilai kemanusiaan dan keadilan sosial dalam kehidupan dan memperjuangkan perkembangan spiritual dan kemandirian bangsa Indonesia.
Buya Hamka juga menghadapi banyak kendala dan tantangan sepanjang hidupnya. Ia pernah ditangkap oleh pemerintah Belanda karena kegiatan politik dan kemudian ditahan oleh pemerintah Indonesia selama beberapa tahun pada masa Orde Baru. Namun, Buya Hamka tetap pada prinsipnya dan terus berjuang untuk mewujudkan visinya tentang Indonesia yang inklusif dan beradab. Di akhir hayatnya, Buya Hamka meninggal dunia pada 24 Juli 1981 di Jakarta. Namun, warisan perjuangannya tetap hidup dan terus berpengaruh hingga saat ini. Banyak cendekiawan-cendekiawan Indonesia yang terinspirasi oleh pemikiran dan karyanya dan ia dianggap sebagai salah satu tokoh terkemuka dalam sejarah Islam Indonesia.
ADVERTISEMENT

Membangun Islam dan Pendidikan yang Moderat di Indonesia

Buya Hamka merupakan seorang ulama dan intelektual yang berperan penting dalam sejarah Indonesia. Perjuangan dan komitmennya terhadap pembangunan dan pendidikan Islam yang moderat meninggalkan jejak yang kuat bagi perkembangan agama dan masyarakat Indonesia.

Buya Hamka memiliki visi yang kuat untuk mewujudkan masyarakat yang moderat, inklusif, dan toleran berdasarkan nilai-nilai Islam. Dia menentang fanatisme agama, yang dapat memecah belah masyarakat, dan sebaliknya menawarkan persatuan dan kerukunan antar umat beragama. Ia berkeyakinan bahwa Islam harus dihayati sebagai pandangan hidup yang menghargai keberagaman dan mengutamakan toleransi. Dalam perjuangannya membangun Islam yang moderat, Buya Hamka tidak hanya berbicara tetapi bertindak. Ia aktif terlibat dalam mendirikan dan memimpin lembaga-lembaga keagamaan yang mempromosikan pemahaman yang lebih utuh tentang ajaran Islam yang damai dan inklusif. Salah satu kontribusinya yang menonjol adalah keanggotaannya di Majelis Ulama Indonesia (MUI), di mana ia memainkan peran penting dalam memimpin organisasi tersebut dengan mempromosikan toleransi dan persaudaraan antar umat beragama.
ADVERTISEMENT
Selain membangun Islam moderat, Buya Hamka juga memperjuangkan pendidikan di Indonesia. Ia memahami bahwa pendidikan adalah kunci kebangkitan masyarakat dan kemajuan bangsa. Buya Hamka bertujuan untuk memperluas akses pendidikan untuk semua lapisan masyarakat, terutama yang paling tidak mampu. Ia mendirikan sekolah dan pesantren yang menawarkan anak-anak dari latar belakang sosial dan ekonomi yang berbeda kesempatan untuk menerima pendidikan yang layak.
Buya Hamka sendiri merupakan contoh hidup akan pentingnya pendidikan. Ia lulus dari Universitas Al-Azhar di Kairo, Mesir dan kembali ke Indonesia dengan pengetahuan agama dan bahasa Arab yang mendalam. Ia menggunakan ilmu itu untuk mengajar dan menulis karya-karya yang berdampak besar dalam memperkaya pemahaman agama dan intelektual di Indonesia. Namun, perjuangan Buya Hamka tidak selalu tanpa rasa sakit. Ia menghadapi berbagai kendala dan tantangan baik dari pemerintah kolonial Belanda maupun otoritas politik Indonesia. Buya Hamka juga tidak pernah menyerah dan terus memperjuangkan prinsip yang diyakininya. Keberanian dan tekadnya dalam menghadapi segala rintangan membuatnya menjadi inspirasi bagi banyak orang.
ADVERTISEMENT