Konten dari Pengguna

Narkoba dan Masa Depan Generasi: Mengapa Dampaknya Begitu Fatal?

Haya Nuramaliza
Mahasiswa Kesejahteraan Sosial UIN Jakarta
12 November 2024 12:35 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Haya Nuramaliza tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Oleh Haya Nuramaliza Mahasiswa Kesejahteraan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Oleh Haya Nuramaliza Mahasiswa Kesejahteraan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
ADVERTISEMENT
Narkoba merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya. Ini merupakan zat atau obat-obatan yang bisa menyebabkan perubahan pada kesadaran, pikiran, perasaan, perilaku seseorang. Narkoba bekerja langsung pada sistem saraf pusat manusia, sehingga dapat mempengaruhi fungsi otak, mengubah suasana hati, perilaku, kesadaran, serta menyebabkan gangguan kesehatan baik secara fisik maupun mental. Zat ini dapat berasal dari tanaman maupun bahan kimia buatan yang bertujuan untuk tujuan medis atau non-medis.
ADVERTISEMENT
Sedangkan menurut World Health Organization (WHO), narkoba merujuk pada segala jenis zat yang dapat mempengaruhi sistem saraf pusat manusia dan menyebabkan perubahan suasana hati, persepsi, dan kesadaran. Penggunaan narkoba, baik dalam dosis kecil atau besar, dapat menurunkan kemampuan fisik dan mental, serta menyebabkan gangguan jangka panjang terhadap kesehatan tubuh dan jiwa. WHO menegaskan bahwa penyalahgunaan narkoba dapat menimbulkan efek samping yang serius, termasuk kecanduan dan kematian.
Penyalahgunaan narkoba di kalangan generasi muda semakin menjadi masalah yang serius dan mendesak untuk diatasi. Menurut Siregar (2019), generasi muda sangat rentan terpengaruh oleh narkoba karena dorongan untuk memahami dan memuaskan rasa ingin tahu mereka tentang narkotika.
Dalam BNN (2022), masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa. Pada saat ini, kebanyakan generasi muda umumnya cenderung mengikuti apa yang dilakukan oleh teman-teman mereka dan memiliki tingkat rasa ingin tahu yang tinggi untuk mencoba hal-hal baru atau mengikuti tren atau gaya hidup. Hal tersebut berpotensi merusak otak secara permanen yang tidak bisa dikembalikan secara normal dan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan, sehingga mereka rentan untuk melakukan hal-hal beresiko seperti seks bebas.
ADVERTISEMENT
Menurut data Kominfo (2021) dikatakan bahwa penggunaan narkoba di antara anak muda berusia 15-35 tahun dengan persentase 82,4% merupakan pemakai, sementara 47,1% berperan sebagai pengedar, dan 31,4% sebagai kurir. Data ini menunjukkan bahwa narkoba telah menjadi isu yang sangat rumit, dengan banyak generasi muda yang terlibat dalam penyalahgunaan, peredaran, dan distribusi zat terlarang. Penyalahgunaan obat-obatan terlarang di antara remaja ini membentuk lingkaran buruk yang dimulai dari sekadar menjadi pengguna, berisiko terjerat lebih jauh dalam aktivitas ilegal yang semakin merusak hidup mereka, serta memberikan efek negatif bagi masyarakat secara umum.
Ilustrasi oleh Haya Nuramaliza Mahasiswa Kesejahteraan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Penyalahgunaan narkoba memberikan efek yang sangat merugikan baik secara fisik, mental, maupun sosial terhadap kesehatan generasi muda. Secara fisik, penggunaan narkoba dapat merusak organ tubuh, termasuk hati, ginjal, dan paru-paru. Penggunaan narkoba secara berulang dapat merusak jaringan otak, menurunkan fungsi kognitif, dan memicu penurunan memori. Berbagai jenis narkotika, seperti heroin dan morfin, dapat menimbulkan ketergantungan yang sangat kuat, sehingga memaksa para penggunanya untuk terus menerus menggunakan zat tersebut demi menghindari gejala putus obat yang sangat menyakitkan.
ADVERTISEMENT
Narkoba juga berdampak terhadap kesehatan mental yang serius. Banyak remaja dan pemuda yang terjerumus ke dalam dunia narkoba merasa kesulitan untuk mengendalikan emosinya, sehingga berujung pada masalah perilaku destruktif dan beresiko tinggi terhadap diri mereka sendiri dan orang lain. Keadaan ini seringkali mempengaruhi hubungan sosial mereka, baik dengan keluarga, teman, maupun lingkungan. Kesehatan mental yang terganggu pada akhirnya akan berdampak pada penurunan kualitas hidup secara keseluruhan.
Adapun dampak narkoba bagi remaja, yaitu:
Gambar ilustrasi remaja dengan narkoba. Sumber: www.pixabay.com/drugs
Dampak dari narkoba sangat menghancurkan masa depan generasi muda, menghambat pencapaian pendidikan dan karir, tetapi juga merusak kesehatan fisik dan mental, menurunkan produktivitas, serta meningkatkan risiko keterlibatan dalam aktivitas kriminal. Generasi muda yang seharusnya menjadi penerus bangsa menjadi beresiko kehilangan potensi untuk dapat berkontribusi positif, yang pada akhirnya menjadi beban ekonomi dan sosial bagi keluarga dan masyarakat luas.
ADVERTISEMENT
Peran aktif dari seluruh elemen masyarakat, termasuk pemerintah, sekolah, keluarga, dan komunitas, sangat dibutuhkan untuk mencegah dan menanggulangi bahaya narkoba. Melalui edukasi, kebijakan ketat, dan rehabilitasi yang efektif, kita bisa melindungi generasi muda dari ancaman ini.