Konten dari Pengguna

Mangrove: Solusi Alami Bumi Melawan Perubahan Iklim

NURANI KHOERUNNISA
Penulis berprofesi sebagai dosen di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran. Bidang keilmuan yang diminati adalah pemanfaatan sumberdaya perikanan, manajemen perikanan tangkap, dan ekosistem perairan.
10 Februari 2025 14:01 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari NURANI KHOERUNNISA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Mangrove: Penjaga Pantai dan Penyerap Karbon

ADVERTISEMENT
Perubahan iklim kini menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi dunia. Bahkan, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) membentuk organisasi khusus bernama The Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) untuk mengkaji persoalan ini secara mendalam. Menurut IPCC, perubahan iklim awalnya terjadi secara alami. Namun, sejak revolusi industri di abad ke-19, aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil telah mempercepat proses ini. Akibatnya, gas-gas rumah kaca seperti karbon dioksida terus meningkat di atmosfer, menjebak panas, dan menyebabkan bumi memanas.
ADVERTISEMENT
Dampaknya sangat nyata. Permukaan laut terus naik, mengancam komunitas pesisir dan ekosistem di sekitarnya. Dalam jangka panjang, hal ini bisa mengakibatkan hilangnya habitat, punahnya spesies, hingga menurunkan produktivitas sumber daya laut yang menjadi tumpuan hidup jutaan orang. Situasi ini juga memicu bencana seperti banjir, abrasi pantai, dan hilangnya lahan pertanian produktif di wilayah pesisir. Kondisi ini memaksa kita untuk mencari solusi konkret demi mengurangi emisi karbon dan mengatasi dampak perubahan iklim.
Mangrove: Penjaga Pantai dan Penyerap Karbon
Salah satu solusi berbasis alam yang sering diabaikan adalah hutan mangrove. Indonesia, sebagai negara dengan kekayaan ekosistem tropis, memiliki beragam jenis mangrove seperti bakau (Rhizophora), api-api (Avicennia), pedada (Sonneratia), dan tancang (Bruguiera). Mangrove tidak hanya unik karena tumbuh di area peralihan darat dan laut, tetapi juga karena kemampuannya menyerap karbon dalam jumlah besar, yang dikenal sebagai blue carbon.
ADVERTISEMENT
Tahukah Anda? Mangrove mampu menyimpan karbon hingga tiga kali lipat lebih banyak dibandingkan hutan tropis daratan per hektar. Karbon ini tersimpan di batang, daun, hingga sedimen mangrove. Bahkan menurut penelitian Taman Nasional Berbak-Sembilang pada 2012, dedaunan mangrove yang jatuh ke tanah akan terurai menjadi bahan organik yang memperkaya sedimen tersebut. Dengan demikian, mangrove memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan karbon global.
Ekosistem hutam mangrove di Pangandaran (dokumen pribadi)
Selain menjadi penyerap karbon, mangrove juga memiliki berbagai manfaat lainnya. Ekosistem ini melindungi pantai dari abrasi, menyaring polutan, meningkatkan kualitas air, dan menjadi rumah bagi berbagai flora dan fauna. Secara ekonomi, mangrove menyediakan bahan bangunan, makanan, hingga obat-obatan bagi masyarakat pesisir. Sektor perikanan dan pariwisata pun ikut menikmati manfaatnya, menjadikan mangrove sebagai aset ekologi dan ekonomi yang berharga.
ADVERTISEMENT
Krisis yang Mengancam Mangrove
Sayangnya, mangrove adalah salah satu ekosistem yang paling terancam di dunia. Setiap tahun, ratusan ribu hektar hutan mangrove hilang akibat alih fungsi lahan menjadi tambak, pemukiman, atau kegiatan lainnya. Data dari Nicholas Institute for Environmental Policy Solutions Report pada 2011 menunjukkan bahwa hingga 67% hutan mangrove global telah rusak. Jika ini terus dibiarkan, mangrove yang tidak terlindungi bisa hilang sepenuhnya dalam 100 tahun ke depan.
Ironisnya, saat mangrove rusak, mereka justru melepaskan karbon yang tersimpan ke atmosfer, sehingga memperburuk perubahan iklim. Proses degradasi mangrove ini menciptakan lingkaran setan yang memperparah krisis iklim. Dengan semakin banyaknya ekosistem mangrove yang hilang, kemampuan alam untuk menyerap karbon pun berkurang secara signifikan.
ADVERTISEMENT
Selain tekanan dari aktivitas manusia, perubahan iklim itu sendiri juga mengancam keberadaan mangrove. Peningkatan suhu global dan perubahan pola pasang surut laut dapat mengubah habitat alami mangrove, sehingga mengurangi area tempat mereka tumbuh. Hal ini semakin menegaskan perlunya tindakan segera untuk melindungi dan memulihkan ekosistem ini.
Melindungi Mangrove Demi Masa Depan
Apa yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan mangrove? Restorasi hutan mangrove menjadi salah satu solusi utama. Dengan menanam kembali bibit mangrove di kawasan pesisir yang rusak, kita dapat memulihkan ekosistem yang hilang. Bibit mangrove bisa diperoleh dari petani lokal sebagai mitra, dan proses penanaman dilakukan secara kolaboratif bersama masyarakat, pemerintah, dan berbagai organisasi.
Selain itu, edukasi dan publikasi tentang manfaat mangrove perlu digencarkan. Ketika masyarakat memahami peran penting mangrove, mereka akan lebih terdorong untuk menjaga ekosistem ini. Kampanye konservasi yang melibatkan generasi muda, misalnya melalui program edukasi berbasis sekolah atau kegiatan sosial, dapat menjadi langkah awal untuk menanamkan kesadaran sejak dini.
ADVERTISEMENT
Kebijakan yang mendukung perlindungan mangrove juga harus diperkuat agar usaha konservasi ini berkelanjutan. Pemerintah bisa mengeluarkan regulasi yang melarang pembukaan lahan mangrove untuk keperluan komersial, sekaligus memberikan insentif kepada masyarakat yang berkontribusi dalam pelestarian mangrove. Dengan pendekatan yang menyeluruh, mangrove dapat menjadi garis pertahanan pertama melawan perubahan iklim.
Mangrove sebagai Inspirasi untuk Masa Depan
Pelajaran dari mangrove bukan hanya tentang manfaat ekologisnya, tetapi juga tentang bagaimana manusia dan alam dapat bekerja sama untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan. Mangrove membuktikan bahwa solusi alami sering kali lebih efektif, murah, dan tahan lama dibandingkan solusi teknologi yang canggih sekalipun.
Sebagai negara dengan luas hutan mangrove terbesar di dunia, Indonesia memiliki tanggung jawab besar untuk melestarikan kekayaan ini. Tidak hanya untuk kepentingan lokal, tetapi juga sebagai kontribusi terhadap upaya global dalam memerangi perubahan iklim. Dengan perhatian dan aksi nyata, kita bisa memastikan bahwa hutan mangrove tetap menjadi benteng pertahanan bagi bumi di masa depan.
ADVERTISEMENT
Mari bersama-sama mendukung restorasi mangrove untuk masa depan bumi kita! Dengan langkah kecil seperti mendukung program konservasi, ikut menanam mangrove, atau sekadar menyebarkan kesadaran tentang pentingnya ekosistem ini, kita telah ikut berkontribusi dalam menjaga keberlanjutan hidup di planet yang kita cintai.