Konten dari Pengguna

Di Antara Kehilangan dan Pelajaran Hidup: Refleksi Film “Ketika Berhenti Disini”

Nurlaeli Khomsiyah
Program Studi Sastra Indonesia
27 Oktober 2024 14:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nurlaeli Khomsiyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
dokumen pribadi
zoom-in-whitePerbesar
dokumen pribadi
ADVERTISEMENT
Film “Ketika Berhenti Disini” adalah film menyentuh yang mengeksplorasi tema kehilangan dan pelajaran hidup yang penting, penonton diajak untuk menyelami perasaan duka yang mendalam, harapan dan juga penemuan diri. Film ini mengisahkan tentang seseorang yang memendam rasa trauma kehilangan. Kisah hidup seorang perempuan muda bernama Anindita Semesta, gadis yang akrab disapa Dita itu merupakan seorang Desainer Grafis. Suatu hari Dita dipertemukan dengan seorang Arsitek yang bernama Ed. Pertemuan mereka ditandai dengan kesalahpahaman namun berujung ada percakapan yang hangat dan panjang, Ed yang juga menyukai teka-teki meminta Dita untuk menyelesaikan tantangan teka-teki yang diberikannya. Pertemuan kedua pun menumbuhkan perasaan cinta, lalu hubungan mereka berlangsung selama bertahun-tahun. Suatu hari, Ed mengalami kecelakaan dan meninggal dunia di tengah pertengkaran Ed dan Dita. Dita pun merasa hancur dan sangat terpukul, dan dibayangi rasa bersalah juga kesedihan yang mendalam.
ADVERTISEMENT
Dua tahun kemudian Dita mulai berusaha melupakan masalalunya dan menjalani kehidupan yang baru bersama Ifan, sahabat masa kecilnya. Tak berselang lama Dita mendapatkan kacamata yang dilengkapi dengan teknologi AI, kacamata tersebut dapat memproyeksikan Ed persis dirinya di dunia nyata sehingga membuat Dita ragu dengan perasaannya ke Ifan.
Sepanjang film kita dikasih lihat bagaimana perjuangan Dita untuk mengikhlaskan seseorang yang dicintai. Film tersebut penting untuk ditonton karena sangat realite sama kejadian di kehidupan nyata. Banyak pesan-pesan yang bisa kita ambil dari film ini, sehingga membuat kita lebih mengerti keadaan orang-orang di luar sana yang mengalami hal kejadian serupa seperti apa yang Dita alami di film tersebut.
Adapun pesan moral dalam film “Ketika Berhenti Disini” yaitu bahwa setiap orang akan mengalami kehilangan, kehilangan adalah bagian dari hidup. Kematian bisa datang kapan saja dan kepada siapa saja. Lalu, pentingnya mengikhlaskan, menghargai setiap momen, pentingnya dukungan orang terdekat dan meskipun kita telah kehilangan, namun kehidupan harus terus berjalan. Umay Shahab sebagai sutradara pada film tersebut pun juga mengatakan “Dan terkadang kita suka lupa menghargai rasanya kehilangan, kita cuma menghargai rasanya pertemuan, rasanya bahagia, tapi kita lupa rasanya menghargai kehilangan, padahal kehilangan itu elemen penting sebuah perasaan. Gak ada namanya kebahagiaan kalau tidak ada kesedihan, nah bagaimana kita bisa memahami, mengerti dan menerima kehilangan dengan lebih baik lagi”.
ADVERTISEMENT
“Ketika Berhenti Disini” merupakan film yang layak untuk ditonton, karena film tersebut tidak hanya menghibur tetapi juga menginspirasi dan memberikan banyak pelajaran hidup. Film tersebut juga mengajak kita untuk merenung tentang kehidupan.