Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Azaz Manfaat Indonesia-Papua Nugini
18 September 2023 9:33 WIB
Tulisan dari Mudhir tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Daftar Negara, Pemerintah Wilayah Administratif Khusus Suatu Negara, dan Entitas Tertentu Subjek Visa Kunjungan Saat Kedatangan
ADVERTISEMENT
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna, menetapkan surat keputusan di atas pada tanggal 01 September 2023. Surat Keputusan tersebut tentang Daftar Negara, Pemerintah Wilayah Administratif Khusus Suatu Negara, dan Entitas Tertentu Subjek Visa Kunjungan Saat Kedatangan (atau biasa disebut Visa On Arrival/VOA) yang berjumlah 97 (sembilan puluh tujuh). Berita terbarunya ialah penambahan satu negara yang menjadi subjek yakni Papua Nugini. Hal ini merupakan manifestasi azaz manfaat dari hubungan kedua negara dan tindak lanjut dari kunjungan Presiden Joko Widodo sebelumnya.
Hubungan Indonesia-Papua Nugini
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi pada Juli 2023 telah menyelesaikan agenda di Papua Nugini. Di Papua Nugini, Jokowi menggelar pertemuan bilateral dengan PM James Marape dan menyepakati sejumlah kerja sama. Jokowi menyebut hubungan Indonesia dengan Papua Nugini makin baik. Hubungan yang baik tersebut akan direalisasikan dalam berbagai kegiatan konkret seperti pembuatan zona ekonomi di perbatasan karena potensi nilai perdagangannya yang besar.
"Kalau kita lihat misalnya di Skouw saja itu nilai perdagangan per tahun mencapai 300 juta dolar AS, gede banget, hanya di Skouw saja sama Wutung. Nah, kalau di titik-titik yang lain dikembangkan zona ekonomi seperti itu akan baik. Itu yang kemarin kita tawarkan dan Papua Nugini setuju," pungkasnya (kumparan.com/kumparanbisnis). Awal September 2023 Perdana Menteri Papua Nugini, James Marape, memuji persahabatan eratnya yang terjalin dengan Presiden Joko Widodo, seraya menyebut Indonesia sebagai saudara bagi Papua Nugini. Hal tersebut disampaikan Marape dalam pertemuan bilateralnya dengan Jokowi di sela-sela pelaksanaan KTT ke-43 ASEAN yang digelar di JCC Senayan, pada Kamis (7/9).
ADVERTISEMENT
Adapun kehadiran Papua Nugini di KTT ASEAN berstatus sebagai observer (pengamat), dengan kata lain negara yang lebih dekat ke wilayah Pasifik tidak termasuk dalam keanggotaan ASEAN.
Dalam pernyataannya, Marape pertama-tama memberikan apresiasi kepada Jokowi dan Indonesia atas penyambutan yang baik dan hangat untuk delegasi Papua Nugini. "Saya ingin menghargai persahabatan erat Anda, kemitraan Anda, dan jaringan pribadi Anda dengan Papua Nugini agar makin menjadi kuat dan kokoh," kata Marape kepada Jokowi.
Pemimpin yang telah berkuasa di Papua Nugini sejak 2019 itu pun memberikan selamat atas kesuksesan Indonesia menyelenggarakan pertemuan ASEAN. "Papua Nugini mendukung Anda. sangat sangat bangga untuk saudara kami yaitu Indonesia, kesuksesan anda adalah kesuksesan kami," jelasnya.
Terpisah, Jokowi juga mengapresiasi kerja sama yang semakin meluas di berbagai sektor antara Indonesia dan Papua Nugini. "Bagi kami, Papua Nugini adalah simbol dari keteguhan dan bagian dari integritas keutuhan wilayah dalam langkah saling membangun," kata Jokowi.
ADVERTISEMENT
"Saya juga gembira karena aktivitas perekonomian kembali meningkat sejak dibukanya perbatasan skow-mutu dan diluncurkannya jalur langsung antara Port Moresby-Denpasar," sambung Jokowi (kumparan.com/kumparannews).