Antara Macan Lucu, Homo Ecce, dan Mr Bean

19 Maret 2017 14:09 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Patung macan di Koramil Cisewu. (Foto: Viral Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Patung macan di Koramil Cisewu. (Foto: Viral Istimewa)
“Macan lucu” di markas Koramil Cisewu, Garut, Jawa Barat, sekarang telah menjadi macan garang. Pemosting perdana macan sumeh itu bahkan telah minta maaf kepada TNI AD. Namun senyum “macan lucu” masih melekat di hati. Memenya masih beredar, bahkan dibuat game di Google Play.
ADVERTISEMENT
Apalagi kisah “macan lucu” ini telah terlanjur mendunia. Sejumlah media asing — mengutip kantor berita atau media lokal — turut memberitakan kisah “macan paling bahagia sedunia” ini, mulai saat foto macan lucu viral, hingga akhirnya diruntuhkan dan diganti menjadi macan gagah.
Kantor berita AFP menulis berita dengan judul “Roar no more: Indonesian military removes mocked tiger statue”. Berita ini kemudian dikutip oleh media-media pelanggan kantor berita Prancis itu.
Kisah Homo Ecce
Lukisan Yesus (Foto: Dokumentasi Libertad Gigital)
zoom-in-whitePerbesar
Lukisan Yesus (Foto: Dokumentasi Libertad Gigital)
Di bagian beritanya, AFP menyebut bahwa kisah macan lucu mengingatkan peristiwa di Spanyol pada tahun 2012 yang juga menjadi candaan global.
Ceritanya, Cecilia Gimenez yang berusia 82 tahun, berinisiatif merestorasi Ecce Homo (Behold the Man), sebuah lukisan dinding yang dibuat pada tahun 1930. Ecce Homo yang menggambarkan Yesus memakai mahkota duri, dilukis di sebuah pilar gereja di Borja.
ADVERTISEMENT
Namun apa lacur, hasil restorasi itu malah membuat lukisan yang semula indah itu berubah menjadi gambar yang menyerupai monyet berwajah pucat dengan mata ala kartun. Hasil restorasi pun menjadi tertawaan.
Namun, pemberitaan tentang lukisan yang berubah jadi lucu itu justru membuat gereja di Borja kebanjiran pengunjung. Pengunjung ingin berfoto bersama “bencana seni” itu.
Kisah Mr Bean
Lukisan Whiste's Mother dan rekayasa MR. Bean. (Foto: wikimedia commons/Flickr)
zoom-in-whitePerbesar
Lukisan Whiste's Mother dan rekayasa MR. Bean. (Foto: wikimedia commons/Flickr)
Dan jika kamu penggemar Mr Bean, tentu restorasi ala Cecilia Gimenez membuatmu teringat pada aksi Mr Bean di film Bean besutan 1997. Kala itu Mr Bean bertugas mengamankan lukisan Whistler's Mother, karya pelukis terkenal James McNeill Whistler.
Namun apa daya, Mr Bean bersin di lukisan tak ternilai itu. Ketika dia membersihkan cairan bersinnya di lukisan itu, dia malah merusak lukisan itu. Wajah Whistler’s Mother jadi luntur. Untuk mengembalikan wajah Whistler’s Mother, Mr Bean mencoba “merestorasi” lukisan itu dan hasilnya lukisan itu... jadi lucu.
ADVERTISEMENT