Djarot Saiful Hidayat, Pagi Wagub Sore Gubernur

9 Mei 2017 17:31 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ahok-Djarot di posko pemenangan Ahok-Djarot. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ahok-Djarot di posko pemenangan Ahok-Djarot. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Pagi hingga siang tadi, Djarot Saiful Hidayat (54) adalah wakil gubernur DKI Jakarta. Tapi pada pukul 16.45 WIB, dia telah menjadi pejabat pelaksana gubernur DKI Jakarta, menggantikan Ahok yang ditahan setelah divonis 2 tahun penjara.
ADVERTISEMENT
Begitu cepat kekuasaan itu berpindah tangan. Ahok sendiri menyadari bahwa kekuasaan itu hanya ada berkat campur tangan Tuhan.
Pada pidato kekalahannya dalam Pilgub DKI Jakarta pada 19 April lalu, Ahok berkata, ”Kekuasaan itu Tuhan yang kasih, Tuhan yang ambil.” (Baca: Ahok: Kekuasaan itu Tuhan yang Ambil, Tuhan yang Kasih)
Ahok menjadi gubernur DKI Jakarta pada 19 November 2014, meneruskan kekuasaan Jokowi yang naik posisi menjadi Presiden Indonesia periode 2014-2019.
Djarot blusukan ke Pasar Kedip, Jakarta (Foto: Atika Fauziyyah/ANTARA)
zoom-in-whitePerbesar
Djarot blusukan ke Pasar Kedip, Jakarta (Foto: Atika Fauziyyah/ANTARA)
"Ya seneng aja dilantik di Istana, kan.Tapi kalau dalam Islam ini bukan alhamdulillah, tetapi istighfar 3 kali. Astaghfirullah. Tugas saya adalah reformasi birokrasi. Itu yang utama. Karena itu pilarnya," kata Ahok usai dilantik Jokowi di Istana Negara kala itu.
ADVERTISEMENT
PDIP sebagai partai pengusung Jokowi di Pilgub DKI 2012, kemudian mengajukan Djarot Saiful Hidayat, kader PDIP yang dua periode sukses memimpin Blitar, sebagai wagub. Ahok kemudian melantik Djarot sebagai wakilnya pada 17 Desember 2014.
Djarot jenguk Ahok di LP Cipinang (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Djarot jenguk Ahok di LP Cipinang (Foto: Istimewa)
Djarot yang lahir pada 6 Juli 1962 di Magelang, sebelumnya tidak begitu dikenal oleh publik Jakarta. Setelah dilantik sebagai wagub, dia juga selalu di bawah bayang-bayang Ahok yang jauh lebih populer.
Namanya baru meroket setelah dia mendampingi Ahok dalam Pilgub DKI Jakarta 2017. Gaya kepemimpinan Djarot yang kalem, gaya bicaranya yang gamblang plus tertata rapi, santun, dan tidak mudah terpancing emosi, serta menguasai materi, mampu menarik hati sebagian publik Jakarta. Djarot dinilai sosok yang tepat untuk mengimbangi Ahok yang ceplas-ceplos. (Baca: Tentang Perjalanan Djarot di Pilgub DKI)
ADVERTISEMENT
Djarot makan di warteg Penjaringan. (Foto: Nadia Riso/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Djarot makan di warteg Penjaringan. (Foto: Nadia Riso/kumparan)
Saat mendampingi Ahok membacakan pidato kekalahan pada 19 April, Djarot juga tampak berbesar hati dengan senyum yang tetap diumbarnya.
Hari Selasa (9/5) lagi-lagi menjadi titik balik bagi Djarot. Mendagri Tjahjo Kumolo mengangkatnya sebagai Plt Gubernur DKI Jakarta hingga Oktober 2017. Djarotlah yang kini meneruskan tumpukan PR pembangunan Ibu Kota hingga pemimpin baru Jakarta dilantik. (Baca: Mendagri Datangi Balai Kota Angkat Djarot Gantikan Ahok)
Penyerahan SK Menteri kepada Djarot. (Foto: Nadia Riso/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Penyerahan SK Menteri kepada Djarot. (Foto: Nadia Riso/kumparan)