Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Haikal “Gantengers” Mengaku Hacker Putih kepada Ayahnya
2 April 2017 17:09 WIB
Diperbarui 21 Januari 2021 11:33 WIB
ADVERTISEMENT
Sultan Haikal (19), yang oleh polisi disebut telah meretas ribuan situs, mengaku sebagai hacker putih kepada orangtuanya. Hacker yang memimpin kelompok “Gantengers Crew” itu disebut mendapat uang dari mereka yang meminta jasanya untuk mengamankan website.
ADVERTISEMENT
"Intinya itu hacker yang putih,” ujar ayah Haikal, Kamal, di pos satpam sebuah perumahan di Gintung, Tangerang Selatan, Minggu (2/4).
Kamal menyebut satu istilah untuk hacker putih itu, tapi dia tak ingat apakah namanya kerah putih atau topi putih. “Kerah putih atau topi putih saya nggak tahu," kata Kamal kepada kumparan.
Menurut dunia IT, istilah hacker putih yang dimaksud Kamal adalah white hat hacker atau peretas topi putih. Hacker jenis ini hanya membobol situs untuk memberitahu pemilik situs tentang kelemahan sistem situs tersebut. Jadi tidak ada unsur mengeruk keuntungan pribadi. Definisi hacker white hat bertolak belakang dengan cracker yang bermaksud melakukan pencurian.
ADVERTISEMENT
"Terakhir kali saya denger, dia dapat uangnya itu dari mengamankan situs orang-orang itu. Jadi dia periksa situs orang yang lemah, lalu dia kasih tahu, sesudah dia kasih tahu bahwa situs Anda lemah," beber Kamal.
Baca juga: Mengenal Hacker, Pahlawan atau Penjahat?
Menurut Kamal, anaknya yang akrab disapa Ekel itu lantas memperbaiki situs yang lemah tersebut. Dari hasil perbaikannya, Haikal mendapatkan imbalan dari admin/pemilik yang situsnya telah diperbaiki. "Tapi nggak banyak juga sih katanya," tambah Kamal.
"Jadi itulah yang membuat saya selama ini tenang," kata Kamal yang mengaku protektif terhadap semua anaknya itu.
Tapi dia kadang resah bila Haikal pulang larut.
"Ya karena kerjaannya itu, jam kerjanya bebas, jadi semau dia aja kerjanya. Cuma kalau dia pulang malam hati saya galau sebagai orang tua," jelas Kamal.
ADVERTISEMENT
Kamal juga bercerita bahwa ketika Haikal berada di rumah tetap juga bermain laptop. "Keseharian dia, dia sibuk terus saya lihat sih," imbuhnya.
"Kalau mau kerjain ya main, kalau mau tidur ya tidur. Ya bebas aja, tergantung kesibukannya aja," kata Kamal yang selalu mengingatkan anaknya jangan sampai salah mengambil jalan.
Haikal yang disuruh ayahnya mendapatkan ijazah kejar paket B (setara ijazah SMP) saat ini meringkuk di sel Bareskrim Polri. Dia diciduk oleh polisi siber pada Kamis (30/3) di rumahnya di Tangsel. Bersama rekan-rekannya di luar daerah yang bernaung di kelompok "Gantengers Crew", dia dituding meretas 4.237 situs dalam dan luar negeri. Polisi mengestimasi Rp 5 miliaran rupiah berhasil diraup kelompok anak muda ini.
ADVERTISEMENT