Trans Papua, Membelah Gunung Menuruni Lembah

10 Mei 2017 13:19 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Jalur trans Papua (Foto: Indrianto Eko Suwarso/Antara)
Jalan Trans Papua adalah proyek prestisius Presiden Jokowi di Papua dan Papua Barat. Medan yang berat dan situasi keamanan yang kadang rawan, membuat Kementerian PUPR melibatkan TNI dalam proyek yang bertujuan memicu kemakmuran rakyat Bumi Cenderawasih tersebut.
ADVERTISEMENT
Selama periode tahun 2015-2017, Kementerian PUPR telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 18,54 triliun untuk pembangunan jalan dan jembatan di Provinsi Papua dan Papua Barat.
Jalan Trans Papua dan Jalan Lintas Perbatasan Papua sepanjang 4.357 km diharapkan rampung pada tahun 2018. (Baca: Jalan Trans Papua Membentang di Atas Pegunungan)
Jalur trans Papua (Foto: Indrianto Eko Suwarso/Antara)
Jalan sepanjang itu memiliki 7 segmen tahapan pembangunan, yaitu Jayapura-Wamena-Mulia, Jayapura-Sarmi, Jayapura-Hamadi-Holtekamp-Perbatasan Papua Nugini, Merauke-Waropko, Timika-Mapurujaya-Pomako, Nabire-Waghete-Enarotali, dan Serui-Menawi-Subeba. Jalan berlokasi di Papua Barat adalah ruas Manowari-Sorong, Manokwari-Bintuni, Fakfak-Hurimber-Bomberay, dan Sorong-Mega.
Mengutip situs PU, jalan ini diharapkan akan membuka kawasan yang terisolasi, menekan kemahalan harga, dan meningkatkan konektivitas antarwilayah di Papua.
Jalan trans Papua di atas bukit. (Foto: Kementerian PUPR)
Presiden Jokowi Naik Motor Trail
Presiden Jokowi yang berulang kali mengunjungi Papua, selalu mengecek perkembangan proyek yang terus digenjotnya ini. Pada Rabu (10/5), Jokowi dijadwalkan menggunakan sepeda motor untuk meninjau ruas jalan Wamena-Habema yang telah terhubung sebagai bagian Trans Papua di Kabupaten Jayawijaya.
ADVERTISEMENT
"Presiden akan sampai Danau Habema, dan beliau akan naik motor untuk mencoba jalan," ujar Panglima Kodam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian, di Jayapura, seperti dikutip dari Antara. (Baca: 40 Motor Trail Disiapkan untuk Jokowi di Wamena)
Wamena-Mumugu 284,3 km telah tersambung (Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA)
"Jalan Wamena-Habema sepanjang sekitar 40 km, sedangkan 37,5 km di antaranya sudah aspal. Jadi Bapak Presiden akan mencoba jalan yang aspal dan yang belum beraspal," ujar Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) XVIII Papua Osman Marbun secara terpisah.
86 Persen Telah Terbuka
Osman menjelaskan jalan Wamena-Habema merupakan bagian dari pembangunan jalan Trans Papua yang kini sedang dikerjakan dan ditargetkan selesai akhir 2018.
"Untuk jalan Trans Papua sudah 86 persen yang sudah terbuka, kalau untuk terhubungnya masih butuh bebebrapa jembatan. Dari total 3.259 km sisa 467 km yang belum terbuka dan 7.000 meter lagi jembatan yang harus kita tangani," beber Osman.
ADVERTISEMENT
Wamena-Mumugu 284,3 km telah tersambung (Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA)
Jembatan yang akan digunakan untuk menghubungkan jalan Trans Papua adalah rangka baja, gridel, beton serta arangko. Seluruhnya disesuaikan dengan bentang jembatannya.
Wamena-Mumugu 284,3 km telah tersambung (Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA)
Kendala Geografis dan Hujan Es
Osman menyebut selama ini pembangunan jalan Trans Papua sudah berjalan sesuai jadwal, namun pihaknya masih menemui berbagai kendala.
"Hambatannya selama ini lebih ke geografis karena memang cukup berat dan cuaca ekstrem, karena kadang satu hari ini kita cuma dapat cahaya tiga jam saja, bahkan kami pernah dapat hujan es," kata Osman.
Memperhatikan Kelestarian Alam
Dalam pembangunannya, sebagian ruas jalan Trans Papua Papua yaitu Wamena-Habema-Kenyam-Mumugu sepanjang sekitar 284 kilometer melewati Taman Nasional Lorentz yang berstatus “Situs Alam Warisan Dunia”.
ADVERTISEMENT
Kementerian PUPR menjamin pembangunan jalan Trans Papua memperhatikan keutuhan dan keaslian nilai-nilai warisan alam di serta tidak merusak kelestarian ekosistem dan keanekaragaman hayati di Taman Nasional Lorentz. (Baca: Bangun Jalan Trans Papua, Bagaimana Kondisi Taman Nasional Lorentz?)
Wamena-Mumugu 284,3 km telah tersambung (Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA)