Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Motivasi dalam Psikologi Budaya: Memahami Peran Budaya dalam Memotivasi Individu
14 Juli 2023 20:04 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Nusaiba Luthfiana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Motivasi merupakan salah satu aspek penting dalam memahami perilaku manusia. Bagaimana seseorang memperoleh motivasi, mengapa mereka melakukan tindakan tertentu, dan faktor apa yang mendorong mereka untuk mencapai tujuan mereka, semuanya merupakan pertanyaan yang menjadi fokus dalam studi motivasi.
ADVERTISEMENT
Namun, dalam konteks psikologi budaya, motivasi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor budaya yang melingkupi individu. Artikel ini akan membahas pentingnya mempertimbangkan dimensi budaya dalam memahami motivasi manusia.
Pentingnya Psikologi Budaya dalam Memahami Motivasi
Psikologi budaya mengakui bahwa motivasi tidak hanya dipengaruhi oleh faktor internal individu seperti kebutuhan dan tujuan pribadi, tetapi juga oleh faktor eksternal yang terkait dengan budaya di mana individu tersebut hidup. Setiap budaya memiliki norma, nilai-nilai, dan harapan yang berbeda, yang dapat mempengaruhi cara individu mempersepsikan tujuan, mengatur diri, dan menjalankan tindakan untuk mencapai tujuan tersebut.
Misalnya, dalam budaya yang lebih kolektivis, seperti di sebagian besar negara Asia Timur, nilai-nilai seperti keharmonisan kelompok dan kesejahteraan bersama dapat menjadi faktor motivasi yang kuat. Individu mungkin merasa termotivasi untuk mencapai prestasi yang menguntungkan kelompok atau masyarakat tempat mereka tinggal, bukan hanya untuk kepentingan pribadi. Di sisi lain, dalam budaya yang lebih individualistik, seperti di sebagian besar negara Barat, motivasi mungkin lebih terfokus pada pencapaian pribadi dan pengakuan diri.
ADVERTISEMENT
Selain itu, norma dan nilai budaya juga dapat mempengaruhi jenis tujuan yang dipilih oleh individu dan cara mereka memotivasi diri sendiri. Sebagai contoh, dalam budaya yang menghargai kemampuan akademik, individu mungkin termotivasi untuk mencapai kesuksesan akademik sebagai tujuan utama. Di sisi lain, dalam budaya yang mementingkan keberhasilan materi, motivasi individu mungkin lebih terfokus pada mencapai kesuksesan finansial atau karir.
Pengaruh Konteks Budaya terhadap Motivasi
Selain faktor normatif dan nilai budaya, konteks budaya juga dapat mempengaruhi motivasi individu. Setiap budaya memiliki lingkungan unik yang dapat memberikan tantangan dan kesempatan tertentu. Misalnya, dalam budaya yang menghargai keberanian dan tantangan, individu mungkin termotivasi untuk mengambil risiko dan menghadapi tantangan yang sulit. Di sisi lain, dalam budaya yang lebih menghargai stabilitas dan keamanan, individu mungkin termotivasi untuk mencapai stabilitas dan keamanan dalam hidup mereka.
ADVERTISEMENT
Budaya dapat mempengaruhi motivasi individu karena budaya membentuk nilai-nilai, norma, harapan, dan tuntutan yang diinternalisasi oleh individu sejak kecil. Berikut adalah beberapa alasan mengapa budaya dapat mempengaruhi motivasi individu:
Pembentukan Identitas: Budaya membantu membentuk identitas individu. Norma, nilai, dan konstruksi diri budaya menjadi bagian integral dari identitas seseorang. Individu cenderung mencari validasi dan kepuasan melalui kesesuaian dengan norma budaya mereka. Motivasi individu untuk mencapai tujuan dan keberhasilan bisa dipengaruhi oleh keinginan untuk memenuhi harapan budaya dan menjaga identitas mereka.
Penguatan Nilai: Budaya mengajarkan nilai-nilai yang dianggap penting dalam masyarakat tertentu. Nilai-nilai ini dapat mencakup pencapaian akademik, keberhasilan finansial, hubungan sosial, atau keharmonisan kelompok. Nilai-nilai ini secara langsung mempengaruhi tujuan yang dipilih individu dan memotivasi mereka untuk mencapai tujuan tersebut agar sesuai dengan nilai budaya yang dihargai.
ADVERTISEMENT
Norma Sosial: Budaya menciptakan norma sosial yang mengatur perilaku dan tindakan individu. Norma-norma ini mencakup apa yang dianggap baik atau buruk, tepat atau tidak tepat dalam konteks budaya tertentu. Individu cenderung termotivasi untuk mematuhi norma-norma ini agar diterima dan dihargai dalam masyarakat mereka. Ketidakpatuhan terhadap norma budaya dapat menghasilkan konsekuensi sosial negatif, yang dapat menjadi motivasi untuk berperilaku sesuai dengan harapan budaya.
Pengaruh Lingkungan: Lingkungan fisik dan sosial yang dihasilkan oleh budaya juga dapat mempengaruhi motivasi individu. Lingkungan budaya yang memberikan kesempatan, sumber daya, dan tantangan tertentu dapat mempengaruhi fokus dan tujuan individu. Misalnya, dalam budaya yang menghargai keberanian dan pengambilan risiko, individu mungkin termotivasi untuk mencari tantangan dan mencapai kesuksesan dalam hal-hal yang dianggap berisiko.
ADVERTISEMENT
Social Comparison (Perbandingan Sosial): Budaya juga dapat mempengaruhi motivasi melalui proses perbandingan sosial. Individu cenderung membandingkan diri mereka dengan orang lain dalam budaya mereka, baik dalam hal prestasi, status sosial, atau kepemilikan materi. Perbandingan ini dapat mempengaruhi persepsi individu tentang diri mereka sendiri dan memotivasi mereka untuk mencapai tingkat yang setara atau lebih baik daripada orang lain dalam budaya mereka.
Ketika memahami motivasi individu, penting untuk mempertimbangkan peran budaya sebagai faktor yang mempengaruhi persepsi, nilai, norma, dan lingkungan individu. Budaya memberikan kerangka kerja yang kuat bagi motivasi individu, dan memahami peran budaya ini dapat membantu kita mendapatkan wawasan yang lebih baik tentang perilaku manusia.