Konten dari Pengguna

5 Orang yang Bisa Menggantikan Is di Payung Teduh

Nyengir
Sebab hydup sesungguhnya adalah layf ~
20 November 2017 15:17 WIB
clock
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:19 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nyengir tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Vokalis berganti adalah hal yang biasa. Dari Genesis sampai Kangen Band pernah mengalaminya. Namun, mempertahankan kejayaan band saat lead singer berganti bukanlah hal mudah.
ADVERTISEMENT
Lead singer pengganti haruslah cocok dengan semangat band. Kemampuannya juga harus setara dengan lead singer sebelumnya. Malah, kalau perlu, kemampuannya lebih baik.
Teorinya sederhana memang. Akan tetapi, kalau kita membicarakan Payung Teduh, teori itu mungkin tidak bisa begitu saja diterapkan.
Mohammad Istiqamah Djammad, alias Is, nyaris tidak bisa digantikan oleh siapapun. Range vokal dan kemampuannya memainkan gitar jauh di atas rata-rata kebanyakan penyanyi Indonesia.
Oleh karena itu, ketimbang pusing memikirkan siapa yang cocok menggantikannya, lebih baik kita mengkhayal, apa jadinya bila orang-orang di bawah ini mengisi kekosongan Payung Teduh?
Selain itu, kita juga akan mengira-ngira nama baru Payung Teduh nantinya. Sebab, seperti yang kita tahu, kedatangan lead singer baru kerap membuat nama sebuah band berganti.
ADVERTISEMENT
1. Donnie Sibarani
Ada Band di Prambanan Jazz Festival (Foto: Munady)
Pada November ini, sebetulnya bukan hanya Payung Teduh yang santer dikabarkan kehilangan vokalis. ADA Band juga. Nyatanya, mulai November, Donnie Sibarani tidak lagi menjadi vokalis ADA Band.
Donnie sendiri sebetulnya bukan vokalis pertama ADA Band. Ia merupakan pengganti Baim.
Namun, menariknya, setelah Donnie bergabung, nama ADA Band malah semakin melejit.
Rekam jejaknya itu bisa menjadi jaminan untuk Donnie bergabung dengan Payung Teduh. Boleh jadi, seperti yang terjadi di ADA Band, kedatangannya bisa membuat Payung Teduh tambah tenar.
Dengan begitu, Payung Teduh mungkin akan berganti nama menjadi: ADA Payung. Nama band seperti ini jelas sangat membantu, bilamana di perjalanan tiba-tiba turun hujan.
2. Sammy Simorangkir
Sammy Simorangkir (Foto: Antara/M Risyal Hidayat)
Setelah ditinggal Sammy pada 2010, Kerispatih mendadak jadi medioker. Lead singer penggantinya, yang siapalah itu namanya, gagal mengangkat performa Kerispatih. Nama Kerispatih pun tenggelam.
ADVERTISEMENT
Namun, bukan hanya Kerispatih saja yang namanya tenggelam. Sammy pun ternyata tidak cukup berhasil sebagai penyanyi tunggal.
Demi kembali ke puncak karirnya, Sammy bisa saja bergabung dengan Payung Teduh. Walaupun, dengan suaranya yang berat, Sammy mungkin akan kerepotan menyanyikan "Angin Pujaan Hujan". Wabil khusus di bagian, “Rinduku berbuah lara. Uuuh lara … Uuuuuh lara.”
Tapi, pikir-pikir, penyanyi manapun sepertinya memang akan kesulitan menyanyikan bagian tersebut.
Apapun itu, bila benar Sammy direkrut, maka Payung Teduh mungkin akan berganti nama menjadi: Payung Patih atau Keris Teduh. Kedua nama itu menarik. Tapi saya cenderung lebih suka yang kedua. Tedengar mistik-mistik menyejukkan gitu soalnya.
3. Kikan Namara
Kikan saat launching single Berkibarlah Indonesia (Foto: Munady)
Nasib Cokelat saat ditinggal Kikan agak mirip seperti nasib Kerispatih saat ditinggal Sammy: tenggelam dalam kemediokeran.
ADVERTISEMENT
Suara lead singer pengganti, baik itu Sarah maupun Jackline, baru bisa dimirip-miripkan dengan Kikan. Namun belum bisa menggantikan. Kalau Kikan warna suaranya cokelat, mungkin warna suara mereka masih krem tua.
Mau dilakukan pencarian vokalis berapa kalipun, Cokelat tanpa Kikan rasanya akan tetap hambar. Namun, di dunia yang berputar sendiri ini, semua harus move-on.
Kikan saja konon sudah move-on. Belakangan, ia aktif menggantikan Tantri di Kotak, sehingga menciptakan nama band 'Kikan X Kotak'.
Bergabungnya Kikan dengan Kotak adalah bukti bahwa Kikan bisa beranjak ke band lain. Maka dari itu, bisa saja suatu saat nanti Kikan mempertimbangkan untuk berlabuh di Payung Teduh.
Bila itu benar terjadi, mungkin Payung Teduh akan berganti nama menjadi: Payung Cokelat.
ADVERTISEMENT
4. Maesa Andika Setiawan
Andika Kangen Band (Foto: Instagram/@kangenband_andika)
Sebelum masuk ke pembahasan, rasanya perlu kita sepakati bersama bahwa nama panjang Andika Kangen Band ternyata bagus. Jauh lebih bagus daripada tingkahnya yang kerap berujung ke pengadilan.
Andika sebetulnya tidak perlu mundur dari dunia musik hanya karena urusan pribadinya. Ketimbang ikut-ikutan berpolitik atau jadi sopir gojek, jelas ia lebih baik ada di musik.
Oleh karena itu, mungkin Andika patut mencoba untuk mengisi kekosongan posisi vokalis di Payung Teduh.
Di band ini, Andika bisa pula memperbaiki kelakuannya. Tingkah begajulannya, yang kerap membuatnya berurusan dengan hukum, mungkin akan terkikis oleh alunan musik yang syahdu.
Asal jangan kebalikannya saja, Payung Teduh yang jadi ketularan dia, sehingga menjadi Payung Rusuh.
ADVERTISEMENT
Bila Andika benar direkrut, maka Payung Teduh mungkin akan pindah ke Bogor, dan menamakan diri mereka Kangen Teduh. Lalu mereka berkolaborasi dengan Cholil, dan mengeluarkan single berjudul "Hujan Melulu".
5. Mario Teguh
Mario Teguh (Foto: Instagram @linnateguh)
Orang terakhir ini adalah opsi yang sarat spekulasi, tapi menarik untuk dicoba.
Setelah karirnya meredup karena kasusnya dengan Kiswinar, Mario Teguh perlu mencari cara comeback yang bisa menghentakkan jagat hiburan negeri ini. Menjadi vokalis band adalah salah satunya.
Suara Pak Mario yang sangat teduh adalah nilai tambah yang tidak dimiliki oleh kandidat lain. Tatkala Payung Teduh sedang down, Pak Mario pastinya juga siap untuk memberikan motivasi yang mencerahkan.
Tak hanya itu, semua lagu Payung Teduh juga bisa ia ubah ke arah yang lebih positif dan inspiratif. Di tangan Pak Mario, lagu ‘Resah’ misalnya, bisa saja ia sulap jadi ‘Tenang’. Bahkan kalau mau, lagu ‘Biarkan’ bisa juga ia ubah jadi ‘Hadapi’.
ADVERTISEMENT
Bila Pak Mario benar direkrut, maka Payung Teduh mungkin akan berganti nama menjadi: Payung Teguh. Superb sekali.
Pada akhirnya, penutup yang pantas untuk daftar di atas adalah: tidak ada faedahnya. Sebab pada akhirnya, bila kita benar-benar menggunakan akal yang jernih, rasanya tidak akan ada yang bisa menggantikan posisi Is di Payung Teduh.