Sahabat Pena dan Bagaimana Cara Mendapatkannya

Dari dulu gue selalu pengen berjodoh sama orang luar negeri (kalau bisa sih bule). Entah negara manapun itu gue nggak peduli, yang penting jauh dan berpotensi akan memperbaiki keturunan kelak. Sayangnya, dengan kemampuan bahasa inggris yang lebih cetek dari anak TK sebelah rumah, paling mentok bule yang bisa digaet cuma buleleng.

Kendala dana (waktu sekolah) dan waktu (begitu udah kerja) membuat les bahasa inggris cuma jadi wacana. Terpaksa gue memutar otak bagaimana caranya memperbaiki kemampuan bahasa asing dengan mudah sekaligus mencari 'koneksi'. Lalu munculah ide brilian itu: Penpal alias sahabat pena!

Jadul? Iya emang. Awalnya gue juga ragu, apakah di jaman yang serba digital masih ada yang demen main surat-suratan. Tapi ternyata, peminatnya cukup banyak lho. Tidak bisa dipungkiri, pesan tertulis memang lebih berasa feel-nya. Karena kejarannya adalah 'rasa' dan bukan kecepatan.

Nah, masalahnya adalah bagaimana cara mendapatkan sahabat pena? Apalagi yang berasal dari negara lain?

1. Postcrossing

Tujuan utama www.postcrossing.com adalah untuk saling kirim-terima kartu pos dari berbagai negara di seluruh dunia (dimana alamat kita akan berikan kepada orang secara random dan disaat bersamaan kita juga akan mendapatkan alamat orang lain secara random pula dengan keharusan mengirim kartu pos ke alamat tersebut). Tetapi, sahabat pena pertama gue, gue dapatkan dari website ini. Lebih tepatnya, dari Forum pengguna www.postcrossing.com. Disini, gue akhirnya kenal dengan Tody (seorang salary-man dan travel vlogger asal Hongkong yang gayanya ala-ala boyband Korea), Ramon (perawat asal Filipina), Nora (atlit volley SMA asal Hongkong), dan Peter (guru, jewish pertama yang gue kenal, dan manusia super baik serta toleran dengan keluarga multi-ras dan multi-religion).

2. Student of the World

Hampir sama dengan www.postcrossing.com tapi tujuan utamanya adalah untuk mencari penpal. Sesuai dengan namanya, isinya ya pelajar-pelajar. Karena isinya kebanyakan dedek-dedek gemes, website ini relatif aman karena untuk bisa mengirimkan request prosedur keamanannya agak panjang. Iyalah, anak orang itu. Di website ini, kita bisa memfilter pencarian dari umur, jenis kelamin, negara hingga bahasa yang digunakan. Cuma, ya jangan harap bakal kayak situs dating. Di situs ini, kita nggak cuma bisa ber-penpal dengan pos saja tapi ada beberapa yang menginginkan e-mail penpal. Sejauh ini, mayoritas penpal yang gue dapet dari situs ini sebatas e-mail penpal saja (beberapa lanjut jadi WA penpal sih).

3. App Android Penpal

Aplikasi ini bisa ditemukan di PlayStore. Meskipun buatan Jepang, namun sebagian besar penggunanya adalah akun-akun beralamat Russia (seperti situs penpal lainnya). Aplikasi ini cukup sederhana, begitu kita buka, kita hanya akan menemukan halaman berisi alamat dengan design seperti amplop surat. Cukup menggeser ke kiri atau kanan layar untuk melihat alamat yang tersedia lainnya. Kamu juga bisa 'memajang' alamat kamu dengan gratis selama satu bulan atau berbayar selama satu tahun.

Keuntunganny adalah selain belajar bahasa asing langsung dari native speaker nya (tadinya cuma mau belajar bahasa inggris malah jadi belajar bahasa lain juga), khusus untuk sahabat pena dengan surat, bonus berharga yang didapat adalah: perangko (dan kalau beruntung sih souvenir).

Gue selalu berpendapat perangko-perangko ini adalah aset masa depan. Ibaratnya, sekarang murah, mungkin waktu gue tua jadi mahal. Ibaratnya begitu. Padahal, tentu saja untuk menjadikan perangko tersebut 'barang mahal di masa depan' ada syarat-syarat yang harus dipenuhi (ini bakal gue bahas kapan-kapan).Tapi melihat koleksi ini aja, apalagi perangko tua, udah bikin seneng kok.

Keuntungan lainnya yang jadi bonus ekstra adalah jaminan tumpangan gratis kalau seandainya kita berkesempatan berjalan-jalan ke negara mereka. Jodoh mungkin juga bisa jadi bonus super duper ekstra tergantung gimana jalannya takdir aja (ceileh).