Konten dari Pengguna

Menjaga Cinta dan Kasih Sayang Suami Istri

Suzan Lesmana
Pranata Humas, ASN BRIN, ASNation
20 Oktober 2020 5:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Suzan Lesmana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Suami Isteri. Sumber: freepik.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Suami Isteri. Sumber: freepik.com
ADVERTISEMENT
Sering kita mendengar kata-kata “Mawaddah Warahmah” yang acapkali keluar dari lisan orang lain sebagai doa pada Allah. Dalam QS. Ar Ruum 21 disebutkan juga istilah “mawaddah” dan “warahmah”. Apabila mawaddah dan wa rahmah ini selalu dimiliki oleh suami dan isteri, maka jalan menuju rumah tangga bahagia Insya Allah akan terwujud.
ADVERTISEMENT
Apa itu mawaddah dan warahmah? berarti ‘Cinta’, Rahmah berarti ‘Kasih Sayang’. Jikalau hanya cinta saja, maka ikatan dalam pernikahan akan putus ketika suami dan isteri masuk dalam masa yang namanya ‘TUA’. Jadi harus dapat menjaga cinta dan kasih sayang suami isteri sekaligus, tidak hanya cinta saja.
Kalau dulu masa muda, indah rasanya. Lewat jalan becek bilang: “Mbeb..awas jalannya hati-hati, becek”. Eh saat sudah tua, tidur kadang pantat-pantatan, punggung-punggungan. Pendeknya, sudah saling bergantian mengoles “minyak angin”, “minyak kayu putih” atau “balsem”.
Kalau sudah tua biasanya sudah punya pabrik gula (kencing manis). Dulunya cincin dipake di jari sekarang pindah ke jantung (jantung koroner). Jadi udah saling jaga dan rawat satu sama lain. Mudah-mudahan kita tuanya sehat-sehat, begitu juga orang tua kita. Sehat sampe aki-aki, nini-nini, mbah kakung, mbah puteri. Amiin.
ADVERTISEMENT
Mawaddah Warahmah
Menjadi keluarga sakinah mawaddah warahmah seperti yang sering kita dengar atau ucapkan ke pengantin itu tidak mudah seperti membalikkan telapak tangan. Lebih sulit, ternyata. Prosesnya panjang dan pernuh perjalanan berliku, kadang curam dan terjal.
Banyak aral melintang, onak duri menghadang dalam mewujudkan sakinah mawaddah warohmah. Ibarat mau naik kelas, harus ada ujian. Orang ujian klo tidak sekolah tidak jadi, tidak pantas! Banyak contoh: ada yang sudah pacaran 7 tahun, nikah, eh 3 bulan kelar!
Pengantin perlu tahu caranya menumbuhkan mawaddah warohmah tersebut. Jawabannya adalah suami isteri kudu harus saling pengertian, saling percaya dan tahu tugas dan kewajibannya masing-masing. Bukan hanya menuntut hak.
Makanya setiap beramal, salah satunya menikah harus punya ilmu. Suami isteri tahu agama, bagus. Ketika ada masalah ia bertanya kepada guru ngajinya. Soalnya kalau bini emosi, cemburuan bisa bahaya, bisa berujung piring terbang bersliweran keluar dari dapur.
ADVERTISEMENT
Suami Isteri Adalah Pakaian
Suami dan isteri ibarat pakaian. Dalam Al Quran Allah kasih penjelasan dalam Al Baqarah 187: “Hunna libāsul lakum wa antum libaasul lahunna”, yang artinya: Mereka (isterimu) adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka”
Jadi, suami dan isteri harus saling menjaga, ibarat pakaian yang saling menutupi badan dari dingin dan panas juga dari aurat/ aib-aib dalam rumah tangga. Jangan diumbar dan jadi bahan omongan tetangga. Kadang-kadang suami sendiri jadi bahan gossip. Katanya begini: “Laki gue, masak ngasih duit belanja 10 juta buat seminggu! Beuh…sombong ini mah.
Atau curiga sama suami deket sama wanita lain. Diceritain sama teman-teman/ tetangga. Harusnya klarifikasi langsung aja sama suami, baik-baik. Jangan sudah emosi duluan. Sampe ada penggorengan melayang, apalagi sampai terjadi kekerasan fisik. Makanya ada yang Namanya suami takut isteri. Sampai ada komunitasnya. ISTI alias Ikatan Suami Takut Isteri.
ADVERTISEMENT
Hendaknya seorang isteri tidak terlalu keras sama suami. Yang lembut sama suami. Keindahan dari kesabaran, kesabaran dari kelembutan. Banyak kita dengar suami yang kepincut sama wanita lain (WIL).
Godaan para suami di luar rumah ngeri-ngeri. Macem-macem tipe perempuan. “Rambut merah kayak bule Jonggol, tangannya batang waru, betis gunting padi, matanya tajam menusuk setajam silet”.
Walhasil isterinya cemburu, nyanyi: Biasanya tak pakai minyak wangi-biasanya tak suka begitu. Saya cemburu-saya curiga-takutnya ada main di sana. Solali lali, ola olala….”
Inkonsistensi Isteri
Isteri-isteri kadang suka tidak konsisten. Saat ditanya mau suami jujur tidak? Jawabnya mau. Lalu ditanya kembali apakah mau kalau suami mengatakan yang sejujurnya? Jawabnya tidak.
Kadang sifatnya suka berubah-ubah. Contoh lain saat mau pergi kondangan. Isteri nanya suami tentang kostum. “Papaaah….bagus yang mana? Kebaya yang merah atau kuning? Jawab suami: “Terserah mamah aja”. Isteri jawab: “Kok ditanya, jawabnya gitu sich? “Ya udah kuning dech,” jawab suami. Eh, tahunya pake merah jambu.
ADVERTISEMENT
Meskipun isteri suka tidak konsisten, jangan kasar sama isteri. Harus inget, isteri berasal dari tulang rusuk yang bengkok. Dikerasin, patah. Dibiarin, tetap bengkok. Jadi kuncinya: Disabarin, Didoain, dan Disholatin. Eh kebalik…Disholatin, Didoain dan Disabarin. Dalam Sholat, Didoain lalu Sabar menunggu dikabulkan Allah.
Mari kita jadikan Nabi Muhammad SAW sebagai panutan sebagai pemimpin rumah tangga. Beliau adalah sosok manusia yang sempurna “afdholu ‘ala makhluqot”. Di medan perang beliau adalah seorang Jendral yang menguasai taktik dan strategi bertempur. Di tengah masyarakat beliau adalah pemimpin yang adil dan melindungi seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali. Di dalam keluarganya beliau adalah seorang Kepala Rumah Tangga yang dapat mendatangkan rasa aman, kasih sayang sekaligus kebahagiaan.
ADVERTISEMENT