Konten dari Pengguna

Sekolah Mesjid Indonesia Perkuat Karakter Peserta Didik Sejak Dini

Rumah Sosial Kutub
Lembaga pengelola ZISWAF dan inisiator Gerakan Sedekah Minyak Jelantah melalui program TERSENYUM - rumahsosialkutub.org
19 Oktober 2021 16:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rumah Sosial Kutub tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Salah satu kegiatan pada Sekolah Mesjid Indonesia Rumah Sosial Kutub
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu kegiatan pada Sekolah Mesjid Indonesia Rumah Sosial Kutub
ADVERTISEMENT
Sekolah Masjid Indonesia (SMI) yang diinisiasi oleh Rumah Sosial Kutub dihadirkan fokus untuk penguatan karakter peserta didik sejak dini. Melalui penguatan karakter sejak dini diharapkan puncak bonus demografi yang menyapa bangsa ini nantinya bisa dinikmati secara paripurna.
ADVERTISEMENT
Benar bahwa lembaga pendidikan mempunyai tanggungjawab untuk meningkatkan kapasitas akademik peserta didik. Namun upaya penguatan itu jangan sampai melalaikan bahkan melupakan sisi moralitasnya. Karena kedua sangat penting untuk saling menguatkan.
''Jadi bicara bonus demografi, kita bukan hanya bicara tentang kuantitas, juga bukan hanya aspek kemampanan akademik, tetapi yang lebih penting dari itu adalah bagaimana menguatkan kapasitas moral mereka," tutur Nanik Apriyani, Kepala Divisi Sumber Daya Rumah Sosial Kutub.
Menurut salah satu pendiri Rumah Sosial Kutub ini, jika lembaga pendidikan abai pada ranah tersebut (moralitas), maka keberlanjutan pembangunan negara ini akan kandas. Padahal berbagai persoalan bangsa dewasa ini muncul berawal dari hilangnya moral force itu.
"Maka, sebagai upaya penguatan pelaksanaan pendidikan bangsa, Sekolah Masjid Indonesia hadir untuk saling menguatkan. Tentu harapan besar kita, para anak didik itu tumbuh dengan kapasitas paripurna," harapnya.
ADVERTISEMENT
Salah satu pendidik Sekolah Masjid Indonesia, Enong Jumsiyah, menuturkan, misalnya salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membiasakan puasa sunah, misalnya puasa sunah Senin-Kamis.
"Kita sesuaikan dengan umur mereka, sesuai dengan kemampuan mereka, kita coba membiasakan mereka untuk puasa sunah, kemudian kita juga mengadakan buka bersama untuk para siswa tersebut. Dari kebiasaan ini kita ingin menanamkan rasa simpati, menjaga kebersamaan, juga untuk saling berbagi," sampainya.
Sekolah Masjid Indonesia terus berupaya agar para peserta didiknya tumbuh dan menikmati hidupnya sebagai anak bangsa. Oleh karena itu, proses pembelajaran yang disampaikan juga disesuaikan dengan usianya masing-masing. Dengan demikian, setiap materi yang disampaikan bisa terserap sempurna. Kemudian, yang lebih penting adalah mereka selalu belajar dengan riang gembira.
ADVERTISEMENT