Konten dari Pengguna

FOMO vs JOMO: Kenapa Takut Ketinggalan & Kenapa Menikmati Ketinggalan?

Yuliasti Ika
Marketing Lecturer, Widya Mandala Surabaya Catholic University
14 Oktober 2024 17:44 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yuliasti Ika tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Riuhnya sosial media membuat kebingungan dan mendorong penggunanya untuk FOMO. Created using Microsoft Copilot.
zoom-in-whitePerbesar
Riuhnya sosial media membuat kebingungan dan mendorong penggunanya untuk FOMO. Created using Microsoft Copilot.

Apa Itu FOMO dan JOMO?

ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di zaman media sosial ini, mungkin kamu sering dengar istilah FOMO (Fear of Missing Out)
ADVERTISEMENT
dan JOMO (Joy of Missing Out). Kedua istilah ini menggambarkan bagaimana kita merespons kegiatan sosial atau tren di sekitar kita, dan keduanya punya efek yang berbeda banget dalam hidup kita. Yuk, kita bahas satu-satu biar kamu bisa paham perbedaannya!

FOMO: Takut Ketinggalan

FOMO adalah perasaan cemas atau takut kalau kita ketinggalan sesuatu yang seru atau penting yang lagi dilakukan orang lain. Misalnya, ketika teman-teman kamu nge-post foto liburan di Instagram, kamu jadi merasa cemas dan khawatir karena kamu tidak bisa ikut. Perasaan ini sering muncul karena media sosial membuat kita selalu "terhubung" dengan apa yang orang lain lakukan.
Contoh lain dari FOMO bisa terjadi saat kamu menunda tugas karena tergoda untuk ikut nonton film bareng teman, takut kalau kamu nggak ikut, kamu akan ketinggalan cerita atau momen seru. Teori Sosial Komparatif (Festinger, 1954) mendukung ini dengan menjelaskan bahwa kita cenderung membandingkan diri dengan orang lain, yang menyebabkan kecemasan ketika merasa "ketinggalan" atau nggak sepenting orang lain. Penelitian oleh Przybylski et al. (2013) menunjukkan bahwa FoMO berkaitan erat dengan kecenderungan untuk terus terhubung dengan media sosial dan informasi tentang aktivitas orang lain
ADVERTISEMENT

JOMO: Menikmati Ketertinggalan

Kebalikan dari FOMO adalah JOMO. Joy of Missing Out adalah perasaan bahagia karena nggak selalu terlibat dalam semua aktivitas sosial atau tren yang lagi booming. Kamu merasa tenang dan bahagia menjalani momen yang kamu nikmati, meskipun orang lain sibuk dengan hal-hal lain. Menurut Crook (2015), JOMO adalah kebalikan dari FoMO dan menekankan pentingnya menikmati waktu tanpa gangguan dari dunia digital.
Contoh JOMO adalah ketika kamu memilih untuk me-time dengan membaca buku atau menonton film favorit di rumah, sementara teman-teman kamu lagi keluar nongkrong. Alih-alih merasa cemas atau takut, kamu malah merasa puas karena melakukan sesuatu yang bikin kamu nyaman.
Teori Mindfulness mendukung JOMO. Ketika kamu fokus pada saat ini dan apa yang membuat kamu bahagia secara pribadi, kamu bisa merasakan ketenangan dan keseimbangan yang lebih besar, tanpa terpengaruh oleh apa yang orang lain lakukan.
ADVERTISEMENT

Kenapa Kamu Harus Pindah ke JOMO?

FOMO bisa membuat kamu terjebak dalam siklus stress dan ketidakpuasan. Kamu terus-terusan membandingkan diri dengan orang lain dan merasa nggak cukup bahagia. Ini bisa mempengaruhi kesehatan mental kamu dalam jangka panjang. Penelitian oleh Savitri (2019) menunjukkan bahwa FoMO dapat mempengaruhi kesejahteraan psikologis individu, terutama pada pengguna media sosial di usia emerging adulthood.
Sedangkan, JOMO mengajarkan kamu untuk fokus pada hal-hal yang benar-benar membuat kamu nyaman dan bahagia. Kamu jadi lebih sadar bahwa nggak perlu ikut-ikutan semua hal untuk bisa merasa puas. JOMO membebaskan kamu dari tekanan sosial dan memberi ruang untuk self-care dan menikmati waktu sendiri. JOMO mendorong individu untuk mengambil inisiatif dalam hidup mereka tanpa perasaan terbebani untuk selalu mengikuti apa yang sedang tren.
ADVERTISEMENT

Jadi, Pilih Mana?

Jika kamu sering merasa tertekan karena takut ketinggalan sesuatu (FOMO), coba deh latih diri kamu untuk menikmati waktu sendiri dan nikmati ketertinggalan. Dengan begitu, kamu bisa lebih fokus pada hal-hal yang penting buat kamu dan yang beneran bikin bahagia.
Daripada terus-terusan khawatir dengan apa yang orang lain lakukan, lebih baik nikmati waktu kamu dan jalani hidup sesuai dengan pace kamu sendiri. JOMO adalah kuncinya!