Konten dari Pengguna
Kelereng Dunia: Ketika Isu Domestik Menjadi Bom Waktu Global
3 September 2025 10:48 WIB
·
waktu baca 3 menit
Kiriman Pengguna
Kelereng Dunia: Ketika Isu Domestik Menjadi Bom Waktu Global
Kelereng raksasa ini terasa semakin panas. Bukan karena perubahan iklim semata, melainkan karena gesekan isu-isu domestik yang terus memanas, layaknya api yang membara di dalam kelereng itu sendiri. Fahed Syauqi
Tulisan dari Fahed Syauqi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Bayangkan dunia sebagai sebuah kelereng raksasa, yang di dalamnya jutaan kelereng-kelereng kecil (negara) saling bergesekan. Selama berabad-abad, gesekan ini menciptakan dinamika yang kadang harmonis, kadang pula tegang. Namun, dalam beberapa dekade terakhir, ada yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Kelereng raksasa ini terasa semakin panas. Bukan karena perubahan iklim semata, melainkan karena gesekan isu-isu domestik yang terus memanas, layaknya api yang membara di dalam kelereng itu sendiri. Globalisasi, yang seharusnya menjadi lem perekat, justru menjadi katalis yang menyebarkan panas ini ke seluruh penjuru.
Isu-isu lokal mulai dari ketidakstabilan politik, ketidaksetaraan ekonomi, hingga ketegangan sosial tak lagi bisa diisolasi. Mereka memantul, beresonansi, dan pada akhirnya, mengguncang seluruh tata kelola rantai nilai global.
Globalisasi sebagai Jalan Tol Dua Arah
Globalisasi telah menciptakan dunia yang begitu terhubung, di mana barang, jasa, dan informasi mengalir tanpa batas. Jalur-jalur ini membentuk apa yang kita kenal sebagai rantai nilai global (global value chain). Namun, keterhubungan ini ibarat pedang bermata dua.
ADVERTISEMENT
Di satu sisi, ia memfasilitasi pertumbuhan ekonomi dan inovasi. Di sisi lain, ia juga menjadi saluran penularan krisis.
Sebuah pabrik yang tutup di satu negara karena gejolak buruh, misalnya, bisa menghentikan produksi ribuan kilometer jauhnya. Contoh nyata bisa dilihat dari krisis chip semikonduktor beberapa tahun lalu, yang dipicu oleh kombinasi masalah domestik, mulai dari pandemi hingga bencana alam, di negara-negara produsen utama.
Isu Domestik sebagai "Bom Waktu" Global
Isu-isu yang selama ini dianggap "hanya urusan domestik" kini memiliki potensi untuk meledak, menciptakan efek domino yang merusak.
Mengapa? Karena di era hyper-connected ini, setiap keputusan politik, setiap demonstrasi massal, dan bahkan setiap krisis sosial dapat disebarkan secara real-time.
ADVERTISEMENT
Informasi ini memengaruhi sentimen pasar, keputusan investasi, dan kepercayaan konsumen di seluruh dunia. Ketergantungan ekonomi antarnegara telah mencapai titik di mana kegaduhan di satu titik bisa menjadi kegaduhan di titik lain.
Mencari Keseimbangan dalam Kelereng yang Membara
Lalu, apa yang bisa dilakukan? Solusi tidak lagi bisa datang dari satu pihak saja. Diperlukan tata kelola global yang lebih adaptif, yang mengakui bahwa stabilitas rantai nilai global sangat bergantung pada stabilitas domestik setiap negara anggotanya.
Ini menuntut para pemimpin dan pelaku bisnis untuk melihat lebih dari sekadar laporan keuangan dan data pasar. Mereka harus mulai memperhatikan lanskap politik, sosial, dan lingkungan di mana mereka beroperasi.
Mendinginkan Kelereng Dunia
Kita hidup di era di mana batas antara "domestik" dan "global" menjadi semakin kabur. Kelereng dunia yang panas ini adalah alarm bagi kita semua.
ADVERTISEMENT
Ia mengingatkan bahwa kesehatan global tidak akan terwujud tanpa kesehatan setiap komponen di dalamnya. Untuk mendinginkan kelereng ini, kita harus berinvestasi pada stabilitas di tingkat domestik mulai dari tata kelola yang baik, keadilan sosial, hingga keberlanjutan lingkungan.
Hanya dengan cara ini, kita dapat memastikan bahwa rantai nilai global tidak hanya menjadi mesin profit, tetapi juga fondasi bagi dunia yang lebih stabil dan berkelanjutan bagi semua. Jika tidak, kelereng panas ini akan terus membara, hingga akhirnya membakar kita semua.

