Konten dari Pengguna

Lensa Return on Time Invested (ROTI) terhadap Kebakaran Los Angeles, California

Fahed Syauqi
Akademisi yang berfokus pada isu lingkungan, kemanusiaan dan tata kelola rantai nilai global. Dosen Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Magister Ilmu Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada
16 Januari 2025 11:42 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fahed Syauqi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Barang Elektronik dan Furnitur Rumah yang hangus dan beberapa menjadi abu di Pacific Palisade, Los Angeles, California, AS. (REUTERS/Daniel Cole)
zoom-in-whitePerbesar
Barang Elektronik dan Furnitur Rumah yang hangus dan beberapa menjadi abu di Pacific Palisade, Los Angeles, California, AS. (REUTERS/Daniel Cole)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kebakaran tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yakni kondisi geografis, angin Santa Ana, hingga perubahan iklim. Kebakaran dahsyat telah menelan puluhan korban jiwa dan puluhan ribu warga Amerika Serikat kehilangan tempat tinggalnya. Oleh karenanya, kita dapat melihat fenomena tersebut dari lensa Strukturalis, dimana kebijakan pemerintah dalam penanganan isu kebakaran menjadi vital untuk keberlangsungan kota dengan jutaan cerita.
Dalam menanggapi kebakaran tersebut, pemerintah berupaya untuk proaktif memberikan bantuan sebesar US$770 atau sekitar 12 juta untuk korban kebakaran Los Angeles. Namun, bantuan tersebut mendapatkan kritik dari warga karena merasa bantuan federal dinilai terlalu kecil. Hal ini menurut para warga disebabkan karena habis untuk memasok senjata ke Ukraina dan Israel lebih dari US$1000 dolar (CNN Indonesia 2025).
ADVERTISEMENT
Dalam isu kebakaran dahsyat tersebut, pendekatan strukturalisme dapat memberikan analisa terhadap struktur global atau peran pemerintah Amerika Serikat dalam merespon isu kebakaran yang sering terjadi di wilayah California.
Pernyataan Presiden Donald Trump terkait isu Israel dan Palestina, dimana Presiden Terpilih Donald Trump mengancam Hamas jika tidak segera mengembalikan semua orang yang ditahan di Gaza sebelum dirinya menjabat sebagai presiden ke-47 AS. Trump mengatakan neraka akan pecah di Timur Tengah (Tim 20 Detik 2025).
Pernyataan tersebut diucapkan pada tanggal 7 Januari 2025, dimana sesaat setelah pernyataan tersebut dilontarkan terjadi kebakaran kecil di Los Angeles yang kemudian menyebar sangat cepat ke pemukiman warga. Dalam kasus kebakaran tersebut, Amerika Serikat mengalami kerugian sebesar lebih dari 250 miliar atau setara Rp. 4.066 Triliun. Perkiraan kerugian tersebut melampaui nilai bantuan AS untuk melancarkan serangan ke Palestina sejak 1959 senilai hampir mencapai 10 kali lipat.
ADVERTISEMENT
Kebakaran yang terjadi di California sudah dimulai sejak tahun 2015, dimana persepsi warga terhadap kebakaran tersebut semakin menghawatirkan. Dikutip dari jurnal Perceptions of Wildfire risk and adaptation behavior in California, Berdasarkan hasil online survey kepada 1200 orang yang tinggal di California mengalami 70% kualitas udara yang buruk dan 39% pemadaman listrik. Hal ini dapat dilihat dari lensa ROTI atau Return on Time Invested untuk memudahkan pemahaman terkait perspektif Strukturalisme dalam menangani isu kebakaran yang semakin menghawatirkan.
Salah satu penyebab dari kebakaran yang semakin parah yakni perubahan iklim, dimana Amerika Serikat merupakan penyumbang 16% emisi karbon global dan merupakan penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar kedua di dunia setelah China (Citradi 2019). Berdasarkan studi yang dilakukan oleh The Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), sebesar 65% emis gas rumah kaca diakibatkan oleh konsumsi bahan bakar fosil dan aktivitas industri.
ADVERTISEMENT
Trump melakukan penarikan diri terhadap Paris Agreement sehingga dapat menimbulkan kekhawatiran terhadap konsumsi bahan bakar fosil yang terus meningkat. Hal ini pun dapat dilihat ketika pertemuan G7 dimana AS berperan sebagai tuan rumah, isu perubahan iklim tidak menjadi pokok diskusi. Dalam langkah proaktif terhadap isu kebakaran ini pun trump dinilai masih sering melakukan misinformasi.
Ilmuwan yang tergabung dalam Bulletin of the Atomic Scientists (BAS) menanggapi bagaimana misinformasi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tentang air dan kebakaran di Los Angeles memperburuk situasi kebakaran hutan dahsyat yang melanda Sebagian wilayah California Selatan (Rachmatunnisa 2025). Trump pun dinilai mengabaikan faktor kunci lain yakni percepatan perubahan iklim yang disebabkan manusia. Los Angeles dan wilayah tersebut hampir tidak menerima hujan stidaknya 10 bulan. Hal ini menyebabkan Tanah dan vegetasi mengalami kondisi kering karena suhu lebih tinggi mendorong peningkatan penguapan. Angin Santa Ana yang luar biasa kencang pun turut andil menyebarkan api dengan kecepatan yang tidak terkendali.
ADVERTISEMENT
Langkah Preventif atau pencegahan pun harus segera dihadirkan untuk mengurangi resiko kebakaran yang lebih masif. Salah satu langkah preventif yang dapat dilakukan adalah AS harus mulai kembali meningkatkan kepedulian terhadap perubahan iklim yang sudah ada di depan mata.
Referensi
Citradi, Tirta. 2019. AS Keluar dari Paris Agreement, Apa Konsekuensinya? 06 11. Diakses 1 16, 2025. https://www.cnbcindonesia.com/news/20191106145717-4-113157/as-keluar-dari-paris-agreement-apa-konsekuensinya/2.
Cox, Robert. 1987. Production, Power, and World Order: Social Forces in the Making of History. New York: Columbia University Press.
Diahwahyuningtyas, Alicia. 2025. Update Kebakaran Los Angeles: 24 Tewas, 40.000 hektar Terbakar dan Rugikan 4.000 Triliun. 14 1. Diakses 1 16, 2025. https://www.kompas.com/tren/read/2025/01/14/114500665/update-kebakaran-los-angeles--24-tewas-40.000-hektar-terbakar-dan-rugikan?page=all.
Rachmatunnisa. 2025. Ilmuwan Soroti Hoax Donald Trump Perburuk Kebakaran Los Angeles. 13 01. Diakses 01 16, 2025. https://inet.detik.com/science/d-7730449/ilmuwan-soroti-hoax-donald-trump-perburuk-kebakaran-los-angeles.
ADVERTISEMENT
Tim 20 Detik. 2025. Ancaman 'Neraka' dari Trump ke Hamas Jika Tak Bebaskan Sandera . 08 01. Diakses 1 16, 2025. https://www.detik.com/sulsel/berita/d-7723448/ancaman-neraka-dari-trump-ke-hamas-jika-tak-bebaskan-sandera.