Konten dari Pengguna

Produk UMKM Makanan atau Minuman Tembus Pasar Internasional

Oke Dwiraswati
Seorang ASN yang bertugas di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), pernah berlajar di Farmasi ITB dan FKM UI. Pernah bergabung juga dengan Tim Peneliti dari FKM UI di bidang Informatika Kesehatan.
4 Juni 2021 15:58 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Oke Dwiraswati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi produk makanan dan minuman rumahan (dok: pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi produk makanan dan minuman rumahan (dok: pribadi)
ADVERTISEMENT
Anda punya usaha makanan atau minuman rumahan? Pernahkah bermimpi suatu saat nanti produk yang Anda produksi bisa dijual di store-store luar negeri? Saat ini sudah banyak lho produk hasil karya anak bangsa termasuk makanan/minuman yang sudah melanglang buana ke negeri orang. Ditambah semakin maraknya penjualan online saat ini, yang mampu menjangkau pasar lebih luas, tidak terbatas wilayah dan waktu.
ADVERTISEMENT
Masih ingat bahwa beberapa tahun silam rendang termasuk makanan favorit di seluruh dunia? Dan ternyata rendang sebagai makanan khas Indonesia, kembali berhasil menjadi salah satu makanan terbaik di dunia versi CNN tahun 2021. Ini menjadi bukti bahwa produk makanan Indonesia bisa menembus pasar internasional, tak terkecuali produk rumahan. Ayo jangan ragu, segera wujudkan mimpi Anda!
Kementerian Perindustrian yang memproyeksi industri pengolahan nonmigas akan mengalami pertumbuhan sebesar 3,95% pada tahun 2021, termasuk di dalamnya adalah industri makanan dan minuman. Industri makanan dan minuman termasuk sektor yang tetap tumbuh positif di tengah pandemi COVID-19 karena produk dari industri tersebut merupakan barang konsumsi yang tetap dibutuhkan masyarakat dan termasuk kebutuhan primer yang harus dipenuhi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, untuk mengatasi dampak dari pandemi COVID-19, pada tahun 2021 pemerintah mengalokasikan anggaran untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Salah satu prioritas program PEN adalah memberikan dukungan terhadap usaha rumahan atau Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), dengan alokasi anggaran sebesar Rp184,83 triliun.
Salah satu UMKM yang berpotensi tumbuh pesat adalah sektor makanan/minuman. Sektor ini akan berkembang apalagi didukung oleh perkembangan e-commerce saat ini.
Pemerintah juga telah meluncurkan Program 500K Eksportir Baru bersamaan dengan dibukanya Sekolah Ekspor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan Ekonomi Kreatif. Pemerintah menargetkan adanya penambahan setengah juta eksportir baru yang berasal dari UMKM hingga 2030. Ini menjadi peluang yang sangat baik untuk pelaku UMKM makanan/minuman agar bisa menembus pasar internasional.
Ilustrasi produk minuman rumahan (dok: pribadi)
Agar Produk Rumahan Bisa Tembus Pasar Internasional
com-Ilustrasi UMKM Foto: Shutterstock
Pemerintah saat ini memberikan kemudahan kepada para pelaku UMKM dengan membantu penerbitan izin edar, pembuatan sertifikat halal MUI, hak cipta, SNI dan lainnya. Upaya tersebut dilakukan agar mereka bisa menembus ke pasar internasional. Syarat suatu produk bisa menembus pasar internasional bukan hanya produknya yang berkualitas namun juga telah memiliki beberapa perizinan tersebut.
ADVERTISEMENT
Langkah-langkah yang bisa dilakukan agar produk makanan/minuman rumahan Anda bisa menembus pasar internasional antara lain:
1. Daftarkan produk di BPOM
Sebagai lembaga yang berwenang melakukan pengawasan peredaran pangan olahan di Indonesia, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sangat mendukung pertumbuhan UMKM sektor makanan minuman atau pangan olahan. Salah satu misi BPOM adalah memfasilitasi percepatan pengembangan dunia usaha Obat dan Makanan dengan keberpihakan terhadap UMKM dalam rangka membangun struktur ekonomi yang produktif dan berdaya saing untuk kemandirian bangsa. Misi ini merupakan penjabaran dari misi Presiden yang ke-2 yaitu struktur ekonomi yang produktif, mandiri, dan berdaya saing.
Sebagai bukti jaminan bahwa suatu produk pangan olahan aman, bermutu, dan bermanfaat adalah telah melalui evaluasi pre-market dengan mengantongi izin edar dari BPOM. Mengurus izin edar atau registrasi pangan olahan dari BPOM, cukup mudah terutama bagi pelaku UMKM. BPOM memberikan keringanan biaya registrasi sebesar 50% dari tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). BPOM juga melakukan simplifikasi persyaratan izin usaha bagi UMK. Untuk registrasi pangan olahan risiko rendah dan sangat rendah hanya melalui notifikasi, dan tidak dipersyaratkan hasil analisa produk (biasanya dilakukan melalui pengujian di laboratorium).
ADVERTISEMENT
2. Ketahui persyaratan ekspor di negara-negara tujuan ekspor
Untuk mengetahui informasi tentang persyaratan ekspor produk makanan/minuman, dapat memanfaatkan Export Consultation Desk (ECD). ECD merupakan inovasi layanan Publik BPOM melalui Pelaksanaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Ekspor Obat dan Makanan. ECD ditujukan untuk membantu pelaku usaha Indonesia di bidang obat dan makanan yang berniat melakukan ekspor.
ECD akan memberikan layanan informasi dan konsultasi terkait persyaratan ekspor obat dan makanan di negara-negara tujuan ekspor dan jika diperlukan, upaya advokasi akses pasar di negara-negara tujuan ekspor Indonesia khususnya di bidang obat, obat tradisional, kosmetik dan makanan. Layanan informasi dilakukan dapat secara langsung, maupun melalui laman (website) yang terintegrasi dengan laman BPOM, yaitu https://ecd.pom.go.id/ .
ADVERTISEMENT
3. Optimalkan digital marketing
Digital marketing adalah suatu kegiatan pemasaran atau promosi suatu produk atau brand dengan menggunakan media digital atau internet denga tujuan untuk menarik konsumen dan calon konsumen secara cepat. Penerimaan teknologi dan internet saat ini dapat menjangkau masyarakat dengan sangat luas sehingga teknik promosi dengan digital marketing sangat efektif dilakukan.
Unsur penting yang harus dimiliki dalam teknik promosi dengan digital marketing adalah aset. Dalam digital marketing, aset dapat berupa website, blog, akun media sosial, company profile, email marketing, video marketing, atau testimoni pelanggan secara online.
Digital marketing ini tentu jauh lebih murah dan efektif dibanding dengan pemasaran secara tradisional. Menurut Gartner’s Digital Marketing Spend Report, biaya anggaran yang yang dihemat dengan dilakukannya digital marketing ini sampai 40%.
ADVERTISEMENT
Dengan menggunakan digital marketing, hasil dari pemasaran dapat langsung diketahui, misalnya berapa banyak orang yang melihat produk, berapa persen konversi penjualan dari setiap iklan dan lain sebagainya. Sehingga dapat dengan cepat melakukan evaluasi untuk perbaikan selanjutnya.
4. Manfaatkan marketplace penjualan online
Siapa yang saat ini tidak kenal belanja online dan marketplace? Hampir semua orang sudah tidak asing lagi dengan istilah tersebut. Marketplace merupakan suatu sistem belanja online, berupa sebuah website atau aplikasi mobile yang digunakan sebagai wadah bagi para penjual untuk menjual produk-produknya. Media marketplace tidak hanya membantu memasarkan barang atau produk yang dijual saja, tetapi memfasilitasi transaksi secara online juga.
Dengan menggunakan situs marketplace, peluang untuk mendapatkan calon pembeli dalam jumlah banyak sangatlah besar. Tidak terbatas pada pembeli lokal, namun sangat berpeluang untuk mendapatkan calon pembeli di luar negeri.
ADVERTISEMENT
Bagi pelaku usaha yang sudah bergabung dengan situs marketplace, sebaiknya terus mengoptimalkan situs tersebut untuk mendapatkan lebih banyak pembeli, ditambah dengan situasi pandemi COVID-19 saat ini yang membatasi transaksi secara langsung, peluang meningkatnya pembelian secara online sangat besar. Dan harus diperhatikan juga tampilan toko pada situs tersebut sehingga tampak profesional dan menarik perhatian para calon pembeli.